Gubernur Makkah, al-Amir Khalid bin Faishal Aalu Suud hafizhahullah menyampaikan surat tegas dan kuat kepada Pemerintah Iran dengan mengatakan, “Kami akan menghadang siapa saja yang akan menginvasi/menyerang kami. Kami tidak akan gentar sama sekali untuk melindungi tanah suci ini dan negeri kami yang mulia.”
Pernyataan ini disampaikan oleh al-Amir Khalid bin Faishal terkait dengan upaya yang terus menerus dilakukan oleh Iran, demi menyudutkan Arab Saudi sebagai penyelenggara ibadah haji. Al-Amir Khalid juga meminta agar Iran menghentikan upayanya untuk menyudutkan negara-negara Arab, dan memperingatkannya untuk tidak menggunakan kekuatan apapun dalam menghidupkan permusuhannya dengan Arab Saudi.
Seperti diketahui, pimpinan tertinggi Iran Ali Khamenei memprotes pemerintah Arab Saudi dan menganggap Arab Saudi tidak becus dalam menangani penyelenggaraan haji. Hal ini merujuk pada insiden Mina pada pelaksanaan haji tahun lalu yang menewaskan ribuan jamaah haji dengan 464 orang diantaranya adalah jamaah haji asal Iran.
Khamenei juga terus mendengungkan propaganda agar dunia Islam mengambil alih pelaksanaan manajemen ibadah haji dari tangan Arab Saudi.
Namun fakta di lapangan justru menunjukkan kontradiksi. Tahun lalu, ketika Iran masih mengirimkan jamaah hajinya, terjadi insiden memilukan di Mina hingga ribuan jamaah haji tewas. Sementara tahun ini, ketika ibadah haji “steril” dari jamaah haji Iran, pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar tanpa kendala apapun.
Al-Amir Khalid bin Faishal, yang juga menjabat Ketua Panitia Pengurusan Haji, dalam keterangan pers pada Rabu kemarin (14/9/2016) menyatakan bahwa aman dan tertibnya pelaksanaan ibadah haji tahun ini adalah jawaban atau segala kebohongan dan fitnah yang dituduhkan Iran kepada Arab Saudi.
Dalam berbagai kesempatan para jamaah haji menyampaikan pujian dan terima kasihnya untuk para petugas haji. Mereka, para petugas haji yang diterjunkan oleh pemerintah Saudi dengan penuh antusiasme melayani berbagai kebutuhan jamaah haji. Mendorong kursi roda jamaah lansir, menggendong mereka yang tak mampu berjalan, membagikan air minum bahkan sekedar menyemprotkan air pada para jamaah untuk menghindarkan mereka dari dehidrasi, semua dilakukan disertai senyuman. Tidak ada keyakinan pada mereka, “Sekedar Menjalankan Tugas”. Tapi seolah mereka sangat memahami, keutamaan dan pahala yang besar dalam memuliakan tamu, terlebih lagi para jamaah haji bukanlah tamu biasa, tapi mereka adalah tamu Allah.
Yang “unik” dari pelaksanaan haji tahun ini adalah, ketika pemerintah Iran menggembar-gemborkan perlunya dunia Islam mengambil alih manajemen haji dari tangan Arab Saudi, justru terbukti bahwa pelaksanaan haji menjadi lebih baik ketika tidak ada jamaah haji asal Iran. Dari sini kita bisa mengetahui, siapa sebenarnya sumber kerusuhan pada ibadah haji tahun-tahun sebelumnya.
serambiharamain.com/tanpa-iran-ibadah-haji-berjalan-sangat-lancar/
