Sabtu, 30 Januari 2016

BANYAK BICARA, SUMBER KEBINASAAN




SEDIKIT BICARA MELEMBUTKAN HATI.


Berkata Sufyan Ats-Tsauriy rahimahullah :

"Wajib bagi engkau untuk sedikit berbicara, niscaya akan melembutkan hatimu.
dan wajib bagi engkau untuk senantiasa diam, niscaya engkau akan memiliki sifat wara'.
dan janganlah kalian berhasrat terhadap dunia".


Al Hilyah 8/82

‏قال سفيان الثوري رحمه الله:

عليك بقلة الكلام يلين قلبك
وعليك بطول الصمت تملك الورع
ولا تكونن حريصاً على الدنيا.

الحلية-٨/٨


SALAM


____________________


MENINGGALKAN KEBIASAAN BANYAK BICARA

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam An Nisa 114:

 لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."

Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'dy berkata:

"Maksudnya ayat ini adalah: tidak ada kebaikan pada mayoritas bisik - bisik dan apa yang diperbincangkan manusia. Jika omongannya tidak ada kebaikan padanya, maka bisa jadi omongan itu tidak bermanfaat,  seperti terlalu banyak berbicara yang mubah. Dan bisa pula berupa kejelekan dan kemudharatan murni seperti pembicaraan yang diharamkan dengan segala jenisnya.

Tafsir As Sa'dy cet.Dar Ibn Hazm hal.181

Rasul sholallahu alaihi wa sallam bersabda:

مِنْ حُسْنِ إسْلام ِ  الْمَرْءِ تَرْكُهُ  ما لا َ يَعْنِيْهِ

"Termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal - hal yang dia tidak punya kepentingan dengannya."

HR Tirmidzi dan Ibnu Majah

Al Imam Atho bin Abi Rabah rahimahullah berkata:

"Dahulu para salaf membenci sikap berlebihan dalam berbicara. "

Al Adab Asy Syar'iyyah 1/66

 Semoga Allah membimbing kita agar setiap kata yang keluar dari lisan kita selalu bermanfaat dan berpahala. Allahumma Aamiin.


 WA Forum Salafy Surabaya
˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜
 Untuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
 www.ittibaus-sunnah.net

 أصحاب السنة


Ashhabus Sunnah


__________________



BANYAKNYA BERBICARA TIDAK MENUNJUKKAN BANYAKNYA ILMU SESEORANG

 Berkata Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah,

"Betapa banyak orang belakangan ini yang terkecoh dengan perkara ini, mereka mengira bahwa ketika seseorang banyak bicara, suka berdebat, dan pandai membantah dalam permasalahan agama itu menunjukkan keilmuan seseorang lebih dari selainnya.

Sungguh anggapan seperti ini adalah kebodohan yang nyata.

Lihatlah para pembesar dan ulama' dari kalangan shahabat, Abu Bakr, Umar Ali dan Muadz, Ibnu Mas'ud serta Zaid bin Tsabit. Bagaimana sikap mereka?

Ucapan mereka lebih sedikit dari ucapan Ibnu Abbas, padahal mereka lebih berilmu darinya.

Lihat pula tabi'ut tabi'in ucapan mereka lebih banyak daripada tabi'in, sementara para tabi'in lebih berilmu dari mereka.

 Ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat, bukan pula banyak bicara. Namun ilmu yang sejati adalah cahaya yang ada didalam qalbu, dimana seorang hamba mampu menggunakannya untuk memahami kebenaran dan membedakan dengan kebatilan.

Ia juga mampu memberikan istilah-istilah yang ringan lagi mudah dipahami."

 Fadhlu Ilmis Salaf 'alal Khalaf, 5.

 Alih bahasa: Abdurrahman al Bakasy


 MAJMU'AH ITTIBA'US SALAF


________________


Renungan Pagi


BANYAK BICARA, SUMBER KEBINASAAN

Berkata Ibnu Hazm rahimahullah:

"Betapa banyak kita saksikan, orang yang binasa karena ucapannya.

Dan kita tidak mendapati seorangpun yang sampai kepada kami, seorang binasa karena diamnya.

Maka janganlah engkau berbicara, kecuali apa yang bisa mendekatkan dirimu kepada Sang Penciptamu.

Kalau engkau takut dikategorikan sebagai orang yang dzolim, maka diamlah (dari perkara yang tidak bermanfaat)."

ar Rasail (1/402)


Majmu

Jumat, 29 Januari 2016

KETIKA PENDETA SYIAH KOPLAK NGILER IPHONE 6


Muhammad Baqir al-Fali dalam akun Twitternya mengatakan:

Pernah baterai telpon genggamku akan habis. Maka aku berkata, "Ya Zahra (memanggil Fathimah bintu Rasulullah -pent)." Maka baterai tersebut bertambah menjadi setengah. Lalu aku berkata, "Ya Ali." Maka baterai menjadi penuh. Tiba-tiba HP tersebut mengatakan, "Demi Allah, seandainya engkau mengatakan: 'Ya Husain', pasti aku menjadi Iphone 6."


Salah satu pembacanya mengomentari:

Yahya al-'Izzy

"Bagaimana akalmu membolehkan dirimu mengatakan ucapan semacam ini, padahal Allah telah melebihkanmu atas binatang. Jadi sekarang engkau menjadi lebih rendah akalmu dan kemuliaanmu dibandingkan binatang.
Ha ha ha...

Tamparlah wajahmu!!!"
محمد باقر الفالي
محمد باقر الفالي –  ‏@M_alfali

كانت بطارية جوالي ستنتهي قلت يا زهراء فزادت إلى النصف. فقلت يا علي فأصبحت كاملة! فإذا بالجوال يقول والله لو قلت يا حسين لأصبحت آيفون ٦

15.45 - 8 Nov 2014

Balasan

27 Des 2014
يحي العزي ‏@yhyh55452
@M_alfali
كيف سمح لك عقلك ان تقول هذا الكلام والله قد فضلك عن البهيمه بس انت الان اصبحت اقل من البهيمه عقلآ وحترامآ
هههههههههه
الطم وجهك

Url bukti: https://mobile.twitter.com/M_alfali/status/531231004640686080

 Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
 Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

" Orang² Awwam Pada Saat Sekarang Ini, Kebanyakan Merupakan Tentara Dari Ahli Bid'ah, Maka Wajib Untuk Men-tahdzir Dari Mereka (ahli bid'ah) "




TERNYATA MEREKA TERTIPU


Syaikh Sholih Al Fauzan Hafidhohullohu ta'ala mengatakan :

Berapa banyak orang awam sekarang ini mereka tertipu dengan sebagian firqoh yang mereka menyangkanya berjalan diatas kebenaran

Maka dari itulah wajib untuk menjelaskan kepada manusia tentang bahaya hizbi dan kelompok yang menyimpang

Al Manahij 131

Abu Hamzah Rifqi Al Marony

Forum Ilmiyah Karanganyar


________________


MENTAHDZIR ORANG AWWAM DARI AHLI BID'AH

Asy Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah

Pertanyaan:

Apa pendapat Anda terhadap seseorang yang enggan untuk mendengarkan bantahan-bantahan (para ulama), ketika dia ditanya tentang alasannya, maka dia menjawab: "Sungguh orang yang bertanya kepadaku masih awwam, belum baik dalam membaca al-Qur'an."
Bagaimana pendapat Anda? Baarakallahu fiikum.

Jawaban:

Kalau dia seorang yang awwam, maka dia diajarkan Akidah dan dia diperingatkan dari bahaya ahli bid'ah. Orang-orang awwam pada saat sekarang ini, kebanyakan merupakan tentara dari ahli bid'ah, maka wajib untuk men-tahdzir dari mereka (ahli bid'ah).

Katakan kepadanya (orang awwam): "Si fulan memiliki kebid'ahan demikian dan demikian. Dan kalau kamu mendengarkan ucapannya, bisa membahayakanmu, maka jangan membaca kitabnya dan jangan mendengar rekamannya", dan peringatkan dari ucapannya.

Orang awwam butuh untuk diperingatkan dari bahaya ahli bid'ah, maka ingatkan dia dengan sebuah kaidah:

"Sungguh ilmu ini merupakan agama, maka perhatikan dari siapa kamu mengambil agamamu."

Di zaman sekarang, orang-orang awwam merupakan target utama dari ahli bid'ah. Mereka mengatakan kepadamu: "Jangan biarkan mereka orang awwam membaca kitab-kitab bantahan,...jangan,...jangan ! Ini bisa menyia-nyiakan mereka."

Sumber: Majmu Kutub war Rasaail wa Fataawa. 14/273 Karya: Fadhilatu Syaikh al Allamah Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah. [http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=43449]

Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

Arsip WSI || http://forumsalafy.net/mentahdzir-orang-awwam-dari-bahaya-ahli-bidah/


________________


Benarkah Membantah Kebatilan Menyia-nyaiakan Waktu Saja?

(asy-Syaikh Shalih al-Fauzan)

يقول أحسن الله إليكم، يقول بعضهم أن الرد على أهل الأهواء والبدع مضيعة للوقت وأنه لا ينفع العوام فهل هذا صحيح ؟
العلامة الفوزان: مضيعة للشخص هذا الذي قال هذا الكلام هو الضائع، أما بيان الحق فهو رد إلى الحق والصواب وجمع للأمة على الحق والصواب.

Pertanyaan : Semoga Allah berbuat baik kepada anda, sebagian orang mengatakan bahwa bantahan terhadap ahlul ahwa’ (pengekor hawa nafsu) ahlul bid’ah menyia-nyiakan waktu dan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang awam, apakah perkataan ini benar?

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan menjawab :

 “Justru orang inilah yang menyia-nyiakan, justru orang yang mengatakan ucapan tersebut, dialah yang tidak ada gunanya. Adapun menjelaskan kebenaran maka itu upaya mengembalikan kepada al-haq dan kepada kebenaran, serta upaya menyatukan umat di atas al-haq dan di atas kebenaran”


http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=33025

https://app.box.com/s/hn2oyl59klrmrq69mavn


________________


HARAM DAN TERMASUK DOSA BESAR

Al 'Allamah Zaid Al Madkhaliy rahimahullah berkata :

"Penyembunyian ilmu syar'i -ketika diperlukan untuk disebarkan dan diterangkan kepada manusia- adalah haram dan termasuk dosa besar.

Dan sungguh termasuk menyembunyikan ilmu adalah mendiamkan (tidak menjelaskan) kesalahan-kesalahan yang menyesatkan itu kepada para pemuda-pemudi kaum muslimin."

An Nash wal Bayan hal 12


قالـ العلّامة زيد المدخلي -رحمه الله-:

كتمان العلم الشرعي عند الحاجة إلى نشْرِه وبيانِه للناس حرام وكبيرة من كبائر الذنوب،

وإنّ مِنَ الكَتْم للعلم السكوت عن الأخطاء المضلِّلة لشباب المسلمين ذكورًا وإناثًا. اهـ

النصـح والبيـان [ صـ 12 ]


 Syabab Ashhaabus Sunnah ~ Editor : Ibnu abi Humaidi hafizhahullah
Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
 ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabus

Rabu, 27 Januari 2016

KEJAHATAN PENGUASA AKIBAT DOSA-DOSA RAKYAT



Orang-orang yang menimpakan masalah dan solusi pada pemerintah, mereka berusaha menipu manusia, membuat mereka bingung, dan menyesatkan mereka. Sayap kiri, liberalis, sekuleris, pengikut al-Ikhwanul Muslimun, al-Qaeda, ISIS, hizbi, dan seterusnya, mereka semua menilai bahwa masalah itu ada pada para penguasa, dan solusinya adalah dengan mengganti mereka.

 Padahal nash-nash al-Qur'an dan as-Sunnah menegaskan bahwa apa yang menimpa manusia berupa hal-hal yang mereka benci, sama saja apakah yang muncul dari para penguasa mereka atau berkuasanya musuh terhadap mereka, semua itu hanyalah akibat dosa-dosa mereka,

" Dan bahwasanya tidaklah keadaan para penguasa itu kecuali buah dari perbuatan para hamba, jika perbuatan mereka baik maka pemerintah mereka akan baik, dan jika perbuatan mereka buruk maka pemerintah akan buruk. "

Oleh karena itulah, tujuan dakwah para nabi dan para rasul serta orang-orang shalih adalah untuk merubah keadaan diri kita dan agar istiqamah di atas ketaatan kepada Rabb kita.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ.

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sampai mereka merubah keadaan diri mereka sendiri."
(QS. Ar-Ra'd: 11)

Demi Allah, walaupun kalian melakukan sejuta kali tindakan revolusi, keadaan tidak akan berubah. Bahkan perkaranya akan semakin buruk. Tidakkah kalian mengambil pelajaran dari orang lain di sekitar kalian?!

_______________


WAJIBNYA BERSABAR TERHADAP KEZHALIMAN PEMERINTAH

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

"Sabar terhadap ketidakadilan para penguasa merupakan salah satu prinsip pokok Ahlus Sunnah wal Jama'ah."

Majmu'ul Fatawa, jilid 28 hal. 179.

WhatsApp Salafy Indonesia || http://forumsalafy.net
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy


Dan temanmu yang sebenarnya adalah yang bersikap jujur kepadamu, bukan yang selalu membenarkan ucapanmu.



ORANG YANG IKHLASH MENYAMBUT NASEHAT DENGAN SENANG DAN TIDAK TAKUT KRITIKAN

Ibnul Wazir rahimahullah berkata:

والقاصد لوجه الله لا يخاف أن يُنقد عليه خَلَلٌ في كلامه، ولا يَهاب أن يُدَلَّ على بطلان قوله، بل يحب الحق من حيث أتاه، ويقبل الهدى ممَّن أهداه.
بل المخاشنة بالحق والنصيحة أحبُّ إليه مِن المُداهنة على الأقوال القبيحة، وصديقك مَن أَصْدَقَكَ لا من صدّقَك.
وفي نوابغ الكلم وبدائع الحِكم:
(عليك بمَن يُنذر الإبسال والإبلاس، وإيّاك ومَن يقول: لا بأس ولا تأس)



"Orang yang ikhlash semata-mata mengharapkan wajah Allah, dia tidak takut dikritik kesalahan pada ucapannya, dan tidak khawatir ditunjukkan kebathilan ucapannya,

Bahkan dia selalu mencintai kebenaran dari manapun datangnya dan menerima petunjuk dari siapapun yang menghadiahkan kepadanya.

Bahkan sikap keras yang dilandasi kebenaran dan nasehat lebih dia cintai dibandingkan sikap basa-basi demi mempertahankan ucapan-ucapan yang buruk.

Dan temanmu yang sebenarnya adalah yang bersikap jujur kepadamu, bukan yang selalu membenarkan ucapanmu.

Dan disebutkan pada sebuah ucapan hikmah,

Hendaknya engkau bersama orang yang suka mengingatkan agar tidak terjerumus kepada kebinasaan dan menyesal lagi putus asa, jangan bersama orang yang suka mengatakan :

" Tidak apa-apa dan jangan bersedih ! "

 Al-Awashim wal Qawashim, karya Ibnul Wazir, jilid 1 hal. 224.

Saluran Telegram "Rudud Manhajiyyah"

WhatsApp Salafy Indonesia || http://forumsalafy.net
 Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalaf

TURUT MENYEBARLUASKAN:

Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata | Klik JOIN Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq | http://tukpencarialhaq.com | http://tukpencarialhaq.wordpress.com

Selasa, 26 Januari 2016

ADAKAH KAUM MUNAFIQIN DI ZAMAN KITA ?




Asy Syeikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin:

Dan demikianlah kaum munafiqin paling jelek prilaku mereka terhadap kaum muslimin.

Apabila mereka melihat pelaku kebaikan dari kaum muslimin mereka mencelanya, dan ketika mereka melihat kaum muslimin kurang dari amalan mereka mereka juga mencelanya.

Mereka adalah hamba hamba Allah yang paling jelek, seorang munafiq berada dikeraknya neraka!

Dan kaum munafiqin DI ZAMAN KITA apabila mereka melihat orang orang yang sholih, para du'at, dan para penegak amar ma'ruf nahi munkar mereka akan berkata: "Mereka itu orang kaku dan keras, mereka ushuliyyun, roj'iyyun" (laqob laqob yang mereka gunakan untuk menjauhkan mereka dari dakwah yang benar) dan ucapan yang lainnya.

Semua ini diwariskan dari kaum munafiqin di zaman Rosulullah shollallahu alaihi wa sallam sampai hari ini.

Jangan engkau katakan bahwa di masa kita tidak ada kaum munafiqin, sungguh disekitar kita banyak kaum munafiqin, dan mereka punya ciri ciri yang banyak!

••••••••••••••••••••••••••

Sumber: Syarah Riyadhus Sholihin 1/135-136
Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama
Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

KEUTAMAAN TIDUR MALAM DALAM KONDISI SUCI


Syaikh Zaid al-Madkhali rahimahullah

Pertanyaan:

Ahsanallahu ilaikum, penanya dari Maroko berkata hadits

 مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَلاَنًا، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.

Barang siapa yang bermalam dalam keadaan suci, maka ada satu malaikat ikut bermalam di syi’ar-nya (pakaian atau kain yang menempel di badan).

Tidaklah ia terbangun sesaat pada malam hari melainkan malaikat itu berkata:

“Ya Allah, berilah ampunan bagi hamba-Mu Fulan, sebab ia bermalam dalam keadaan suci.”

(Hadits dihasankan oleh  Syaikh al-Albani,riwayat Ibnul Mubarak. Lihat: ash-Shahihah No 2539).

Apa yang dimaksud dengan thaharah (bersuci) dalam hadits, apakah bersuci dari yang besar atau kecil?

Jawaban:

Bersuci dari hadats, jika ada padanya hadats besar seperti janabah, maka dia mandi karenanya dan jika ada padanya hadats kecil yaitu buang hajat, kencing, dan kentut maka dia bersuci pula dengan berwudhu.

Sehingga bersuci itu kadang dengan mandi dan kadang dengan wudhu. Hadits tersebut mengandung dua jenis thaharah. Yang penting dia bermalam di atas kondisi bersuci yang sempurna. Jika dia berhadats besar, maka dia mandi dan wudhu, adapun jika dia berhasats kecil, maka dia berwudhu sehingga terangkat hadats, kemudian dia berhak dengan pemulian Allah ta'ala ini berupa ikut  bermalam bersamanya malaikat di syi'arnya dan dalam pakaiannya.

Setiap kali dia bergerak malaikat pun memintakan ampun untuknya dan berdoa dengan kebaikan untukny
a. Inilah hakekat keutamaan yang sepatutnya antusias meraihnya.

Apabila seorang muslim dan muslimah hendak tidur, maka dia berwudhu agar tidur di atas kondisi bersuci, sehingga dia memperoleh pemuliaan Allah ini, ya

Penanya:

Meskipun dia wahai Syaikh sering mengalami kencing dan kentut, apakah kondisi tersebut termasuk dalam hadits ini?

Syaikh:

Hendaknya dia berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu jika terjadi hal itu setelahnya, maka tidak merusak kondisinya yang suci.

Durus Yawmiyyah 'Ibar al-Baltak fii Syarh Kitab Muntaqa al-Akhbar


http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=1075


AL-UKHUWWAH

http://bit.ly/Al-Ukhuwwah


السائل :أحسن الله إليكم سائل من المغرب يقول حديث من بات طاهرا بات في شعاره ملك ، لا يستيقظ ساعة من الليل إلا قال الملك : اللهم اغفر لعبدك فلانا ؛ فإنه بات طاهرا حسنه الألباني ماالمقصود بالطهارة في الحديث هل هي الكبرى أم الصغرى .
الجواب :الطهارة من الحدث إن كان عليه حدث أكبر كاالجنابة تطهر منها وإن كان عليه حدث أصغر الذي هو الغائط والبول والريح تطهر كذلك توضئ فهي الطهارة إما اغتسال وإما وضوء والحديث يشمل النوعين المهم أنه بات على طهارة كاملة إن كان من الحدث الأكبر اغتسل وتوضئ وإن كان من الحدث الأصغر توضأ فرفع الحدث فهو يستحق هذا الإكرام من الله عزوجل يبيت معه في شعاره وفي داخل ثيابه ملك كلما تحرك استغفر له ودعا له بخير وهذه الحقيقة من الفضائل التي ينبغي أن يحرص عليها إذا أراد المسلم أو المسلمة النوم توضئ لينام على طهارة فيظفر بهذه المكرمة من الله تبارك و تعالى .نعم
السائل: وإن كان عنده ياشيخ سلس بول أو غازات هل يدخل في هذا الحديث
الشيخ :يتوضئ كما يتوضئ للصلاة فإن نزل بعد ذلك لايضره يكون طاهرا
رابط التحميل
أو من هنا
فضيلة الشيخ زيد المدخلي حفظه الله ضمن دروسه اليومية عبر البالتك في شرح كتاب منتقى الأخبار
تم تعديل هذه المشاركة بواسطة رضوان البيضاء, PM 11:36 | 2010 Jan 17.

Senin, 25 Januari 2016

Kumpulan Rekaman Kajian Ahlussunnah


Audio Kajian Ahlussunnah Salafy Semarang
"Agar Anak Tidak Menjadi Teroris "
Al-Ustadz Abdurrauf حفظه الله
Ahad, 24 Januari 2016
Masjid Diponegoro, Semarang

---------------------------
Radio Al I'tishom Semarang
salafysemarang.com
---------------------------
WA Radio Al I'tishom
Unduh versi 32 kbps : http://bit.ly/1S3giVS
______________
Rekaman Daurah Ilmiyyah Ahlussunnah Singapura || Sabtu – Ahad 13 – 14  Rabiul Akhir 1437 h || 23 – 24  Januari 2016 ||
" KEINDAHAN ISLAM DICEMARI OLEH TERORISME "
Pemateri:
Al Ustadz Abu Muawiyah Askary حفظه الله
Link Download :
_______________
Audio Dauroh Bekasi ke-8
Al Ustadz Muhammad bin Umar as Sewed حفظه الله
"Faktor-faktor yang Menghalangi Seseorang untuk Menerima al Haq"
Sabtu, 13 Rabiul Akhir 1437H/23 Januari 2016M | Masjid Al Muhajirin
(Jl. Ciremai Raya Perumnas 2, Belakang RS Mitra Keluarga, Bekasi Barat)
Tausiyah oleh:
Ustadz Abdurahman Mubarok حفظه الله
[Durasi 33.46] dapat diunduh di : bit.ly/1ZJ6wap
Sesi 1
Ustadz Muhammad bin Umar as Sewed
[Durasi 01.00.16] dapat diunduh di : bit.ly/1ZU756I
Sesi + Tanya Jawab
Ustadz Muhammad bin Umar as Sewed
[Durasi 01.14.01] dapat diunduh di : bit.ly/1ZJ6Shn
Sumber : Panitia Dauroh Bekasi
———————————————————
Dipublikasikan oleh :  Tholibul Ilmi Cikarang
_______________
Audio Rekaman Kajian Ilmiyah Petanahan | 15 Robiuts Tsani 1437 H | Bersama Ust Mukhtar Ibn Rifa’i
Sesi 1. Agar Anak Tidak Menjadi Teroris
Link Download : http://bit.ly/23mhhnQ
Sesi 2. Jangan Salah Jalan
Link Download : http://bit.ly/1QmWtoX
Sesi 3. Menyelamatkan NKRI
Link Download : http://bit.ly/1K5BzeM
Semoga bermanfaat.
Sumber : Channel Telegram RII
_____________
AUDIO MEMBONGKAR KESESATAN KELOMPOK AL-IKHWANUL MUSLIMIN
Kajian Islam Ilmiyyah
Bersama:
Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed hafizhohulloh
(Pengasuh Ponpes Dhiyaaus Sunnah Cirebon)
Waktu:
Kamis Sore, 11 Rabi'ul Akhir 1437 H - 21 Januari 2016 M
Tempat:
Masjid Al-Atsary Kawasan Ponpes Nuurul Ilmi Sindangkasih Majalengka
Berikut Rekaman:
1. Membongkar Kesesatan Kelompok Al-Ikhwanul Muslimin (bagian akhir kajian kitab Dhorurotul Ihtimam bis Sunnanin Nabawiyyah) - http://bit.ly/1nbqQEZ
2. Tausiyah Ba'da Maghrib - Nasehat Ta'awun Di Atas Kebaikan dan Taqwa - http://bit.ly/1T8hPcn
Semoga Bermanfaat
Dipublikasikan Oleh Tim : Radio Al-Atsary Majalengka

_______________

Audio Kajian :
Tempat di Masjid Al Muhajirin Tanggerang

Pemateri :
Al - Ustadz Muhammad Bin Umar Assewed Hafizhahullah

Tema :
" MENYIKAPI TRAGEDI THAMRIN"

Link Download :

Sumber :
Telegram Salafy Indonesia

Publikasi :
ahlussunnahsintangkalbar.blogspot.com

Sabtu, 23 Januari 2016

HUKUM TIDUR SETELAH SHOLAT SHUBUH


Ada yang bertanya kepada Asy Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz rohimahullah, Bahwa bagi orang yang selesai sholat subuh untuk tidak tidur karena di waktu itu adalah waktu dibagikannya rezeki?

Beliau rohimahullah menjawab:


بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على عبده ورسوله ، نبينا محمد ، وعلى آله وأصحابه ، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد.

Ini adalah perkara yang kami tidak ketahui asalnya, dan Pemberi rezeki adalah Allah satu 
satunya, Dialah Ar-Rozzaq jalla wa alaa, Dialah Allah yang membagikan rezeki kepada para hambanya PADA SETIAP WAKTU, bukan hanya setelah sholat subuh saja!!

Dialah Allah yang membagikan rezeki pada malam hari, di awal malam, di siang hari, dan di pagi hari, di pertengahannya, di akhirnya dan di setiap waktu subahanahu wa ta'alaa, Dialah Allah yang membagikan rezeki kepada para hambanya dengan perkara dariNya dan TakdirNya, dan apa yang Allah perintahkan dengan sebab sebab dan menganjurkan kepada berbagai macam amalan.

Kami tidak mengetahui bahwa tidur setelah sholat subuh dilarang.
Tetapi seseorang yang duduk beristighfar kepada Allah dan berdzikir kepada Allah maka ini lebih utama.

Yang mana Nabi shollallahu alaihi wa sallam duduk sampai terbitnya matahari berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala maka ini adalah keutamaan yang besar.

Apabila seseorang duduk,
▪ Berdzikir kepada Allah
▪ Atau mengajarkan ilmu
▪ Atau menyibukkan diri dengan amalan yang lain yang memberikan manfaat kepadanya dan kepada kaum muslimin maka ini lebih baik dari tidur.

Dan barangsiapa yang tidur setelah terbitnya matahari maka ini lebih utama, dan tidak mengapa bagi seseorang untuk tidur setelah sholat subuh.

Tetapi jikalau dia menunda tidurnya sampai terbitnya matahari dan dia duduk,
▪ Berdzikir kepada Allah
▪ Dan beristighfar
▪ Dan mengucapkan tahlil
▪ Atau membaca buku buku ilmu
▪ Atau qiroatul qur'an
▪ Atau pada amalannya yang bermanfaat seperti dia mengurusi kebunnya
▪ Merawat pertaniaanya
▪ Atau di tempat kerja/perusahaannya, maka ini baik.

Tetapi tidur jika dibutuhkan maka setelah tingginya matahari, yang mana diriwayatkan dari Aisyah rodhiyallahu anha bahwasannya beliau tidur setelah terbitnya matahari, beliau membaca setelah sholat subuh dan apabila telah terbit matahari beliau istirahat, diriwayatkan yang demikian dari beliau rodhiallahu anha.
Alhasil perkaranya longgar alhamdulillah, tetapi ini yang lebih utama yaitu menunda tidur apabila dibutuhkan sampai tingginya matahari, sehingga di pagi harinya dia menyibukkan 
diri dengan dzikir, membaca ilmu atau pada amalan yang lain yang memberinya manfaat.

••••••••••••••••••••••••••

Sumber: http://www.binbaz.org.sa/node/17551
Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama
Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terapi Pengobatan Penyakit Ain


Bila penyakit ain telah memakan korban maka apa yang bisa kita upayakan untuk menyembuhkannya ?

Berikut ini kami sebutkan beberapa cara yang dibimbingkan oleh islam untuk menyembuhkannya :

1. Apabila pihak yang menyebabkan penyakit 'ain tersebut diketahui maka diminta untuk berwudhu kemudian air bekas wudhunya disiramkan pada orang yang sakit.

Hal ini berdasarkan hadits berikut ini :

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ ، قَالَ : مَرَّ عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ بِسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ ، وَهُوَ يَغْتَسِلُ فَقَالَ : لَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ ، وَلاَ جِلْدَ مُخَبَّأَةٍ فَمَا لَبِثَ أَنْ لُبِطَ بِهِ ، فَأُتِيَ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ فَقِيلَ لَهُ : أَدْرِكْ سَهْلاً صَرِيعًا ، قَالَ مَنْ تَتَّهِمُونَ بِهِ قَالُوا عَامِرَ بْنَ رَبِيعَةَ ، قَالَ : عَلاَمَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ ، إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ ، فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ ، فَأَمَرَ عَامِرًا أَنْ يَتَوَضَّأَ ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ، وَرُكْبَتَيْهِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ ، وَأَمَرَهُ أَنْ يَصُبَّ عَلَيْهِ
قَالَ سُفْيَانُ : قَالَ مَعْمَرٌ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ : وَأَمَرَهُ أَنْ يَكْفَأَ الإِنَاءَ مِنْ خَلْفِهِ

“Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, ia berkata: Amir bin Rabi’ah melewati Sahl bin Hunaif ketika ia sedang mandi.

Lalu Amir berkata: Aku tidak melihat seperti hari ini; kulit yang lebih mirip (keindahannya) dengan kulit wanita yang dipingit."

Maka tidak berapa lama kemudian Sahl terjatuh, lalu beliau dibawa kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, seraya dikatakan: “Selamatkanlah Sahl yang sedang terbaring sakit.”

Beliau bersabda: “Siapa yang kalian curigai telah menyebabkan ini?”

Mereka berkata: “Amir bin Rabi’ah.”

Beliau bersabda: “Mengapa seorang dari kalian membunuh saudaranya? Seharusnya apabila seorang dari kalian melihat sesuatu pada diri saudaranya yang menakjubkan, hendaklah ia mendoakan keberkahan untuknya.”

Kemudian beliau meminta air, lalu menyuruh Amir untuk berwudhu, Amir mencuci wajahnya, kedua tangannya sampai ke siku, dua lututnya dan bagian dalam sarungnya.

Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menyiramkan (bekas airnya) kepada Sahl.”

Berkata Sufyan, berkata Ma’mar dari Az-Zuhri: Beliau memerintahkannya untuk menyiramkan air dari arah belakangnya.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, Shahih Ibni Majah: 2828]

Berkata Ibnul Qoyyim Rohimahullah Ta'ala :

هَذِهِ الْكَيْفِيَّةُ لَا يَنْتَفِعُ بِهَا مَنْ أَنْكَرَهَا وَلَا مَنْ سَخِرَ مِنْهَا وَلَا مَنْ شَكَّ فِيهَا أَوْ فَعَلَهَا مُجَرِّبًا غَيْرَ مُعْتَقِدٍ

“Cara pengobatan ini tidak akan dapat mengambil 
manfaatnya orang yang mengingkarinya, orang yang memperolok-oloknya, orang yang meragukannya atau yang melakukannya sekedar coba-coba tanpa meyakini.”[Fathul Baari. 10/205]

2. Bila yang menyebabkan penyakit  'ain tidak diketahui maka pihak yang sakit diruqyah dengan ruqyah syar'iyah.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لاَ رُقْيَةَ إِلاَّ مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَة

“Tidak ada ruqyah (yang lebih bermanfaat) kecuali untuk penyakit ‘ain atau penyakit yang diakibatkan sengatan binatang berbisa.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahu’anhu]

Demikianlah kami cukupkan pembahasan seputar hasad sampai disini.
InsyaAllah pembahasan berikutnya kita akan mengupas seputar masalah "SOMBONG" 
_______________________________
12 ROBI'UL AKHIR 1437
                 Palembang
                  Kota BARI
          Abu Sufyan Al Musy
        Channel Telegram UI
        http://bit.ly/uimusy

CHANNEL TELEGRAM BAHASA ARAB


KEUNIKAN BAHASA ARAB

Cuma Dua Huruf Inti Mempunyai Banyak Arti

Coba Anda Baca Petuah Di Bawah Ini :

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ كَفَّ فَكَّهُ وَفَكَّ كَفَّهُ 
وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ فَكَّ فَكَّهُ وَكَفَّ كَفَّهُ 
ْفَكَمْ مِنْ فَكَةِ كَفٍّ كَفَتْ فُكُوكَهُمْ
ْوَكَمْ مِنْ كَفَةِ فَكٍّ فَكَتْ كُفُوفَهُمْ 
كَفُّوا فُكُوكَكُمْ وَفَكُّوا كُفُوْفَكُمْ .

Berikut Adalah Artinya

Sebaik² manusia adalah orang yang bisa menahan mulutnya ( yaitu menjaga ucapannya ) dan membuka tangannya ( yaitu ringan tangan dan suka membantu)

Sejelek² manusia adalah orang yang suka membuka mulutnya (yaitu tidak menjaga mulutnya) dan menahan tangannya (yaitu tidak suka menolong)

Betapa banyak orang yang membuka tangannya (suka menolong) menahan mulutnya (menjaga ucapannya)

Dan betapa banyak orang yang menahan tangannya (tidak suka menolong) membuka mulutnya (tidak menjaga ucapannya)

Tahanlah mulut² kalian (yaitu jagalah mulut kalian) dan bukalah tangan² kalian (yaitu suka menolong)

Copas Dari Channel Salafy Cirebon
______________

Pesan al-Imam asy-Syafi’i untuk kaum muslimin agar belajar BAHASA ARAB

قال الشافعي :
اللسان الذي اختاره الله عز وجل لسان العرب، فأنزل به كتابه العزيز، وجعله لسان خاتم أنبيائه محمد صلى الله عليه وسلم، ولهذا نقول: ينبغي لكل أحد يَقدِرُ على تعلم العربية أن يتعلمها؛ لأنها اللسان الأَوْلَى

Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan

“Bahasa yang dipilih oleh Allah 'Azza wa Jalla adalah BAHASA ‘ARAB. Maka Allah menurunkan Kitab-Nya yang mulia dengan bahasa ‘arab, dan Allah jadikan bahasa arab itu sebagai bahasa sang penutup para nabi, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Oleh karena itu kami katakan, ‘Bagi setiap orang yang mampu belajar bahasa Arab, maka SEPANTASNYA bagi dia untuk BELAJAR BAHASA ARAB. Karena itu adalah BAHASA YANG PALING UTAMA.”

[ lihat “Iqtidha ash-Shirath al-Mustaqim 1/205 ]

••••••••••••••••

Majmu'ah Manhajul Anbiya
_______________

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
“Bahasa arab itu termasuk bagian dari agama,
sedangkan mempelajarinya adalah wajib,
karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib.
Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab.
Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib.
Mempelajari bahasa arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.”

(Iqtidho, Ibnu Taimiyah 1/527)

Copas Dari Telegram Durusullughoh
_______________

Alhamdulillah, telah hadir Channel telegram bahasa arab Durusullughoh :

Gabung Ke https://telegram.me/durusullughoh
( Channel Telegram Khusus Akhwat ! )

Gabung Ke https://telegram.me/NgajiBahasaArab
( Channel Telegram Untuk Ikhwan )

Untuk Channel Nahwu

Jumat, 22 Januari 2016

BERSATU MELAWAN TERORISME


#معا_ضد_الإرهاب

إنني رجل سلفي
وعقيدتي هي السلفية
التي أمشي بمقتضاها
على الكتاب و السنة
الملك عبد العزيز آل سعود رحمه الله

#Bersatu melawan terorisme

"Saya seorang salafy, aqidahku salafiyyah yang aku berjalan mengikutinya diatas Al-Qur'an dan As-Sunnah"

Raja 'Abdul 'Aziz alu Su'ud rahimahullah.

WA PENCARI AL HAQ

TERORISME DAN RADIKALISME !


MAKNA ISTILAH TERORISME DAN RADIKALISME

Disampaikan oleh: 
Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullahu

Kajian Islam Ilmiah ll Gerakan Radikalisme dan Tetorisme Mengancam Keutuhan Ummat, Bangsa dan Negara ll Masjid Ar Rahman ll Pangkep ll 5 Muharram 1437 H ll 18 Oktober 2015 M

Silahkan unduh di link: https://goo.gl/bEqKcu
(1,11 MB) - Durasi [09:41]
______________

AKSI RADIKALISME DAN TERORISME MENIMBULKAN KETAKUTAN DAN KERUSAKAN

Disampaikan oleh: 
Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullahu

Kajian Islam Ilmiah ll Gerakan Radikalisme dan Terorisme Mengancam Keutuhan Ummat, Bangsa dan Negara ll Masjid Ar Rahman ll Pangkep ll 5 Muharram 1437 H ll 18 Oktober 2015 M

Silahkan unduh di link: https://goo.gl/exVBdP
(682 KB) - Durasi [05:46]
_____________

AHLUSSUNNAH SALAFIYIN CINTA DAMAI DAN ANTI TEROR, BERJALAN BERSAMA ULIL AMRI (ULAMA DAN UMARA')

Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullahu

Kajian Islam Ilmiah ll Gerakan Radikalisme dan Terorisme Mengancam Keutuhan Ummat, Bangsa dan Negara ll Masjid Ar Rahman ll Pangkep ll 5 Muharram 1437 H ll 18 Oktober 2015 M

Silahkan unduh di link: https://goo.gl/38sxx3
(1,24 MB) - Durasi [10:48]

*********
Majmu'ah Manhajul Anbiya

Barangsiapa yang menyangka bahwa dirinya bisa selamat dari celaan manusia, maka dia telah gila


RENUNGAN Antara Celaan Dan Pujian

 Imam Ibnu Hazm Rahimahullah berkata:

Sebuah cara yang paling manjur untuk mendapatkan ketenangan adalah mengabaikan omongan orang dan memperhatikan ucapan Sang Pencipta Alam.

Barangsiapa yang menyangka bahwa dirinya bisa selamat dari celaan manusia, maka dia telah gila.

Seorang yang mencermati secara seksama -sekalipun ini pahit rasanya- niscaya akan mengetahui bahwa celaan manusia kepadanya justru lebih baik daripada pujian mereka

Sebab pujian kalau memang benar (sesuai kenyataan) maka bisa menyeretnya kepada lupa daratan dan dapat menimbulkan penyakit ‘ujub (bangga diri) yang akan merusak keutamaannya.

Namun apabila pujian itu tidak benar dan dia bergembira dengannya, maka artinya dia gembira dengan kedustaan. Sungguh ini kekurangan yang sangat.

️Adapun celaan manusia, kalau memang benar (sesuai kenyataan) maka hal itu dapat mengeremnya dari perbutan yang tercela, dan ini sangat bagus sekali, semua pasti menginginkannya kecuali orang yang kurang akalnya.

Namun apabila celaan itu tidak benar dan dia bersabar, berarti dia akan mendapatkan keutamaan sabar dan akan mengambil pahala kebajikan dari orang yang mencelanya, sehingga dia akan menuai pahala kelak di hari kiamat hanya dengan perbuatan yang tidak memberatkan (yaitu bersabar).

Sungguh ini adalah kesempatan berharga, semua pasti menginginkannya kecuali orang yang gila."

(Mudawah Nufus, hal. 80-81)
______________________________
10 ROBI'UL AKHIR 1437 H
                 Palembang
                  Kota BARI
          Abu Sufyan Al Musy
         Channel Telegram UI
         http://bit.ly/uimusy

Selasa, 19 Januari 2016

APA LATAR BELAKANG ISIS MENGAPA ISIS BISA SADIS & KEJAM MEMBANTAI SESAMA MUSLIMIN SENDIRI ?


Disampaikan Oleh:

Al-Ustadz Muhammad Afifuddin hafidzahullah

Link Download Durasi 49:19 (5,90 MB)
: https://app.box.com/s/j6l9qjjqs6hbzoh3qb1qmeyov2c4bvlg
-------------------

Dijelaskan didalam kajian tersebut :

▪️ Mengenal Kelompok yang suka mengkafirkan kelompok muslimin dan pemerintahnya

▪️ Bahayanya bermudah-mudah dalam MEMVONIS KAFIR

 ▪️ Mengapa yang banyak dibantai ISIS justru kaum Muslimin dan membiarkan orang kafir?

▪️ Bagaimana Cara mengenal dan mengetahui ciri khas pengajian kelompok ISIS?

▪️ Apakah pengikut ISIS bisa dikenali dari penampilannya yang berjenggot, celana cingkrang dnn wanitanya bercadar?

❏ يقرؤون القرآن لا يجاوز تراقيهم
❏ يحقر أحدكم صلاته مع صلاتهم، وصيامه مع صيامهم
❏ الخوارج حدثاء الأسنان وسفهاء الأحلام
❏ يقتلون أهل الإسلام ويَدَعُون أهل الأوثان

•••••
➤ #khowarij #terorisme #isis #takfir #vonis_kafir #pengkafiran #dzulkhuwaisiroh
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك




JANGAN MENOLAK KEBENARAN DARI ORANG YANG DI BAWAHMU


Al- Imam Muhammad bin Ali asy-Syaukany rahimahullah berkata :

Termasuk bencana yang menghalangi seseorang untuk kembali kepada kebenaran adalah ketika dia melihat orang yang mengucapkan kebenaran masih muda dibandingkan pihak yang mengkritisinya, atau karena dia sedikit ilmunya, atau karena dia tidak begitu dikenal di tengah-tengah manusia.
Sebaliknya, terkadang fanatisme jahiliyah yang merupakan sifat syaithan mendorong seseorang untuk terus di atas kebathilan, karena dia congkak untuk merujuk kepada ucapan orang yang lebih muda darinya, atau lebih sedikit ilmunya, atau tidak lebih dikenal dibandingkan dirinya. Dia bersikap demikian karena menyangka bahwa hal itu akan menjatuhkan reputasinya atau mengurangi kemuliaannya.

Persangkaan semacam ini adalah sesuatu yang rusak, karena kejatuhan dan berkurangnya kemuliaan itu hanyalah muncul dari sikap terus berkubang dalam kebathilan. Sedangkan ketinggian dan kemuliaan adalah dengan kembali kepada kebenaran melalui siapapun dan bagaimanapun caranya."

Adabuth Thalab, hal. 90

Saluran Telegram "Rudud Manhajiyyah"
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

إياك أن تُعرض عن الحق من أجل مَن نصحك أصغر منك سناً!

قال الشوكانـــــي رحمه الله:
ومن الآفات المانعة عن الرجوع إلى الحق أن يكون المتكلم بالحق حدث السن بالنسبة إلى من يناظره أو قليل العلم أو الشهرة في الناس.
والآخر بعكس ذلك، فإنه قد تحمله حمية الجاهلية والعصبية الشيطانية على التمسك بالباطل أنفة من الرجوع إلى قول من هو أصغر منه سنا أو أقل منه علما أو أخفى شهرة ظنا منه أن في ذلك عليه ما يحط منه وينقص ما هو فيه.
وهذا الظن فاسد، فإن الحط والنقص إنما هو في التصميم على الباطل، والعلو والشرف في الرجوع إلى الحق بيد من كان وعلى أي وجه حصل.
(أدب الطلــب صـ ٩٠)
قناة ردود منهجية

Senin, 18 Januari 2016

Mendebat Orang Jahil


TUNTUTAN ENGKAU TERHADAP ORANG JAHIL DENGAN MENDATANGKAN DALIL ADALAH MENYIA-NYIAKAN WAKTU!

Berkata Al allamah Muhammad Aman Al jami رحمه الله:

Dan tuntutan engkau terhadap orang jahil (bodoh) dengan mendatangkan dalil adalah menyia-nyiakan waktu, hal itu telah diriwayatkan dari Imam Syafi'i jika hal itu sahih :

Tidaklah saya mendebati orang berilmu kecuali saya mengalahkannya, dan tidaklah saya mendebati orang jahil kecuali dia mengalahkanku ..

Karena orang jahil tidak memaparkan dalil, jika engkau kalahkan dia niscaya dia mencela dan mencemoohmu dan menjulurkan tangannya ketongkat ! ..

Inilah dalilnya orang lemah (bodoh) yaitu berbuat jahat...

Sumber :

Syarh al qawaid al arba'ah, hal 52

••مُطالبتك الجاهل بالدليل تضييع للوقت !
يقول العلامة محمد أمان الجامي رحمه الله:
"ومطالبتك الجاهل بالدليل تضييع للوقت، ذلك يُؤثر عن الإمام الشافعي قوله إن صح:
"ما ناظرت عالماً إلا غلبته، وما ناظرت جاهلاً إلا غلبني"،
لأن الجاهل لا يقدم الدليل إذا أفحمته يسبك ويشتمك ويمد يده إلى العصا !
هذا دليل العاجز وهو الإساءة.."
شرح القواعد الأربعة
صفحة52

WA : Salafy Kolaka

Minggu, 17 Januari 2016

" Dan ini bertentangan dengan akal dan bertentangan dengan agama "


BERBUAT BAIK DALAM AGAMA DAN NASEHAT SERTA AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR

Berkata Fadhilatus syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

Setiap orang yang berbuat baik kepadamu ..

Terlebih dalam urusan agama, dalam hal nasehat, amar ma'ruf dan nahi mungkar ..

Maka hal ini seharusnya menuntut darimu untuk mencintai dia dan menyayanginya..

Berbeda dengan apa yang dilakukan sebagian orang sekarang apabila engkau memerintahkan dia dengan perkara ma'ruf dan melarangnya dari kemungkaran ..

Atau engkau dakwahi dia kepada suatu kebaikan ..

Atau bimbing dia kepada suatu petunjuk ..

Maka hal itu terkadang menyebabkan di dalam hatinya membenci engkau ...

Dan ini bertentangan dengan akal dan bertentangan dengan agama.

Syarh Iqtidho As-Shiroth Al-Mustaqim, halaman (279).
——————————————————
الإحسـان في الديـن والنصيحـة
والأمـر بالمعـروف والنهـي عن المنكـر .
قالــ الشيــخ العلامــة /
محمــد بن عثيميــن رحمــه الله تعالـى :
¤ كـل مـن أحسـن إليكـ : ــ
◇ ولاسيما في الدين والنصيحة والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر فإن هذا يقتضي منك أن تحبه وتوده
¤ خلافـا لمـا يفعـل بعض النـاس : ــ
◇ الآن إذا أنت أمرته بالمعروف ونهيته عن المنكر أو دعوته إلى خير أو أرشدته إلى هدى فإنه قد يحمل في قلبه عليك بغضا
◆ وهـذا خـلاف العقـل وخـلاف الديـن.
`````````````````````````
المصــ ⇓ ⇓ ⇓ ــدر :
[شـرح اقتضـاء الصـراط المستقيـم (ص-279)].
ــــــ ✵✵ ــــــ ✵✵ــــــ
✅  قناة منهاج السلف الصالح ::
منهجنا الكتاب والسنة بفهم سلف الأمة
@alssilf_alssalih
[ http://cutt.us/eCGAW ]
انشر وفقك الله لطاعته .
----------------------

Broadcast by :
Channel MutiaraASK :
http://bit.ly/MutiaraASK
Website ASK :
http://bit.ly/BlogASK
BBM Mutiara Salaf :
Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE
➥ #renungan

HAKEKAT ABDUL AZIZ AL-BURAI


Pemilik markiz Mafraq Hubaisy ini seseorang yang kita tidak mengetahui dia memiliki sikap yang baik dalam mengenali fitnah dan menjelaskannya serta membela Ahlus Sunnah dalam menghadapi para mubtadi' kecuali sisa-sisa yang hampir-hampir tidak menjelaskan perkara-perkara yang Ahlus Sunnah telah selesai mengurusinya.

Tidak tersamar bagi siapa saja bahwa dia keluar dari hadapan al-Imam al-Wadi'iy -rahimahullah- dan selama sekian tahun lamanya dia melemparkan dirinya ke pangkuan Abul Hasan. Bagaimana bisa dibandingkan antara bintang Tsurayya dengan tanah.
Dan ketika al-Wadi'iy -rahimahullah- wafat, nampaklah hal-hal berikut:

1. Tanduk Abul Hasan dan usaha para ulama Ahlus Sunnah untuk mematahkannya, terkhusus al-Allamah al-Jabal Rabi' al-Madkhaly dan asy-Syaikh Ubaid serta ulama yang lain. Namun tiba-tiba ternyata al-Bura'iy membantah asy-Syaikh Rabi' dengan bantahan yang menjadi bahan tertawaan orang-orang yang berakal, karena manusia berada di sebuah lembah, sedangkan al-Bura'iy ada di lembah yang lain, berlawanan garis.

2. Adapun pada fitnah al-Hajury maka sikap-sikapnya sangat menghinakan sekali. Jadi al-Hajury yang sesat dan menyesatkan serta memvonis mubtadi' dan sesat ratusan orang-orang yang baik dari Ahlus Sunnah dan para murid al-Imam al-Wadi'iy secara khusus, dan sebagian mereka ini adalah orang-orang yang al-Hajury menyuruh agar mengencingi penjelasan yang mereka keluarkan dan melakukan sekian kejahatan terhadap dakwah Salafiyah di Yaman. Namun itu semua sama sekali tidak membuat al-Bura'iy bergerak.

Bahkan dia telah sampai ke Fuyusy bersama ulama besar Yaman di masanya yaitu asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (al-Wushaby), namun dia tidak berbicara setengah kalimat pun untuk membela mereka.
Dan alangkah cepatnya al-Mughaffal al-Makir al-La'im dan para burung beo di Fuyusy melupakan itu semua dan berbalik menyerang para ulama besar dan saudara-saudara mereka.

Benarlah orang yang mengatakan:
Jika tabiat seseorang itu adalah tabiat yang buruk
Maka adab tidak berguna dan dia tetap tidak beradab

Dan ketika itu ketika asy-Syaikh Ubaid dan masayikh yang lainnya, terkhusus masayikh Ahlus Sunnah di Aden seperti al-Hudzaify, Hani bin Buraik, al-Muhammady, Muhammad Ghalib, Musthafa Mabram, Yasin, Abul Khaththab dan yang lainnya menentang al-Hajury dan menjelaskan keadaannya, sampai mereka mencurigai agamanya, tiba-tiba al-Bura'iy mengeluarkan sebuah penjelasan yang membantah asy-Syaikh Ubaid tanpa rasa malu, sampai orang-orang yang berakal ikut merasa malu atas tindakannya itu.

Dan termasuk keanehan mereka, ketika fitnah al-Hajury berakhir, tiba-tiba mereka berbicara dengan ucapan-ucapan yang melahirkan bangkai tak berguna, sedangkan orang lain hanya dianggap ikut saja.

3. Adapun tentang fitnah yang sekarang ini yang tidak tersamar bagi siapa saja yang telah merasakan manisnya as-Sunnah kecuali orang-orang yang parah dalam bertaklid dan bersikap ghuluw dan para pengikut “Sayyidi Hasan.” Mungkin kalian tidak lebih tahu apa makna “Sayyidi Hasan.” Ini adalah kalimat yang dahulu guru kami al-Wadi'iy sering mengulang-ulangnya untuk menjelaskan keadaan orang-orang yang suka taklid dari kalangan Syi'ah.

Ketika Ahlus Sunnah di medan-medan tempur melawan para dedengkot Rafidhah para pengekor Majusi di berbagai negeri untuk membersihkan negeri-negeri itu dari mereka dan dari kejahatan serta kekafiran mereka, dan demikian juga sedang melawan para pembela Watsiqah Thaghut yang gara-gara itu Ahlus Sunnah dituduh dengan berbagai kedustaan dan hal-hal yang diada-adakan, dan banyak orang-orang awam tertipu dengannya sehingga mereka menganggap bahwa Rafidhah adalah saudara Ahlus Sunnah, Rabb mereka, agama mereka, nabi mereka, dan musuh mereka satu.

Ketika itu kita tidak melihat atau mendengar dari al-Bura'iy atau orang-orang yang semisalnya sebuah penjelasan pun atau menyingkap kesesatannya. Jadi sikapnya itu adalah kehinaan yang tidak kehinaan yang lebih buruk setelahnya dan aib yang tidak akan terhapus bertahun-tahun lamanya.

Kalian bisa melihat kembali bukti dari semua itu di situs masayikh Yaman yang adminnya adalah Isa as-Suuddy rahimahullah.

Jadi ketika Ahlus Sunnah sedang menghadapi apa yang mereka hadapi, tiba-tiba dia melawan garis dengan mengeluarkan sebuah penjelasan berkaitan keputusan Hani untuk menerima jabatan menteri dengan tujuan untuk menjatuhkan kehormatannya di mata Ahlus Sunnah, sebagaimana yang telah lalu. 

Dan keadaan dia ini seperti yang dikatakan:
Kami mengadukan kehancuran Iraq kepada mereka
Namun mereka justru mencela kami karena daging sapi

Jadi kami seperti yang dikatakan dahulu
Tunjukkan kepadanya bintang Suha dan dia akan memperlihatkan bulan untukku

Dan setelah ini engkau melihat burung-burung beo memenuhi dunia dengan teriakan, “Ulama Yaman, Ulama Yaman.”

Yang mereka maksud adalah yang tersisa dari para ulama yang disebutkan dalam wasiat, terkhusus si pembuat onar yang tajam pandangannya, Abu Dzar (al-Bura'iy -pent) dan saudara-saudaranya yang tidak pernah lulus dari fitnah apapun sama sekali.

Keadaan orang-orang yang dungu itu seperti yang dikatakan:
Seperti hewan ternak yang tidak pernah memikirkan ajalnya
Hingga dia digiring ke tempat penjagalan untuk disembelih

4. Adapun Abul Hasan ar-Razihy, dia adalah salah seorang “allamah” sehingga tidak layak bagi para ikhwah untuk lancang membantahnya!! Bagaimana tidak, sedangkan dia yang mengatakan tentang dirinya, “Aku memiliki pembahasan-pembahasan ilmiyah yang menandingi pembahasan al-Imam adz-Dzahaby dan al-Hafizh Ibnu Hajar.”

Terkhusus pembahasan-pembahasan ilmiyah hasil curian, seperti kitab “Taudhihul Naba' an Ibni Saba'” dan “Hukmul Amal bil Haditsidh Dha'if” yang dia curi dari al-Khudhair (Abdul Karim bin Abdullah -pent), dan tidak cukup sampai di situ, bahkan dia mencela bahwa padanya terdapat tashawuf.

Berapa kali dia berbuat ngawur dan seperti bursa yang selalu berubah dalam kurun 24 jam, dan madzhab (pinsip) dia adalah: “Siapa yang berani membayar lebih, siapa yang berani membayar lebih?!”

Dahulu pada fitnah al-Hajury dia keliling ke berbagai penerbit untuk menanyakan siapa diantara mereka yang kitab-kitabnya terbit agar dia bisa bergabung bersama mereka. Kalian bisa bertanya kepada Murad al-Hadhramy karena dia sangat mengetahui keadaannya.

Hanya kepada Allah saja yang mengetahui niat-niat para hamba-Nya.
Ditulis oleh: Abu Muhammad Abdullah al-Haritsy al-Yamany
Kamis, 4 Rabi'uts Tsany 1437 H

Majmu'ah Durus wa Muhadharat Masayikh Aden

-SELESAI-

Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

ISLAM TIDAK MENGAJARKAN TERORISME


Untuk kesekian kalinya kita menyaksikan kesadisan dan kekejian aksi teroris dinegeri ini dan tidak menutup kemungkinan aksi teroris akan terulang kembali dimasa yang akan datang. Sebagaimana yang sama – sama kita saksikan, aksi teroris menyebabkan hilangnya harta bahkan sampai korban jiwapun melayang, sebuah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan secara syar’i, akal dan fitrah yang lurus, dikarenakan beberapa hal, diantaranya:
Pertama: Perbuatan itu merupakan tindakan kedzaliman, yang Allah melarang kita untuk berbuat dzalim, sebagaimana Allah تعالى berfirman didalam hadist qudsi:
يَا عِبَادِى إِنِّى حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِى وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا
“Wahai hamba-hambaku Aku mengharamkan kedzaliman atas diri-Ku, dan aku menjadikan kedzaliman haram diatara kalian, janganlah kalian berbuat dzalim.” (HR. Muslim)
Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahhu ‘alaihi wasallam bersabda:
اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berhati-hatilah dari perbuatan dzalim, dikarenakan kedzaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Setiap muslim atas muslim haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (HR. Muslim)
Kita tidak boleh berbuat dzalim baik itu sesama muslim ataupun orang kafir (non muslim)
Kedua: Sesuatu perkara yang ma’ruf (diketahui), bahwa syariat islam menjaga lima perkara yaitu, dien, jiwa, harta, kehormatan dan akal. Maka sangat jelas sekali aksi para teroris itu dari pemboman yang dengan sebab itu menghilangkan harta dan jiwa yang diharamkan untuk ditumpahkan darahnya merupakan tindakan yang bertentangan dengan syariat yang mulia ini dari menjaga jiwa, harta dan akal. Sebagaimana Allah Ta’aala berfirman:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya.” (al maidah:32)
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan adzab yang besar baginya.”(An Nisa’ : 93)
Dan dalam sebuah hadist Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Setiap muslim atas muslim haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (HR. Muslim)
Adapun jika yang dibunuh orang kafir yang tidak boleh dibunuh, seperti kafir dzimmy (orang kafir yang tinggal di negeri kaum muslimin, tunduk dengan aturan-aturan yang ada dan membayar jizyah), atau mu’ahad atau musta’man (orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari kaum Muslimin), merupakan sebuah dosa yang sangat besar. Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Barangsiapa yang membunuh Mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin untuk tidak saling berperang) tidak mencium bau harumnya surga, dan sesungguhnya bau harumnya surga tercium dari jarak 40 tahun perjalanan” (HR. Bukhari)
Dari sini sangatlah jelas apa yang dilakukan oleh para teroris itu, dari perbuatan pengeboman sehingga jatuh korban dan menghilangkan harta merupakan tindakan kedzaliman yang sangat bertentangan dengan syariat islam, disamping perbuatan para teroris itu mempunyai dampak yang sangat buruk untuk islam dan kaum muslimin secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum. Dikarenakan disebagian aksi para teroris itu menamakan aksinya sebagai jihad atau menyandarkan kepada agama islam atau kebetulan para aksi pemboman itu sebagian mereka melaksanakan syariat islam dari syariat memelihara jenggot, atau berpakaian tidak isbal. Diantara dampak buruknya adalah :
Yang pertama: Membuat musuh-musuh islam dari orang – orang kafir dan munafiq dari dalam atau luar negeri mengesankan atau mengindentikkan islam dengan teroris atau menuduh ini perbuatan orang yang istiqamah terhadap agamanya, jelas ini perkataan yang bathil. Islam berlepas diri dari perbuatan para teroris itu, begitu juga orang-orang yang berpegang teguh kepada agamanya berlepas diri dari hal itu. Islam adalah agama yang haq dan rahmatan lilalamin (rahmat untuk seluruh alam) sebagaimana Allah تعالى berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الإِسْلامُ
“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.“ (Ali Imran : 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi” (Ali Imran : 85)
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.“ (Al Anbiya : 107)
Islam juga mengajarkan untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا ضرر وَلا ضِرَارَ
“Tidak boleh (melakukan sesuatu) yang berbahaya dan menimbulkan bahaya (bagi orang lain)“ (HR. Ibnu Majah, Daruqutni dan selainnya dari Abu Said Al Khudri dan dishahihkan oleh Syaikh al AlBani)
apakah masuk diakal orang yang mengatakan aksi teroris dengan menaruh bom dan mencelakakan orang bagian dari islam…!!! Sedangkan islam melarang kita untuk berbuat yang dapat membahayakan diri kita dan orang lain. Berfikirlah wahai orang – orag yang berakal… !!!
Begitu juga islam mengajarkan untuk membunuh dengan cara yang baik, seperti membunuh tikus misalnya dengan tidak menyiksanya, islam juga mengajarkan menyembelih hewan dengan membaguskan cara menyembelihnya, seperti dengan pisau yang tajam, sebagai perbuatan baik kepada hewan sembelihan, sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist, bahwasannya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan untuk berbuat baik dalam segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh maka perbaguslah dalam membunuh dan apabila menyembelih perbaguslah dalam menyembelih dan tajamkanlah salah seorang dari kalian pisaunya dan menenangkansembelihannya. “ (HR. Muslim)
kalau islam mengajarkan untuk kita berbuat baik kepada hewan lalu bagaimana tidak mengajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain….!!! Maka apakah bisa dikatakan orang yang berakal orang mengatakan islam sebagai agama teroris…!!!
Begitu juga islam agama yang menjaga lima perkara yaitu menjaga, dien, jiwa, harta, kehormatan dan akal. Sedangkan para teroris itu tidak segan-segan untuk membunuh orang, berapa banyak akibat dari ulah mereka orang meninggal dunia dan kehilangan harta, sedangkan Allah Ta’aala berfirman
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan adzab yang besar baginya.“ (An Nisa’ : 93)
Dan dalam sebuah hadist Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Setiap muslim atas muslim lainnya haram darah, harta dan kehormatannya.“ (HR. Muslim)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pub bersabda dalam hadist lain tentang haramnya membunuh orang-orang kafir yang tidak boleh dibunuh
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Barangsiapa yang membunuh Mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin) tidak mencium bau harumnya surga, dan sesungguhnya bau harumnya surga tercium dari jarak 40 tahun perjalanan”(HR. Bukhari)
Bahkan mereka membunuh diri-diri mereka sendiri dengan aksi bom bunuh diri
Padahal Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
وَلا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرًا
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. dan Barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (an-Nisaa’: 29-30)
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَنَ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِى يَدِهِ يَتَوَجَّأُ بِهَا فِى بَطْنِهِ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ شَرِبَ سَمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَحَسَّاهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَرَدَّى فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا
“Barangsiapa yang membunuh dirinya (sendiri) dengan besi tajam maka orang tersebut akan menusuk-nusuk perutnya dengan besi tersebut di dalam neraka jahannam selama-lamanya. Barangsiapa meminum racun untuk kemudian membunuh dirinya (sendiri dengan itu). Maka dia akan merasakan sakitnya di neraka selama-lamanya. Barangsiapa yang menjatuhkan diri dari atas gunung maka dia akan menjatuhkan dirinya dari atas gunung selama-lamanya.” (HR. Muslim no. 313)
Dan dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَىْءٍ فِى الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Dan barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu di dunia, maka pada hari kiamat dia akan diadzab dengan yang serupa (yang dia gunakan untuk bunuh diri -ed).” (HR. Muslim no. 316)
Jelaslah apa yang dilakukan para teroris itu merupakan hal yang bertentangan dengan syariat islam bahkan perbuatan dosa besar.
Sebagian khawarij membuat kerancuan (syubhat) dengan mengatakan aksi yang mereka lakukan dari aksi bunuh diri ada dalilnya, ada shababat yang pernah melakukannya.
Tentang hal ini asy Syaikh DR Muhammad bin Hadi pernah ditanya dengan pertanyaan
شيخنا حفظكم الله -وإياكم- بعض الملبسين يُجَوِّز العمليات الانتحارية ويستدل بأن بعض الصحابة انتحر
Wahai syaikh kami semoga Allah menjagamu, sebagian orang yang memiliki syubhat atau kerancuan membolehkan perbuatan bom bunuh diri berdalil ada sebagian shahabat yang melakukan aksi bunuh diri…?
Beliau menjawab
هذا كذب.
أولًا: أن بعض الصحابة انتحر؟ كذبٌ، وأقول ذلك بِمِلْء فَمِي! وله من الآن وحتى ما شاء، أن يأتينا بواحدٍ من الصحابة انتحر، ويأتينا بنصوص أهل العلم على أنهُ انتحر، هذا أولًا.ثانيًا: نعم هم يستدلون بقضية حصار الصحابة -رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُم- للحديقة يوم اليمامة، في حروب الردّة، ليس هذا في قبيل ولا دبير من العمليات الانتحارية، لأنَّ الذي يُلقى من فوق السور قد يفتح الباب ويسلم، وقد يُجرح، يُصوّب من قبل العدو، وقد يُقتل، فمَظِنَّةً القتل غير مقطوع بها، أما هذا هو يقتلُ نفسهُ، إذا سحب الحزام الناسف تقطع أشلاء، لا تكاد تُعرف بعد ذلك شخصيتهُ، فالهلاك هنا مُحقق، وهناك مظنون، فالقياس لهذه الصورة على هذه الصورة قياسٌ مع الفارق، وإذا كان قياسًا مع الفارق بَطَلَ القياس وحينئذٍ، إذا بطل القياس الذي هو الدليل بَطَلَ الاستدلال.
Ini dusta!
Pertama, saya katakan ada sebagian shahabat melakukan aksi bunuh diri…? ini dusta. Aku katakan hal itu dengan sepenuh mulutku dan baginya dari sekarang sampai waktu yang dia kehendaki untuk mendatangkan dalil bahwa ada seorang sahabat yang melakukan aksi bunuh diri, dan meminta kepada dia untuk mendatangkan penjelasan dari ulama bahwa apa yang dilakukan sahabat itu adalah aksi bunuh diri. Ini yang pertama.
Kedua, iya, mereka berdalil dengan sebuah kejadian ketika para sahabat mengepung sebuah kebun pada perang Yamamah (ketika perang menghadapi orang-orang murtad). Akan tetapi, pada kejadian tersebut tidak menunjukan akan perbuatan bunuh diri, dikarenakan sahabat yang dilemparkan dari atas pagar dalam keadaan selamat dan berhasil membuka pintu gerbang. Walaupun tindakannya itu bisa membuat dia terluka atau mendapat serangan musuh bahkan ada kemungkinan terbunuh, akan tetapi kemungkinan terbunuh masih kecil dan tidak bisa dipastikan.
Adapun orang yang melakukan bom bunuh diri maka dia telah membunuh dirinya. Ketika bomnya meledak, maka menghancurkan seluruh tubuhnya bahkan hampir dirinya tidak dikenali. Maka perbuatan bom bunuh diri ini bisa dipastikan mendatangkan kematian. Adapun tindakan sahabat di atas tidak dipastikan mendatangkan kematian, maka mengqiyaskan perbuatan sahabat dan tindakan bom bunuh diri adalah qiyas yang berbeda, sehingga qiyasnya bathil. Dan kalau qiyasnya bathil maka tidak bisa dijadikan dalil.”(Sumber: http://ar.miraath.net/fatwah/1091 dan Forum Salafy Indonesia)
Islam juga mengajarkan untuk menyingkirkan gangguan dari jalan baik itu duri ataupun yang lebih kecil dari itu. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist Rasulullah Shalallahu ’alaihi wasallam bersabda:
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً ، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
“Iman itu ada 73-79 cabang. Yang paling utama adalah ucapan Laa Ilaha Illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan; dan malu salah satu cabang iman.” (HR. Mutafaqun Alaihi dan ini lafadznya Imam Muslim).
Apakah masuk diakal kalau gangguan dijalan saja kita diperitahkan untuk menyingkirkannya, agar orang tidak celaka disebabkan karena gangguan tersebut lalu ada orang yang mengatakan islam identik dengan teroris atau orang yang melakukan aksi teroris adalah orang-orang yang istiqamah terhadap agamanyanya….!!! tidak ada yang mengatakan perkataan seperti itu kecuali ada tiga kemungkinan, kemungkinan yang pertama orang yang bodoh terhadap ajaran islam atau kemungkinan yang kedua orang yang tertipu atau kemungkinan yang ketiga musuh-musuh islam.
Maka jelaslah bagi orang yang berakal dari pejelasan diatas, bathilnya perkataan yang mengatakan atau mengesankan islam sebagai agama teroris atau orang yang berpegang teguh terhadap agamanya adalah orang-orang yang melakukan aksi pemboman. Bahkan sebagian orang yang mengatakan islam indentik dengan teroris atau mengatakan islam agama teroris adalah para teroris sejati, contohnya Amerika dan negara – negara yang membantu dalam pembantaian, penindasan peneroran dan pembombardiran disebagian negara kaum muslimin bukankah itu tindakan terorisme, itulah mereka para teroris, teroris teriak teroris. Semoga Allah menghancurkan negara Amerika, Yahudi, dan siapa saja yang menginginkan kejelekkan terhadap islam dan kaum muslimin.
Begitu juga apa yang dilakukan oleh sebagian dari orang-orang sesat dari kalangan khawarij dari aksi pemboman yang dilakukan di negeri ini yang kebetulan sebagian dari mereka melaksanakan sebagian dari syariat islam, seperti memelihara jenggot atau berpakaian tidak isbal, mereka adalah orang-orang sesat, apa yang dilakukan mereka sama sekali bukan jihad, jihad ada aturan syar’inya, beda jihad dengan aksi terorisme mereka. Itulah mereka orang – orang bodoh, karena tindakan bodoh merekalah para musuh-musuh islam dan orang-orang bodoh mendzalimi kaum muslimin.
Wahai para teroris khawarij, apakah membunuh orang islam dengan sengaja kalian anggap sebagai jihad sedangkan Allah Ta’aala berfirman
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan adzab yang besar baginya.” (An Nisa’ : 93)
Dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Setiap muslim atas muslim haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (HR. Muslim)
Apakah membunuh orang kafir yang tidak boleh dibunuh kalian katakan jihad, sedangkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Barangsiapa yang membunuh Mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian dengan kaum muslimin) tidak mencium bau harumnya surga, dan sesungguhnya bau harumnya surga tercium dari jarak 40 tahun perjalanan”(HR. Bukhari )
Apakah aksi teroris mereka mereka namakan jihad sedangkan makna, hakekat dan syarat-syarat jihad saja mereka tidak mengetahuinya apalagi ada pada diri mereka. Bukan jihad yang mereka lakukan tapi aksi bodoh dari para teroris khawarij.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah: “Bahwasanya segala keharaman dari kekufuran, kefasikkan dan kemaksiatan dilakukan oleh seorang hamba karena kebodohannya” (Majmu’ Fatawa 14/22)
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
فإنهم لم يكن أحد شرا على المسلمين منهم لا اليهود ولا النصارى فإنهم كانوا مجتهدين في قتل كل مسلم لم يوافقهم مستحلين لدماء المسلمين وأموالهم وقتل أولادهم مكفرين لهم وكانوا متدينين بذلك لعظم جهلهم وبدعتهم المضلة
Maka sesungguhnya mereka (orang2 Khawarij) tidak ada seorangpun yang lebih besar kejelekkannya atas kaum muslimin dari mereka, tidak Yahudi dan tidak pula Nasrani. Sungguh mereka bersungguh-sungguh dalam membunuh setiap muslin yang tidak mencocoki mereka, menghalalkan darah kaum muslimin dan harta mereka, membunuh anak-anak mereka , mengkafirkan mereka itu semua mereka lakukan dengan keyakinan bentuk dari menjalankan agama hal itu dikarenakan kebodohan dan bid’ah mereka yang menyesatkan. (Minhajus Sunnah:5/128)
Yang Kedua: Apa yang dilakukan oleh para teroris dari aksi pemboman menyebabkan kalangan awam dari kaum muslimin menjadi takut atau phobi terhadap islam dan orang -orang yang berpegang teguh terhadap agamanya, dari memelihara jenggot, memakai hijab, berpakaian tidak isbal dan menjalankan syariat islam lainnya, dikarenakan sebagian dari mereka para pelaku pemboman (teroris) menyadarkan perbuatannya atas nama jihad atau mengatasnamakan agama. Hal ini dikarenakan jauhnya mereka (kaum muslimin) dari agama yang benar sehingga mereka tidak bisa membedakan yang mana orang-orang shaleh dan yang mana orang-orang sesat, sehingga mereka phobi terhadap islam dan orang yang konsisten terhadap agamanya.
Yang ketiga : Tindakan atau aksi para teroris itu sedikit banyak menggangu keamanan atau stabilistas daerah tertentu atau bahkan negara, hal ini jelas akan mempengaruhi aktivitas kaum muslimin baik aktivitas untuk kepentingan dunianya atau agamanya. Sedangkan keamanan adalah sebuah nikmat Allah yang wajib kita jaga. Jika kondisi negara kita tidak aman maka kita semua yang merasakan mudharatnya.
Dan dampak jelek lainnya bagi islam dan kaum muslimin secara khusus dan negeri ini secara umum.

Nasehat untuk kaum muslimin
Wahai kaum muslimin, kita telah mengetahui apa yang diperbuat oleh para teroris dari aksi teror tidak dibenarkan sama sekali dalam agama islam, islam dan kaum muslimin berlepas diri dari tindakan terorisme mereka. Jika ada sekelompok orang yang melakukannya lalu mengatasnamakan agama atau jihad meraka adalah orang-orang sesat dari sekte khawarij yang jauh-jauh hari Nabi kita memperingatkannya.
Namun perlu diketahui wahai kaum kaum muslimin, tidak benar menjadikan tanda-tanda seseorang itu teroris seperti kalua dia berjengot, tidak isbal (memakai pakaian diatas mata kaki), memakai hijab apalagi mengolok-ngolok hal ini, karena ini semua bagian dari syariat islam. Bukan ciri-ciri teroris khawarij. Tidak boleh diolok-olok walaupun bercanda.
Allah Ta’aala berfirman:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (at-Taubah:65-66)
Berkata asy-Syaikh Al Allamah Abdurrahman Nashir As Sa’di: “Sesungguhnya mengolok-ngolok Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya adalah kekufuran yang mengeluarkan pelakunya dari agama, dikarenakan pokok agama adalah mengaggungkan Allah, agama dan rasul-Nya. Dan mengolok-ngolok dengan hal tersebut meniadakan pokok agama ini dan bertolak belakang dengan sebesar-besar bertolak belakang.” (Taisirul Karimir Rahman pada ayat ini)
Tidak dibenarkan pula mendzalimi dengan mencibir atau memvonis seseorang sebagai teroris hanya karena semata-mata dia berjengot, memakai cadar, pakaiannya tidak isbal padahal yang dicela dan divonis sebagai teroris hanya karena semata-mata hal tersebut juga mengecam aksi terorisme dan berlepas diri darinya. Apakah karena dosa orang lain seseorang harus menanggungnya. Allah Ta’aala berfirman:
لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ
“Kamu tidak mendzalimi orang dan tidak (pula) didzalimi. “ (Al Baqarah : 279)
Allah Ta’ala berfirman
وَلا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
“Dan tidaklah seseorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.“ (Al An’aam : 164)
Rasulullah shallallahhu ‘alaihi wasallam bersabda:
اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berhati-hatilah dari perbuatan dzalim, dikarenakan kedzaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
Semoga Allah menjaga negeri ini dan negeri-negeri kaum muslimin lainnya dari segala kejelekkan. Diantaranya dari para teroris khawarij.
Sumber : http://yukbelajarislam.com/blog/islam-tidak-mengajarkan-terorisme/