Kamis, 31 Desember 2015

SEMOGA ALLAH MENJAGA NEGERI TAUHID



Manakala mayoritas manusia di berbagai belahan bumi merayakan malam Tahun Baru Masehi. Termasuk banyak dari kaum muslimin di negaranya masing-masing juga ikut-ikutan merayakan malam tersebut, semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka.

Di segenap penjuru dunia, suasana langit malam itu "dimeriahkan" oleh kilatan warna-warni kembang api dan suara dentumannya yang mengganggu ketenangan.

Amirul Mukminin 'Umar bin al-Khathab radhiyallahu 'anhu telah memperingatkan umat Islam agar menjauhi perayaan-perayaan orang-orang kafir,  karena pada saat itu murka Allah turun kepada orang-orang kafir tersebut.
......................................................

Namun Allah menjaga hamba-hamba pilihan-Nya....

Allah memberikan taufiq kepada Negeri Tauhid,  Kerajaan Arab Saudi untuk tegar dan kokoh di atas prinsip syari'at Islamiyyah. Negeri inilah satu-satunya yang mengarahkan dan membimbing warganya untuk TIDAK IKUT-IKUTAN MERAYAKAN MALAM TAHUN BARU MASEHI.
Suasana pada malam itu di negara Arab Saudi tetap tenang,  tidak ada hingar bingar kembang api atau yang lainnya.

Para ulama sunnah di negeri Arab Saudi sangat gigih dalam menegakkan dakwah Tauhid dan Sunnah,  yang disambut dengan baik oleh pemerintahnya. Sehingga tidak ada di muka bumi ini yang menerapkan Syari'at Islamiyyah sebagaimana Negeri Arab Saudi.

Semoga Allah senantiasa memuliakan dan menjaga negeri Tauhid dan Sunnah, serta memberikan barakah kepadanya.
Semoga Allah memperbaiki kondisi kaum muslimin di berbagai tempat, dan mengembalikan mereka kepada bimbingan al-Qur'an dan as-Sunnah, di atas manhaj Salafush Shalih.

•••••••••••••••••••••
Channel Telegram https://bit.ly/ManhajulAnbiya
Majmu'ah Manhajul Anbiya

Rabu, 30 Desember 2015

KAMI ADALAH SALAFIYYIN BUKAN GOLONGAN SEMPALAN




Sebagian ahlul bid'ah pada hari ini memberi julukan kepada Salafiyun sebagai Al-Madakhilah (pengikut Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali, pen.), semoga Allah menjelekkan mereka atas apa yang mereka tetapkan. Sebelumnya mereka menjuluki kita dengan Al-Albaniyyin (pengikut Asy-Syaikh Al-Albani, pen.) dan Al-Jamiyah (pengikut Syaikh Muhammad Aman Al-Jami, pen.).


Demikianlah keadaan ahlul ahwa wal bida' dalam mencela muhaddits dunia Al-Imam Al-Albani rahimahullah dan Asy-Syaikh Al-'Allamah Muhammad Aman Al-Jami rahimahullah. Demikian juga (ketika mencela) mawar masa ini yakni Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah kemudian ulama-ulama kita, syaikh-syaikh kita, dan para penuntut ilmu yang berjalan di jalan mereka.

Dan sungguh (ahlul bid'ah) telah memberi julukan ahlus sunnah dari salafush shalih kita dengan Al-Hasyawiyah, An-Nashibah, Al-Musyabbihah, Zawamilul Asfar, dan selain dari itu dari julukan-julukan yang menunjukkan isi hati mereka (ahlul bid'ah). Dan salafush shalih kita tidaklah memilih julukan-julukan ini dan juga tidak meridhainya.

و تلك شكاة ظاهر عنك عارها

"Dan itu adalah aib yang kamu tuduhkan, padahal sangat jelas bagimu bahwa itu adalah kebanggaan yang nyata"

Demikian pula para pengikut Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dijuluki dengan Al-Wahhabiyyah.

Berkata penulis tulisan "Al-Wahhabiyyah dan pemimpinnya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab":

"Sesungguhnya julukan Al-Wahhabiyyah bukanlah julukan yang dipilih oleh para pengikut dakwah tersebut untuk diri mereka, juga tidak diterima penetapan julukan tersebut atas mereka, akan tetapi yang menetapkan itu sebelumnya adalah musuh-musuh mereka -dalam keadaan penyelisihan mereka- dalam rangka membuat orang lari dari mereka. Dan demikian pula bagi yang mendengar (dituduhkan kepada mereka) bahwa mereka datang dengan madzhab kelima yang menyelisihi madzhab-madzhab Islam yang empat yang besar. Adapun julukan yang mereka ridhai dan mereka menamakan diri dengannya adalah "As-Salafiyun" (Salafy) dan dakwah mereka adalah "dakwah As-Salafiyah"."

Dan ini semua termasuk ke dalam perbuatan menghalangi dakwah Salafiyah dan membuat (manusia) lari darinya, serta masuk ke dalam perbuatan memanggil dengan julukan/gelaran (yang mengandung ejekan).

Allah Ta'ala berfirman, "Dan jangan memanggil dengan julukan/gelaran (yang mengandung ejekan). Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk setelah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang zhalim".

Dan demikianlah keadaan ahlul bid'ah wal ahwa` di setiap masa dan tempat.

Dan kita As-Salafiyyun adalah orang-orang yang muttabi'un/ittiba' (mengikuti Nabi) dan bukan orang-orang yang mubtadi'un/ibtida' (mengada-adakan bid'ah). Jika sekiranya kita harus taqlid maka niscaya kita akan bertaqlid kepada imam yang empat atau kepada yang lebih utama dari mereka dari kalangan para shahabat yang mulia radhiyallahu 'anhum.

Dan sang pencerah abad ini (yakni Asy-Syaikh Rabi', pen.) hafizhahullah melarang dan memerangi taqlid dan ta'ashub (fanatisme golongan) dan beliau memiliki tulisan/buku dengan judul "At-Ta'shshub Adz-Dzamim" (Ta'ashub yang Buruk), demikian juga sebelum beliau, Al-Imam Al-Albani dan Al-'Allamah Muhammad Aman Al-Jami semoga Allah merahmati keduanya. Dan upaya mereka berdua memerangi taqlid dan ta'ashub juga telah masyhur dan diketahui.

Dan sebagai penutup, saya katakan kepada mereka-mereka:

Jika (julukan) Madkhali adalah penolong dien kita, maka saksikanlah wahai bangsa jin dan manusia bahwa saya adalah seorang Madkhali.

Ditulis oleh: 'Izzuddin bin Salim bin Ash-Shadiq

Sumber: http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=60444

Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

***

 FSI || http://forumsalafy.net/?p=13726
 Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

PERINGATAN DARI ACARA MALAM TAHUN BARU DAN HARI - HARI LIBUR TAHUN BARU MASEHI


Nashoro merayakan :

➡ Hari kelahiran 'Isaa عليه السلام
➡ Hari kenaikan 'Isaa عليه السﻻم
➡ Tahun baru masehi

Kaum muslimin pun ikut2an bikin acara :

➡ Maulid , memperingati kelahiran رسول الله صلى الله عليه وسلم
➡ Isro mi'roj , memperingati naiknya rasulullah صلى الله عليه وسلم ke sidhrotulmuntahaa
➡ Memperingati tahun baru hijriyah

Hal ini merupakan bentuk tasyaabuh bilkuffar yg dilarang dalam islam !!

Benarlah sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

لتتبعن سنن من  قبلكم شبرا بشبر وذراعا بذراع ، حتى لو أنهم دخلوا جحر ضب لاتبعتموه
(رواه البخاري و مسلم )

Benar-benar  kalian akan mengikuti cara orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal , sehasta demi sehasta sampai2 mereka masuk ke lubang dhob(sejenis kadal/biawak) kalian pun mengikutinya .
( Hr.Bukhori-Muslim )

* Pencari AlHaq


Nasrani menggunakan lonceng untuk memanggil jama'ahnya ketika beribadah..

Yahudi menggunakan terompet untuk memanggil jama'ahnya ketika beribadah..

Majusi menggunakan api untuk memanggil jama'ahnya ketika beribadah..

⭐Dan pada jam 00.00 WIB malam tahun baru, sebagian umat Islam menggunakan ketiganya dalam satu waktu..⭐

Lonceng berbunyi,
Terompet berbunyi,
Kembang api dinyalakan..

Maka benarlah apa yg telah disabdakan Rasulullah 14 abad tahun yg lalu,

Dari Abu Sa‘id Al Khudri,ia berkata:
Rasululah bersabda,

Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal,sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk (mengikuti) ke dalamnya.
Mereka (para sahabat) bertanya:
Wahai Rasulullah, apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani.?
Lalu beliau berkata,
Siapa lagi kalau bukan mereka.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan,

tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara.
(Majmu’ Al Fatawa, 27:286)

Sadarkah kita.?
siapa yg pertama kali merayakan tahun baru.?
Orang-orang kafir atau Orang-orang muslim.
Silahkan temukan jawabannya dalam hati masing-masing

Dan ingatlah bahwa Rasulullah telah memberi peringatan kpd orang2 yg menyerupai orang2 kafir

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
(HR.Ahmad 2:50 dan Abu Daud no.4031)

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا

Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami
(HR.Tirmidzi no.2695 Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Semoga bermanfaat dan menjadi
pelajaran

 http://bit.ly/AkhwatSalafiyatBerbagiFaedah

~~~~~~~~~~~~~~~~

Turut Menyebarkan
◾SALAFIYYAAT BALIKPAPAN◾
 http://salafiyyaatbpp.blogspot.com


PERINGATAN DARI ACARA MALAM TAHUN BARU DAN HARI - HARI LIBUR TAHUN BARU MASEHI

Disampaikan oleh:
Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Hafidzahullah
(Pengasuh Pondok Pesantren Dhiya'us Sunnah - Cirebon)


 .....maka sekali lagi saya ingatkan untuk kita kerjasama..

Di pondok kita jaga mereka....dirumah... tentunya orang tua yang menjaga....

INI MASA HURA - HURA...

 Orang - Orang yang tidak dekat dengan agama....maka mereka memiliki segala macam acara maksiat

✨ Apakah panggung gembira...
Acara ini...acara bergadang
Acara segala macam..

 SEHINGGA ANAK - ANAK TIDAK USAH KELUAR RUMAH DIMALAM TAHUN BARU....

 ✈DAN JUGA PARA ORANG TUA MENJAGA MEREKA AGAR TIDAK KEMANA - MANA

↩↪Ramainya jalan GAK MASUK AKAL.

MEREKA SEAKAN - AKAN MEMILIKI KELAINAN JIWA....

⌚Karena hari ini dengan hari kemarin gak beda !

 Waktunya sama 24 jam...

 Setiap jamnya sama 60 menit...

 Dibilang malam panjang....
Dibilang malam...
Sama saja...!!

✋ GAK ADA PERBEDAAN ANTARA TANGGAL SATU DENGAN TANGGAL DUA SEMBILAN

❌ GAK ADA PERBEDAAN ANTARA TAHUN LALU DENGAN TAHUN YANG AKAN DATANG, DALAM BENTUK HARINYA GA ADA PERBEDAAN.....

Bahkan yang berbeda adalah umurmu bertambah satu tahun

Dan itu na'udzu billah...mendekatkan diri kepada KEMATIAN...

BUKAN SENANG HARUSNYA...

Berarti umur saya berkurang lagi...
Kemarin baru sekian...
Ikhwani fiddiin a'azzakumullah...

Apakah itu patut dirayakan...???

SAMA SEKALI TIDAK ADA SUNNAHNYA...

GA ADA ATURANNYA...

LAA FIIL KITAB, WA LAA FIIS SUNNAH, WA LAA FII FI'LISH SHAHABAH, WA LAA TABI'IN, WA LAA TABI'IT TABI'IN, WA LA AIMMAH....

Itupun kalau tahunnya tahun baru islam...

✂ APALAGI INI TAHUN BARU MASEHI, YANG KAITANNYA DENGAN MASEHI, DENGAN AGAMA NASRANI

KAITANNYA DENGAN AGAMA MEREKA

Tahun hijriyah saja tidak dianjurkan untuk dirayakan

❗GAK ADA SUNNAHNYA

Apalagi tahun baru masehi...namanya masehi...

Ikhwani fiddin a'azzakumullah.....

✅ Kaum muslimin yang saya hormati, ikhwan wa thalabah, wa ahan, ikhwanil aba al 'izzah..

⚠ INI PERKARA YANG BETUL - BETUL HARUS KITA PERHATIKAN, KAITANNYA DENGAN APA YANG SUDAH KITA BAHAS TADI

YAITU UCAPAN ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA

قوا انفسكم و اهليكم نارا

Sumber Audio:
Tausiyah Pendidikan Anak Saat Bagi Raport Santri Ma'had Dhiyaus Sunnah Cirebon

Link audio:
https://goo.gl/o9sUI3
(417KB) - durasi [03:33]

˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
DakwahSalafiyahMajalengka
Channel Telegram: http://bit.ly/DakwahSalafiyahMajalengka

Selasa, 29 Desember 2015

DAFTAR & ALAMAT PESANTREN2 SURURIYUN DAN RODJAIYYUN BERMANHAJ IKHWANI


✅1. PESANTREN MINHAJUS SUNNAH BOGOR , JAWA BARAT

Alamat : Jl. Raya Darmaga Belakang gudang bulog darmaga ,bogor jawa barat.

✅2. PESANTREN SABILUNNAJAH BANDUNG –MTs dan MA (khusus Putra)
Alamat : Jln Sungai Citarik (jembatan II) sapan, desa sukamanah kecamatan Rancaekek, Bandung
http://www.sabilunnajah.com
✅3. PESANTREN ANNAJIYAH BANDUNG
MA (Khusus Putri )
Alamat : Jln Utsman bin Affan no. 90 , komplek Griya Cempaka Arum, belakang Polda Jabar, bypass sukarno hatta,
http://www.pesantren-annajiyah.com

✅4. PESANTREN AL FURQON AL ISLAMI, GRESIK, JAWA TIMUR
Alamat : Ma’had Al-Furqon Al-Islami, Srowo-Sidayu, Gresik, Jawa Timur

✅5. PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI, SOLO, JAWA TENGAH
Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH
Alamat : Jl Raya Solo – Purwodadi Km 8, Selokaton Gondangrejo, Solo 57183

✅6. PESANTREN ISLAMIC CENTRE BIN BAAZ, YOGYAKARTA
Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH, PESANTREN MANDIRI
Alamat : Jl. Wonosari Km 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta

✅7. PONDOK PESANTREN JAMILURRAHMAN AS SALAFI, YOGYAKARTA
Alamat : Sawo, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

✅8. PESANTREN AL I’TISHOM, KARAWANG, JAWA BARAT
Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP
Alamat : Jl. Pesantren Al-I’tishom No.1 Dusun Kedongdong, Kondang Jaya, Klari Karawang, Jawa Barat , 41371

✅9. PESANTREN IHYA AS SUNNAH, TASIKMALAYA, JAWA BARAT
Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH, PESANTREN MANDIRI, MAHAD TAHFIDZ AL QURAN
Alamat : Jl. Terusan Paseh – BCA No 11 Tasikmalaya

✅10. MAHAD ALI AL’IRSYAD, SURABAYA , JAWA TIMUR
Alamat : Jl. Sultan Iskandar Muda 46, Surabaya Utara

✅11. PONDOK PESANTREN AL UKHUWAH, SUKOHARJO, JAWA TENGAH
Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, PESANTREN MANDIRI (I’DAD DUAT)
Alamat : Ponpes Al Ukhuwah, Sanggarahan, Joho, Sukoharjo, Solo

✅12. PONDOK PESANTREN ABU HURAIRAH, MATARAM, NTB
Alamat: Jl. Soromandi No, 1 Lawata, Mataram, NTB

✅13. PESANTREN IMAM SYAFII, CILACAP, JAWA TENGAH
Jenjang Pendidikan: SETARA UNIVERSITAS
Alamat : Jl. Sumbawa No.70 Cilacap Jawa Tengah

✅14. Pesantren Yatim  Ibnu Taimiyah, BOGOR , JAWA BARAT
Kp.Pasir Tengah Rt 04 Rw 03 Pondok Bitung
Ds. Sukaharja Kecamatan Cijeruk
Bogor, 16740
http://www.ibnutaimiyah.com

✅15. PESANTREN ISLAM AL IRSYAD, TENGARAN, SALATIGA, JAWA TENGAH
Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH, SETARA UNIVERSITAS
Alamat : Desa Butuh, Kec. Tengaran, Kab. Semarang , Jawa Tengah, Po Box 134 Salatiga

✅16. SD-SMP Islam Al Umm MALANG
Kompleks Masjid Al Umm
Jl. Joyo Agung No. 1 Merjosari Malang
http://www.binamasyarakat.com/

✅17. MAHAD IBNU ABBAS AS SALAFI, SOLO, JAWA TENGAH
Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, PESANTREN MANDIRI
Alamat : Mesjid Baitul Musthafa, Beku, Kliwonan, Masaran, Sragen, Solo

✅18 . Ma’had Madinatulquran – Jonggol
http://www.madinatulquran.or.id

✅19. Ma`had Khidmatussunnah As-salafy Littashfiyyah Wattarbiyyah
Desa Adirejo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung timur
http://khidmatussunnah.com/

✅20.Ma’had Tahfidz Qur’an Al Ikhlash MAGELANG
Komplek Masjid Jami’ Al Ikhlash Dsn. Tlatar, Ds. Krogowanan, Kec. Sawangan, Kab. Magelang, Prov. Jawa Tengah

✅21. PONDOK PESANTREN HAMALATUL QUR’AN KARAWANG
JL.SYEKH QURO,PLAWAD,KARAWANG, JAWA BARAT, INDONESIA

✅22. Ma’had Tahfizhul Qur’an Al-Firqoh An-Najiyah MALANG
Masjid Baitul Makmur, Desa Donowarih, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur
Website : firqotunnajiyah.com

✅23. Pondok pesantren Modern Daarussunnah Al-Islamy WANGON
jl. Wangon -Ajibarang RT 03/01 Desa jambu Kec. wangon Kab Banyumas 53176.

✅24 . Ma’had Zaadul Ma’ad PALEMBANG
Jl. Melati, depan perumahan Taman Mekar Sari (dekat dengan Pasar Talang Jambe), Talang Jambe, Palembang
http://zaadulmaad.com/

✅25. Pesantren Islam AL-ITTIBA’ KLATEN
Desa Tlogorandu Rt.03 Rw.05 kecamatan Juwiring, Klaten.
https://abufawaz.wordpress.com/category/info-pesantren-al-ittiba/

✅26. PESANTREN ALMA’TUQ SUKABUMI
Jl. Kadudampit KM. 03 Desa Gunungjaya Kec. Cisaat Kab. Sukabumi

✅27.Pesantren Al Wafa BEKASI
Jl. Masjid Bilal bin Rabah, Cisaat Bojong Rt.010/04, Desa Kertarah

ayu, Kec. Setu Bekasi, Jawa Barat 17320,
http://www.pesantrenalwafa.com

✅28. Pesantren Alandalus JONGGOL
Putra: Jl. Menteng Waru Km . 13,5 Kp. Cijurey RT 004/003, Desa Sukadamai, Kec  Sukamakmur, Kab. Bogor, Jawa Barat.
Putri: Jl. Menteng Km. 6, Kp. Kadupandak, Desa Balekambang, Kec. Jonggol, Kab. Bogor, Jawa Barat.
http://pesantrenalandalus.com/

✅29. PONDOK PESANTREN “TUNAS ILMU” PURBALINGGA
Alamat:
Kedungwuluh Rt. 08 Rw. 02 Kalimanah Purbalingga 53371 Jawa Tengah Indonesia

✅30. PONDOK PESANTREN RIYADHUSSHOLIHIIN PANDEGLANG
Jl. Kadukacang Km,0,5 Rocek Cimanuk Pandeglang
Kode Pos 42271, Banten – Indonesia

31. AL-MA’HAD – The Islamic Boarding School BEKASI
Jl. MT. Haryono, Kp. Awirarangan
Kec. Setu, Kabupaten Bekasi
email: info@mahaduna.sch.id

✅32. Assunnah CIREBON
Jl.Kalitanjung 52.B situgangga Karyamulya Kesambi, Kota Cirebon, West Java
http://assunnahcirebon.com/

✅33. Mahad Abu Bakar Ash-Shidiq Cirebon
Jl.Kalitanjung 52.B situgangga Karyamulya Kesambi, Kota Cirebon, Karyamulya, Kesambi, Cirebon City, West Java 45135
http://www.mataba-cirebon.com/

✅34. Ponpes Nashrus Sunnah
JL. KOPERASI 68 BANJAREJO, TAMAN, MADIUN
http://an-najiyahmadiun.blogspot.co.id/

✅35. MAHAD ADZ DZAKY BREBES
Alamat:
Masjid Adz Dzaky sebelah TB. Kijang Logam Jl. Raya Pakijangan no. 11 Bulakamba Brebes Jawa Tengah

✅36. Pondok Pesantren Alam Tahfidz BINA QUR'ANI
Alamat: melalui pintu masuk area Bumi Perkemahan Palutungan, Kp.Sukamanah, Desa Cisantana, Kec.Cigugur, Kab.Kuningan - Jawa Barat
www.binaqurani.com

✅37. PESANTREN ISLAM AL-IRSYAD TENGARAN 2 (PIAT2) Cabang Majalengka
Alamat :
Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran 2, Blok Jombol No. 94 RT/RW. 002/006  Ds. Dawuan Kec. Dawuan Kab. Majalengka 45452,

✅ 38. PP Hamalatul Qur’an,
Ds. Kembaran RT 08 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
http://hamalatulquran.com

✅39. SMP IHBS (Ibnu Hajar Boarding School)
Jl. Raya Munjul Gg. Musholah Fathul Ulum No.11 Munjul Cipayung Jakarta Timur 13850
Website: http://smpihbs.sch.id

✅40. AL-BINAA Islamic Boarding School
Alamat:
Jl. Raya Pebayuran-Kertasari Pebayuran Bekasi 17710 Jawa Barat- Indonesia
Website: http://albinaa.or.id

✅41. Pesantren Islam Hidayatunnajah (PIH)
Alamat: Jl Raya Pebayuran KM 08 Desa Kertasari Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi jawa Barat 17710
Website: www.hidayatunnajah.or.id

✅42. Pondok Pesantren Rahmatika Al-Atsari Jl. Raya Dayeuhkolot Sagalaherang, Subang, Jawa Barat
http://www.mahadrahmatika-alatsari.com

✅43. Cahaya Sunnah
Jl Pahlawan Kampung Tengah Rt 03/03 Cileungsi Bogor 16820 (Sebelah studio Radio Rodja),

✅44. Imam Syathiby
Masjid Al-Barkah Jl.Pahlawan Kampung Tengah Rt.03/03, (Belakang Polsek Cileungsi) Komplek Radio/Tv Rodja Cileungsi – Bogor 16820,
http://tahfizhsyathiby.org/

Sumber Ahlul bid’ah wal furqah

HATI-HATI

Jaga dan jauhkan generasi kaum muslimin dari belajar di mahad dan pesantren 2 diatas aqidah sururiyun manhaj ikhwani

Berkata Al Imam Muhammad bin sirin rahimahullah : "Ilmu ini adalah agama maka perhatikanlah dari mana kalian mengambil agama kalian " muqaddimah shohih muslim .

Diposting Oleh:
Fawaid ilmiyah wad durus || www.fawaidilmiyahwaldurus.blogspot.co.id

HATI-HATI! “KAPSTER*” JAMA’AH TABLIGH ITU BERNAMA DOKTOR KHALID BASALAMAH**

$ang “Kapster Salon JT” berkata:
“Dalam majelis ilmu yang saya bimbing teman-teman sekalian, saya tidak akan bicara masalah individu atau kelompok tertentu,
tapi kalau ditanyakan kepada saya tentang kelompok-kelompok Islam yang ada maka saya menyampaikan apa yang saya tahu ya. Setahu saya teman-teman di Jamaah Tabligh itu tidak memiliki kekeliruan yang signifikan.
Artinya apa yang mereka lakukan positif saja,  mengetuk rumah orang untuk mengajak ke mesjid itu hal biasa, itu tidak ada pelanggaran di situ.
Bahkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan Abdullah bin Umar mengerjakan itu. Ada shahabat yang mengerjakan itu. Mereka kalau jauh sebelum waktu shalat mereka memang keliling rumat-rumah kerabatnya dipanggil-panggilin shalat, sampai ke mesjid sudah adzan gitu kan.
Tujuannya dalam kisah ini dikatakan atau dalam riwayat ini dikatakan agar langkah kaki mereka lebih banyak dan pahala mengajak orang shalat juga lebih banyak. Itu nggak ada masalah, positif saja. Itu berdakwah gitu kan. Satu sisi itu masih positif.
Kemudian mengajak orang ke mesjid,  berkumpul, menghadiri pengajian itu  juga masih positif, halaqah ‘ilm gitu kan.
Kemudian juga keluar berdakwah di jalan  Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau niatnya berdakwah itu juga masih hal-hal yang biasa saja. Allah Subhanahu wa Ta’ala memang menyuruh kita menyampaikan dakwah ini, Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam:
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
Itu masih positif saja semuanya .
Tetapi memang yang disorotin oleh para ulama adalah rujukan kepada satu kitab saja gitu kan, karena teman-teman kita memakai buku Fadhailul amal karena dalam buku Fadhailul amal itu cukup banyak hadits yang lemah dan maudhu.
Nah sementara teman-teman kita di Jamaah Tabligh memang sudah menjadikan itu sebagai rujukan utama dan hampir umumnya iya begitu baru bergabung akan dimotivasi beli buku itu kemudian dibaca lalu kemudian disampaikan.
Nah ini yang disoroti oleh para ulama karena hadits-hadits yang lemah atau hadits bohong kalau disebarin ini berbahaya sama dengan nyebarin ajaran yang tidak benar, gitu kan. Ini yang disoroti oleh para ulama.
Kalau mereka bisa memperbaikin keadaan itu, tidak fanatik dengan sebuah buku, kembali kepada rujukan hadits-hadits yang shahih itu tidak ada masalah, terobatin.
Masalah yang lain yang juga disoroti oleh para ulama adalah kalau mereka mengharuskan istilah Khuruj itu, mengharuskan, kalau tidak mengharuskan maka tidak ada masalah.
Jadi misalnya pas masalah kasus orang membentuk tiga hari, tujuh hari itu kan program, program. Sebuah program yang tidak dihubungkan dengan masalah kewajiban.
Kalau dia wajibkan, wajib keluar 3 hari,  wajib keluar 7 hari, nah ini tidak bener.  Tidak pernah ada dalil masalah itu.
Tapi kalau orang keluar buat program, saya mau berdakwah ke Malaysia misalnya seminggu,  program, ngga ada masalah itu, asal tidak dimasukkan dalam satu hal kewajiban gitu kan. Tapi hal yang paling disorotin berhubungan dengan masalah kitab saja. Karena memang positif saja mengajak orang ke mesjid,  banyak teman-teman kita yang pemabuk akhirnya sadar gitu-gitu tidak ada masalah…..
06:34
Jadi kalau saya -Allahu a’lam – secara global saya  tidak pernah menyatakan temen-temen (Jama’ah Tabligh) ini menyimpang atau salah, tidak pernah.
Beda dengan kasus kalau kelompok Ahmadiyah yang mengaku ada Nabi setelah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam itu lain.
Syiah yang memang mengkafirkan shahabat itu sudah mutlak memang harus dijauhi.
Tapi kalau temen-temen (Jama’ah Tabligh) seperti ini itu adalah  asset umat yang semestinya bisa diarahkan, diarahkan jangan dimusuhin, jangan disalahkan….”
-selesai penukilan -
Catatan:
*Melihat definisi kapster di kamus adalah pemangkas dan penata rambut.
(Arti kata kapster – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online – http://kbbi.web.id/kapster)
Dalam sebuah salon, kapster adalah modal utamanya. Jika orang ingin membuka salon tapi  tidak mengerti tentang memangkas dan menata rambut, maka hal utama yang harus dilakukan adalah mencari kapster.
Namun Jama’ah Tabligh tampaknya tidak butuh lagi untuk mencari centeng yang bisa berperan sebagaimana seorang “Kapster” yang bisa menata tampilan aqidah dan amaliahnya yang rusak lagi menyimpang karena sudah ada seorang doktor yang secara sukarela maju menjadi Kapster menata “wig/rambut palsu” aqidah Jamaah Tabligh yang menyimpang tersebut agar nampak indah dan menipu. Apa yang telah menghalanginya untuk menjelaskan berbagai sisi penyimpangan aqidah Jamaah Tabligh dan memilih membeberkan berbagai sisi “positif” teman-temannya tersebut? Bukankah ini bagian dari khianat ilmiyah kepada umat hanya demi “sisi positif” temen-temen JTnya?! Allahul musta’an.
**
Berdasarkan biodata di situs resminya, ybs adalah Penasehat WesalTV Jakarta
Khalid Basalamah adalah Penasehat Wesaltv Jakarta
Gambar 1. Khalid Basalamah adalah Penasehat Wesaltv Jakarta
Url bukti:  http://www.khalidbasalamah.com/tentang-kami/
Adapun pada akun twitter wesal TV nampaklah bahwa jaringan TV Wesal ternyata akrab dengan gembong-gembong besar bermanhaj Ikhwani Sururi.
Simak bukti berikut:
Dua dedengkot Sururi Ikhwani
Gambar 2. Dua dedengkot Sururi Ikhwani,  Salman Al Audah dan Muhammad Arifi,  Syaikh Rodja yang dibela keAhlussunnahannya oleh Halabiyun Firanda.
URL bukti:  @wesal.tv قناة وصال instagrammer photos videos – http://gramlove.com/user.php?id=1416221559&name=wesal.tv
Maka pupuslah keheranan kita tatkala prinsip muwazanah Sururiyun yang kemudian dimajukannya tatkala berbicara sebagai pembela Jamaah Tabligh.
Simak makalah di bawah ini untuk mengetahui hakekat sebenarnya dari kesesatan Jamaah Tabligh, benarkah seperti yang disampaikan oleh “Kapster JT”nya?

Membongkar Kedok Jamaah Tabligh

Kelompok tabligh atau yang lebih dikenal sebagai Jamaah Tabligh mungkin sudah sangat akrab di telinga masyarakat. Lahiriahnya, kelompok ini getol mendakwahkan keutamaan amalan-amalan tertentu dan mengajak kaum muslimin untuk senantiasa memakmurkan masjid. Namun, di balik itu mereka memiliki banyak penyimpangan yang membahayakan akidah.
Jamaah Tabligh tentu bukan nama yang asing lagi bagi masyarakat kita. Lebih-lebih bagi mereka yang menggeluti dunia dakwah. Dengan menghindari ilmu-ilmu fikih dan akidah yang sering dituding sebagai ‘biang pemecah belah umat’, membuat dakwah mereka sangat populer dan mudah diterima masyarakat berbagai lapisan.
Bahkan, saking populernya, apabila ada seseorang yang berpenampilan mirip mereka atau kebetulan mempunyai ciri-ciri yang sama dengan mereka, biasanya akan ditanya, “Mas, Jamaah Tabligh, ya?” atau “Mas, karkun, ya?”
Yang tragis, jika ada yang berpenampilan serupa meski bukan dari kalangan mereka, kemudian langsung dihukumi sebagai Jamaah Tabligh. bagaimanakah hakikat jamaah yang berkiblat ke India ini? Kajian kali ini adalah jawabannya.
Pendiri Jamaah Tabligh
Jamaah Tabligh didirikan oleh seorang Sufi dari tarekat Jisytiyah yang berakidah Maturidiyah[1] dan bermazhab fikih Hanafi. Ia bernama Muhammad Ilyas bin Muhammad Isma’il al-Hanafi ad-Diyubandi al-Jisyti al-Kandahlawi kemudian ad-Dihlawi.
Al-Kandahlawi adalah nisbat kepada Kandahlah, sebuah desa yang terletak di daerah Sahranfur. Adapun ad-Dihlawi adalah nisbat kepada Dihli (New Delhi, -red.), ibukota India. Di tempat dan negara inilah, markas gerakan Jamaah Tabligh berada. Adapun ad-Diyubandi adalah nisbat kepada Diyuband, yaitu madrasah terbesar bagi penganut mazhab Hanafi di Semenanjung India. Sementara itu, al-Jisyti adalah nisbat kepada tarekat al-Jisytiyah, yang didirikan oleh Mu’inuddin al-Jisyti.
Muhammad Ilyas dilahirkan pada tahun 1303 H dengan nama asli Akhtar Ilyas. Ia meninggal pada 11 Rajab 1363 H. (Bis Bri Musliman, hlm. 583, Sawanih Muhammad Yusuf, hlm. 144—146, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hlm. 2)
Latar Belakang Berdirinya Jamaah Tabligh
Asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad ad-Dihlawi mengatakan, ”Ketika Muhammad Ilyas melihat mayoritas orang Meiwat (suku-suku yang tinggal di dekat Delhi, India) jauh dari ajaran Islam, berbaur dengan orang-orang Majusi para penyembah berhala Hindu, bahkan memakai nama-nama mereka, dan tidak ada lagi keislaman yang tersisa selain hanya nama dan keturunan, serta kebodohan yang kian merata, tergeraklah hati Muhammad Ilyas. Pergilah ia kepada syaikhnya dan syaikh tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad al-Kanhuhi dan Asyraf Ali at-Tahanawi untuk membicarakan masalah ini. Ia pun akhirnya mendirikan gerakan tabligh di India atas perintah dan arahan dari para syaikhnya tersebut.” (Nazhrah ‘Abirah I’tibariyah Haulal Jama’ah at-Tablighiyah, hlm. 7—8, dinukil dari kitab Jama’atut Tabligh Aqa’iduha wa Ta’rifuha, karya Sayid Thaliburrahman, hlm. 19)
Adalah hal yang ma’ruf di kalangan tablighiyin (para pengikut jamaah tabligh, -red.) bahwa Muhammad Ilyas mendapatkan tugas dakwah tabligh ini setelah kepergiannya ke makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 3)
Markas Jamaah Tabligh
Markas besar mereka berada di Delhi, tepatnya di daerah Nizhamuddin. Markas kedua berada di Raywind, sebuah desa di kota Lahore (Pakistan). Markas ketiga berada di kota Dhaka (Banglades). Yang menarik, pada markas-markas mereka yang berada di daratan India itu, terdapat hizib (rajah) yang berisikan surat al-Falaq dan an-Nas, nama Allah subhanahu wa ta’ala yang agung, dan nomor 2-4-6-8 berulang 16 kali dalam bentuk segi empat, yang dikelilingi beberapa kode yang tidak dimengerti.[2] (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 14)
Yang lebih mengenaskan, masjid mereka di kota Delhi yang menjadi markas mereka, di belakangnya terdapat empat buah kuburan. Ini menyerupai orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mereka menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang saleh mereka sebagai masjid. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid, bahkan mengabarkan bahwa mereka adalah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. (al-Qaulul Baligh fit Tahdziri min Jama’atit Tabligh, karya asy-Syaikh Hamud at-Tuwaijiri, hlm. 12)
Asas dan Landasan Jamaah Tabligh
Jamaah Tabligh mempunyai suatu asas dan landasan yang sangat teguh mereka pegang, bahkan cenderung berlebihan. Asas dan landasan ini mereka sebut dengan al-ushulus sittah (enam landasan pokok) atau ash-shifatus sittah (sifat yang enam), dengan rincian sebagai berikut.
Sifat Pertama: Merealisasikan Kalimat Thayibah Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah
Kritik: Mereka menafsirkan makna Laa Ilaha Illallah dengan “mengeluarkan keyakinan yang rusak tentang sesuatu dari hati kita dan memasukkan keyakinan yang benar tentang Dzat Allah, bahwa Dialah Sang Pencipta, Maha Pemberi Rezeki, Maha Mendatangkan mudarat dan manfaat, Maha Memuliakan dan Menghinakan, Maha Menghidupkan dan Mematikan”. Kebanyakan pembicaraan mereka tentang tauhid hanya berkisar pada tauhid rububiyah ini. (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 4)
Padahal makna Laa Ilaha Illallah sebagaimana diterangkan para ulama adalah “Tiada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Allah.” (Fathul Majid, karya asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan alusy Syaikh, hlm. 52—55)
Adapun makna merealisasikannya adalah merealisasikan tiga jenis tauhid; uluhiyah, rububiyah, dan asma wash shifat (al-Quthbiyah Hiyal Fitnah Fa’rifuha, karya Abu Ibrahim Ibnu Sulthan al-‘Adnani, hlm. 10).
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan juga menyatakan, “Merealisasikan tauhid artinya membersihkan dan memurnikan tauhid (dengan tiga jenisnya, –pen.) dari kesyirikan, bid’ah, dan kemaksiatan.” (Fathul Majid, hlm. 75)
Oleh karena itu, asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad ad-Dihlawi mengatakan bahwa di antara ciri khas Jamaah Tabligh dan para pemukanya adalah apa yang sering dikenal dari mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang mengikrarkan tauhid. Namun, tauhid mereka tidak lebih dari tauhid kaum musyrikin Quraisy Makkah, yaitu hanya berkisar pada tauhid rububiyah saja, serta kental dengan warna-warna tasawuf dan filsafat. Adapun tauhid uluhiyah dan ibadah, mereka sangat kosong dari itu. Bahkan, dalam hal ini, mereka termasuk golongan orang-orang musyrik. Untuk tauhid asma wash shifat, mereka berada dalam lingkaran Asya’irah dan Maturidiyah, kepada Maturidiyah mereka lebih dekat. (Nazhrah ‘Abirah I’tibariyah Haulal Jama’ah at-Tablighiyah, hlm. 46)
Sifat Kedua: Shalat dengan Penuh Kekhusyukan dan Rendah Diri
Kritik: Asy-Syaikh Hasan Janahi berkata, “Demikianlah perhatian mereka pada shalat dan kekhusyukannya. Akan tetapi, di sisi lain mereka sangat buta tentang rukun-rukun shalat, kewajibankewajibannya, sunnah-sunnahnya, hukum sujud sahwi, dan perkara fikih lainnya yang berhubungan dengan shalat dan thaharah (bersuci). Tablighi (pengikut Jamaah Tabligh, –red.) tidak mengetahui hal-hal tersebut kecuali hanya segelintir orang dari mereka.” (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an-Tushahhah, hlm. 5—6)
Sifat ketiga: Keilmuan yang Ditopang dengan Zikir[3]
Kritik: Mereka membagi ilmu menjadi dua bagian: ilmu masail dan ilmu fadhail. Ilmu masail, menurut mereka, adalah ilmu yang dipelajari di negeri masing-masing. Adapun ilmu fadhail adalah ilmu yang dipelajari pada ritual khuruj (lihat penjelasan sifat keenam, -red.) dan majelis-majelis tabligh. Jadi, yang mereka maksudkan dengan ilmu adalah sebagian dari fadhail amal (amalan-amalan utama, pen.) dan dasar-dasar pedoman Jamaah (secara umum), seperti sifat yang enam dan sejenisnya. Hampir-hampir tidak ada lagi selain itu.
Orang-orang yang bergaul dengan mereka tidak bisa memungkiri keengganan mereka untuk menimba ilmu agama dari para ulama, dan minimnya mereka dari buku-buku pengetahuan agama Islam. Bahkan, mereka berusaha menghalangi orang-orang yang mencintai ilmu dan menjauhkan mereka dari buku-buku agama serta para ulamanya. (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 6 dengan ringkas)
Sifat Keempat: Menghormati Setiap Muslim
Kritik: Sesungguhnya Jamaah Tabligh tidak mempunyai batasan-batasan tertentu dalam merealisasikan sifat keempat ini, khususnya dalam masalah al-wala (kecintaan) dan al-bara (kebencian). Demikian pula perilaku mereka yang bertentangan dengan kandungan sifat keempat ini.
Mereka memusuhi orang-orang yang menasihati mereka atau yang berpisah dari mereka karena beda pemahaman, walaupun orang tersebut ‘alim rabbani (ulama yang lurus di atas kebenaran). Memang, hal ini tidak terjadi pada semua tablighiyin, tetapi inilah yang disorot oleh kebanyakan orang tentang mereka. (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 8)
Sifat Kelima: Memperbaiki Niat
Kritik: Tidak diragukan lagi bahwa memperbaiki niat termasuk pokok agama dan keikhlasan adalah porosnya. Akan tetapi, semua itu membutuhkan ilmu. Karena Jamaah Tabligh adalah orang-orang yang minim ilmu agamanya, maka banyak pula kesalahan mereka dalam merealisasikan sifat kelima ini. Oleh karena itu, engkau dapati mereka biasa shalat di masjid-masjid yang dibangun di atas kuburan. (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 9)
Sifat Keenam: Dakwah dan Khuruj di Jalan Allah subhanahu wa ta’ala
Kritik: Cara merealisasikannya adalah dengan menempuh khuruj (keluar untuk berdakwah, –pen.) bersama Jamaah Tabligh, empat bulan untuk seumur hidup, 40 hari pada tiap tahun, tiga hari setiap bulan, atau dua kali berkeliling pada tiap minggu. Yang pertama dengan menetap pada suatu daerah dan yang kedua dengan cara berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hadir pada dua majelis ta’lim setiap hari, majelis ta’lim pertama diadakan di masjid sedangkan yang kedua diadakan di rumah. Meluangkan waktu 2,5 jam setiap hari untuk menjenguk orang sakit, mengunjungi para sesepuh dan bersilaturahmi, membaca satu juz al-Qur’an setiap hari, memelihara zikir-zikir pagi dan sore, membantu para jamaah yang khuruj, dan i’tikaf pada setiap malam Jum’at di markas.
Sebelum melakukan khuruj, mereka selalu diberi hadiah berupa konsep berdakwah (ala mereka, –pen.) yang disampaikan oleh salah seorang anggota jamaah yang berpengalaman dalam hal khuruj. (Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 9)
Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan berkata, “Khuruj di jalan Allah subhanahu wa ta’ala adalah khuruj untuk berperang. Adapun apa yang sekarang mereka (Jamaah Tabligh, –pen.) sebut dengan khuruj, maka ini adalah bid’ah. Belum pernah ada (contoh) dari salaf tentang keluarnya seseorang untuk berdakwah di jalan Allah subhanahu wa ta’ala yang harus dibatasi dengan jumlah hari-hari tertentu. Bahkan, hendaknya seseorang berdakwah sesuai dengan kemampuan tanpa dibatasi dengan jamaah tertentu, dibatasi empat puluh hari, kurang atau lebih.” (Aqwal ‘Ulama as-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, hlm. 7)
Asy-Syaikh Abdurrazzaq ‘Afifi berkata, “Khuruj mereka ini bukan di jalan Allah subhanahu wa ta’ala, tetapi di jalan Muhammad Ilyas. Mereka tidak berdakwah kepada al-Qur’an dan as-Sunnah, tetapi berdakwah kepada (pemahaman) Muhammad Ilyas, syaikh mereka yang ada di Banglades.” (Aqwal ‘Ulama as-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, hlm. 6)
Membongkar Kedok Jamaah Tabligh : Majalah Islam Asy-Syariah – http://asysyariah.com/membongkar-kedok-jamaah-tabligh/
Akidah Jamaah Tabligh dan Para Tokohnya
Jamaah Tabligh dan para tokohnya adalah orang-orang yang memiliki banyak kerancuan dalam hal akidah[4].
Demikian pula kitab referensi utama mereka, Tablighi Nishab atau Fadhail A’mal karya Muhammad Zakariya al-Kandahlawi, adalah kitab yang penuh dengan kesyirikan, bid’ah, dan khurafat.
Di antara sekian banyak kesesatan mereka dalam masalah akidah adalah[5]:
Keyakinan tentang wihdatul wujud (bahwa Allah subhanahu wa ta’ala menyatu dengan alam ini). (kitab Tablighi Nishab, 2/407, bab “Fadhail Shadaqat”, cet. Idarah Nasyriyat Islam Urdu Bazar, Lahore)
Sikap berlebihan terhadap orang-orang saleh dan keyakinan bahwa mereka mengetahui ilmu gaib. (Fadhail A’mal, bab “Fadhail Zikir”, hlm. 468—469, dan hlm. 540—541, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore)
Tawasul dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (setelah beliau wafat) dan kepada selain beliau, serta berlebihan dalam hal ini. (Fadhail A’mal, bab “Shalat”, hlm. 345, dan bab “Fadhail Zikir”, hlm. 481—482, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore)
Keyakinan bahwa para syaikh Sufi dapat menganugerahkan berkah dan ilmu laduni. ( Fadhail A’mal, bab “Fadhail Qur’an”, hlm. 202—203, Kutub Khanat Faidhi, Lahore)
Keyakinan bahwa seseorang bisa mempunyai ilmu kasyaf, yakni bisa menyingkap segala sesuatu dari perkara gaib atau batin. (Fadhail A’mal, bab “Zikir”, hlm. 540—541, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore)
Hidayah dan keselamatan hanya bisa diraih dengan mengikuti tarekat Rasyid Ahmad al-Kanhuhi (Shaqalatil Qulub, hlm. 190). Oleh karena itu, Muhammad Ilyas, sang pendiri Jamaah Tabligh, berbai’at kepada tarekat Jisytiyah pada 1314 H, bahkan terkadang ia bangun malam semata-mata untuk melihat wajah syaikhnya tersebut. (Kitab Sawanih Muhammad Yusuf, hlm. 143, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 2)
Saling berbai’at terhadap pimpinan mereka di atas empat tarekat sufi: Jisytiyah, Naqsyabandiyah, Qadiriyah, dan Sahruwardiyah. (ad-Da’wah fi Jaziratil ‘Arab, karya asy-Syaikh Sa’d al-Hushain, hlm. 9—10, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, 12)
Keyakinan tentang keluarnya tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kubur beliau untuk berjabat tangan dengan asy-Syaikh Ahmad ar-Rifa’i. (Fadhail A’mal, bab “Fadhail ash-Shalati ‘alan Nabi”, hlm. 19, cet. Idarah Isya’at Diyanat Anarkli, Lahore)
Kebenaran kaidah bahwa segala sesuatu yang menyebabkan permusuhan, perpecahan, atau perselisihan—walaupun hal itu benar—maka harus dibuang sejauh-jauhnya dari manhaj Jamaah. (al-Quthbiyah Hiyal Fitnah Fa’rifuha, hlm. 10)
Keharusan untuk taklid. (Zikir wa I’tikaf Key Ahmiyat, karya Muhammad Zakariya al-Kandahlawi, hlm. 94, dinukil dari Jama’atut Tabligh ‘Aqaiduha wa Ta’rifuha, hlm. 70)
Banyaknya cerita khurafat dan hadits-hadits lemah/palsu dalam kitab Fadhail A’mal Di antaranya adalah yang disebutkan oleh asy-Syaikh Hasan Janahi dalam kitabnya, Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 46—47 dan hlm. 50—52.
Bahkan, cerita-cerita khurafat dan hadits-hadits palsu inilah yang mereka jadikan sebagai bahan utama untuk berdakwah. Wallahul musta’an.
Fatwa Para Ulama tentang Jamaah Tabligh[6]
Asy-Syaikh al-’Allamah Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Siapa saja yang berdakwah di jalan Allah subhanahu wa ta’ala bisa disebut ‘mubaligh’, (artinya: Sampaikan apa yang datang dariku [Rasulullah], walaupun hanya satu ayat).
Akan tetapi, Tabligh India yang dikenal dewasa ini mempunyai sekian banyak khurafat, bid’ah, dan kesyirikan. Oleh karena itu, tidak boleh khuruj bersama mereka selain seorang yang berilmu, yang keluar (khuruj) bersama mereka dalam rangka mengingkari (kebatilan mereka) dan mengajarkan ilmu kepada mereka. Adapun khuruj semata-mata ikut dengan mereka, maka tidak boleh.”
Asy-Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi al-Madkhali berkata[7], “Semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmati asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz (atas pengecualian beliau tentang bolehnya khuruj bersama Jamaah Tabligh untuk mengingkari kebatilan mereka dan mengajarkan ilmu kepada mereka, –pen.), karena jika mereka mau menerima nasihat dan bimbingan dari ahlul ilmi, tidak akan ada rasa keberatan untuk khuruj bersama mereka.
Namun, kenyataannya mereka tidak mau menerima nasihat dan tidak mau rujuk dari kebatilan karena kuatnya fanatisme dan kuatnya mengikuti hawa nafsu. Jika mereka benar-benar menerima nasihat dari ulama, niscaya mereka telah meninggalkan manhaj yang batil itu dan akan menempuh jalan ahli tauhid dan Ahlus Sunnah. Nah, jika demikian permasalahannya, tidak boleh keluar (khuruj) bersama mereka sebagaimana manhaj as-salafush shalih yang berdiri di atas al-Qur’an dan as-Sunnah dalam hal tahdzir (peringatan) terhadap ahlul bid’ah dan peringatan untuk tidak bergaul serta duduk bersama mereka.
Hal itu (tidak bolehnya khuruj bersama mereka secara mutlak, –pen.) karena (perbuatan tersebut) termasuk memperbanyak jumlah mereka dan membantu menyebarkan kesesatan. Ini adalah penipuan terhadap Islam dan kaum muslimin, serta bentuk partisipasi bersama mereka dalam hal dosa dan kekejian. Lebih-lebih lagi, mereka saling berbai’at di atas empat tarekat Sufi yang padanya terdapat keyakinan hulul, wihdatul wujud, kesyirikan, dan kebid’ahan.”
Asy-Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh[8] rahimahullah berkata, “Organisasi ini (Jamaah Tabligh, –pen.) tidak ada kebaikan padanya. Sungguh, ia adalah organisasi bid’ah dan sesat. Dengan membaca buku-buku mereka, benar-benar kami dapati kesesatan, bid’ah, ajakan kepada peribadatan terhadap kubur-kubur dan kesyirikan, sesuatu yang tidak bisa dibiarkan. Oleh karena itu—insya Allah— kami akan membantah dan membongkar kesesatan serta kebatilannya.”
Asy-Syaikh al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah berkata, “Jamaah Tabligh tidaklah berdiri di atas manhaj al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta pemahaman as-salafus shalih.”
Beliau juga berkata, “Dakwah Jamaah Tabligh adalah dakwah Sufi modern yang semata-mata berorientasi kepada akhlak. Adapun pembenahan terhadap akidah masyarakat, sedikit pun tidak mereka lakukan karena—menurut mereka—bisa menyebabkan perpecahan.”
Beliau juga berkata, “Jamaah Tabligh tidak mempunyai prinsip keilmuan. Mereka adalah orang-orang yang selalu berubah-ubah dengan perubahan yang luar biasa, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.”
Asy-Syaikh al-’Allamah Abdurrazzaq ‘Afifi[9] rahimahullah berkata, “Kenyataannya, mereka adalah ahlul bid’ah yang menyimpang dan orang-orang tarekat Qadiriyah serta lainnya. Khuruj mereka bukanlah di jalan Allah subhanahu wa ta’ala, tetapi di jalan Muhammad Ilyas. Mereka tidak berdakwah kepada al-Qur’an dan as-Sunnah, tetapi kepada Muhammad Ilyas, syaikh mereka di Banglades.”
Demikianlah selayang pandang tentang hakikat Jamaah Tabligh, semoga menjadi nasihat dan peringatan bagi pencari kebenaran.
Wallahul muwaffiq wal hadi ila aqwamith thariq.
Ditulis oleh Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc
[1] Para pengikut Abu Manshur al-Maturidi yang menafikan (menolak) sebagian nama dan sifat Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka membatasi sifat Allah subhanahu wa ta’ala hanya tiga belas. (ed)
[2] Hal semacam ini sangat dilarang dalam agama menurut kesepakatan ulama. Memang, terdapat perbedaan pendapat jika tamimah atau ‘rajah’ tersebut dibuat hanya dari ayat al-Qur’an. Namun, yang kuat, hal ini tetap tidak diperbolehkan menurut banyak sahabat dan ulama yang setelah mereka. (- red.)
[3] Di antara zikir mereka adalah mengucapkan kalimat syahadat secara terpisah. Laa ilaaha dibaca sekian kali secara tersendiri, setelah itu baru membaca illallah dengan jumlah yang sama. Ini jelas bertentangan dengan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak merealisasikan kandungan tauhid dalam kalimat tersebut. (-red.)
[4] Untuk lebih rincinya, lihat kitab Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 17—24.
[5] Untuk lebih rincinya, lihat kitab Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu an Tushahhah, hlm. 31—58.
[6] Dinukil dari Aqwal ‘Ulama as-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, asy-Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi al-Madkhali, hlm. 2, 5, 6.
[7] Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan As-Sunnah, Fakultas Hadits, Universitas Islam Madinah.
[8] Beliau adalah Mufti Kerajaan Saudi Arabia sebelum asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah.
[9] Beliau pernah menjadi anggota Haiah (Lembaga) Kibarul Ulama Saudi Arabia.
Membongkar Kedok Jamaah Tabligh : Majalah Islam Asy-Syariah – http://asysyariah.com/membongkar-kedok-jamaah-tabligh/

Senin, 28 Desember 2015

HARUS MEMBANTAH SIAPA SAJA YANG SALAH ?



 Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan حفظه الله

 Pertanyaan: Banyak bid’ah yang dinyatakan secara tegas oleh para ulama yang terpercaya bahwa itu merupakan bid’ah, seperti bid’ah berpartai yang sedikit sekali yang mentahdzirnya atau memperingatkan bahayanya,
bahkan telah muncul pernyataan baru bahwa mentahdzirnya akan merusak persatuan bangsa. Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini?

 Jawaban: Menurut kami dalam masalah ini kami katakan: kita mengikuti Al-Kitab dan As-Sunnah serta jalan yang ditempuh oleh para Salaf, dan kita tidak mempedulikan ucapan si A atau si B. siapa saja yang berada di atas manhaj yang lurus maka dia adalah saudara kita, dia termasuk kita dan kita termasuk darinya. Sebaliknya siapa saja yang menyelisihi manhaj yang lurus, maka dia bukan termasuk kita dan kita bukan termasuk dia, siapapun orangnya.

✔ Jalan kebenaran sangat jelas –walhamdulillah– dan tidak ada kesamaran padanya, jadi kita tidak perlu atau tidak tepat untuk mengatakan: “Mungkin saja si fulan di atas kebenaran.” Karena jalan yang benar sangat jelas, walhamdulillah.

 Dan harus menjelaskan kesalahan orang-orang yang salah dengan tujuan untuk memperingatkan dari kesalahan-kesalahan tersebut, bukan bertujuan untuk mencela pribadi mereka atau untuk merendahkan mereka. Tetapi semata-mata dalam rangka memperingatkan dari kesalahan agar tidak ada seorangpun yang tertipu dengannya. kesalahan di bantah siapapun yang membawanya.

☝ Kita membantah para mubtadi’, bahkan juga terhadap Ahlus Sunnah. Jika salah seorang dari mereka ada yang salah maka kita bantah walaupun dia termasuk Ahlus Sunnah, walaupun dia termasuk salah seorang ulama besar.

 KESALAHAN HARUS DIBANTAH, DAN INI MAKNANYA BUKAN MEMECAH BELAH UMAT, INI ADALAH MENGEMBALIKAN PERSATUAN UMAT, KARENA UMAT TIDAK AKAN BERSATU KECUALI DI ATAS MANHAJ YANG BENAR.

✊ Adapun jika manhaj penuh tambalan seperti pada pakaian dan banyak kesalahannya, maka umat tidak akan bisa bersatu.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ.

“Setiap kelompok merasa bangga dengan apa yang mereka miliki.” (QS. Al-Mu’minun: 53)

 Ini merupakan celaan terhadap mereka.

فَتَقَطَّعُوْا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ.

 “Maka mereka memecah belah urusan mereka, setiap kelompok merasa bangga dengan apa yang mereka miliki.” (QS. Al-Mu’minun: 53)

Ini sebagai bentuk celaan. Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ.

“Dan sesungguhnya umat kalian ini adalah umat yang satu, dan Aku adalah Rabb kalian, maka hendaklah kalian bertakwa kepada-Ku.” (QS. Al-Mu’minun: 52)

Dan pada ayat yang lain Dia berfirman:

إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ.

“Sesungguhnya umat kalian ini adalah umat yang satu, dan Aku adalah Rabb kalian, maka hendaklah kalian beribadah kepada-Ku.” (QS. Al-Anbiya’: 52)

☝UMAT INI SATU, DAN UMAT TIDAK AKAN BERSATU KECUALI DI ATAS MANHAJ YANG LURUS YANG TIDAK ADA PADANYA KESALAHAN ATAU BID’AH ATAU PENYIMPANGAN.
Menyatukan umat bukan dengan cara mengumpulkan semua golongan sebagaimana anggapan sebagian orang.

✋ Tidak demikian, MENYATUKAN UMAT ADALAH DENGAN AL-KITAB DAN AS-SUNNAH, TIDAK AKAN BISA MENYATUKAN UMAT KECUALI DENGAN MENGIKUTI AL-KITAB DAN AS-SUNNAH. Sedangkan orang yang salah maka dia yang harus kembali kepada kebenaran, harus dengan cara seperti ini.

Sumber: http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=39119

Arsip WSI || http://forumsalafy.net/harus-membantah-siapa-saja-yang-salah/

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram : http://bit.ly/ForumSalafy

Rabu, 16 Desember 2015

TANGISAN ASY SYAIKH IBNU BAZ RAHIMAHULLAH, MEMPRIHATINKAN ACARA BID'AH MAULID NABI YANG BANYAK DILAKUKAN KAUM MUSLIMIN


Berkata Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah :


"Ahlussunnah mengimani bahwasannya Ar Rasul shallallahu 'alaihi wasallam lebih mereka cintai dari segala sesuatu setelah Allah. Maka yang paling dicintai oleh Ahlussunnah adalah Allah Jalla Wa'ala semata kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliaulah manusia yang paling mereka cintai melebihi kecintaan terhadap diri sendiri, harta dan anak. Kemudian para Nabi setelah beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Dan kami diatas (keyakinan) itu, kami diatas jalan mereka.


Kami bersaksi kepada Allah.. kami bersaksi kepada Allah, bahwasannya beliau (shallallahu alaihi wasallam) lebih kami cintai dari segala sesuatu setelah Allah.
 
Kami bersaksi kepada Allah, bahwasannya beliau (shallallahu alaihi wasallam) lebih kami cintai dari jiwa-jiwa kami, harta dan anak-anak kami, dan segala sesuatu.

Demi Allah, seandainya beliau (shallallahu alaihi wasallam) mensyariatkan perkara itu (yakni; acara maulid Nabi) untuk kami, niscaya kami akan bergegas mengamalkannya dan mengajak kepada (ajaran) beliau (shallallahu alaihi wasallam).

Demi Allah, seandainya beliau (shallallahu alaihi wasallam) mensyariatkan perkara itu niscaya kami akan mendakwahkannya, kami akan bergegas mengamalkannya, dan kami akan tulis kitab-kitab tentang (disyariatkannya) perkara itu.

Akan tetapi beliau (shallallahu alaihi wasallam) tidak mensyariatkan untuk kita, beliau tidak melakukannya, tidak pula dilakukan para sahabat beliau.

Namun pada hari ini, (orang menilai bahwa) musuh manusia adalah orang yang melarang dari kebiasaan-kebiasaan mereka."

~~~~~~~~~~~~~~~~~

✏Alih Bahasa » Abu Salim ibnu Shalih Al Jawy
Arsip WALIS » http://walis-net.blogspot.com/2015/12/tangisan-asy-syaikh-ibnu-baz.html

PENTINGNYA TAHDZIR (PERINGATAN KERAS) WALAUPUN MASALAH KESEHATAN.


Ditulis Oleh al Ustadz Amr Bin Suroif :

Tersebarnya Herbal herbal BKO (bahan kimia Obat )
di tengah masyarakat sekarang ini sangatlah berbahaya terhadap kesehatan.

HERBAL yang di campurkan bahan kimia akan menipu mayarakat, sehingga menyangka ini baik untuk kesehatan , padahal kerusakannya lebih besar.
Akan merusak organ tubuh lainnya. Seperti oedema, ginjal, jantung dan organ tubuh lainnya.

Sehingga bagi kaum muslimin agar berhati hati dari herbal yang di campurkan bahan kimia.

Di dalam masalah kesehatan saja harus berhati hati.
Terlebih lagi masalah Agama. Yang masalah nya adalah sangatlah besar di sisi Allah azzawajalla.

Taruhannya adalah antara SURGA atau NERAKA.

Janganlah tertipu dengan HERBAL yang di campurkan racun. Demikian pula, janganlah tertipu dengan ahlulbid'ah yang membacakan ayat ayat Allah azzawajalla di campurkan syubhat2, kebid'ahan sehingga tersamarkan di kalangan kaum muslimin.

Bertanyalah kepada ahlinya di dalam setiap permasalahan.
Allah azzawajalla berfirman:

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِيۤ إِلَيْهِمْ فَٱسْأَلُواْ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنْتُم لاَ تَعْلَمُونَ

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (QS An-Nahl:43)

Asy Syaikh Zaid Al-Madkhali rahimahullah
Berkata :

"Suatu fenomena yang jelas dan terang dari para salaf dan ‘ulama yang mengikuti mereka, yaitu benar-benar para penuntut ilmu di setiap tempat dan zaman sangat membutuhkan untuk mengetahui kitab-kitab rudud (bantahan) terhadap ahlul ahwa’ dan ahlul bid’ah, juga untuk mengenal kitab-kitab al-Jarh wa at-Ta’dil.

Agar mereka waspada tidak tertipu dengan orang-orang majruhin (yang telah dijarh/dicela/dicerca oleh para ‘ulama), dan agar mereka selamat dari kejelekan para ahlul bid’ah. Berikutnya, agar mereka menjadi para penjaga aqidah yang selamat, dan para pembela Sunnah Shahihah yang lurus."

 Al-Ajwibah as-Sadidah ‘an al-As’ilah ar-Rasyidah II/324-325

Allahu'alam bishowab

Senin, 14 Desember 2015

Tuntunan Salaf Dalam Mengambil Ilmu


Audio Muhadhoroh Purbalingga , di Masjid Agung Daarussalam Purbalingga ,pada hari Malam Sabtu, 30 Shofar 1437 H / Jum’at, 11 Desember 2015
1. “Sesi 1 - Tuntunan Salaf Dalam Mengambil Ilmu”

LINK DOWNLOAD : http://bit.ly/1TM4sMX

2. “Sesi 2 - Tuntunan Salaf Dalam Mengambil Ilmu”

LINK DOWNLOAD : http://bit.ly/1TM4AvQ

KAJIAN DISAMPAIKAN OLEH :

AL USTADZ MUHAMMAD RIJAL, LC ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ

Sumber : kajiansalafy.net/rekaman-kajian/audio-muhadhoroh-purbalingga-tuntunan-salaf-dalam-mengambil-ilmu/

TurutAndil MenShare : yukngajisemarang.blogspot.com

MACAM-MACAM KEZHALIMAN

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata :
1⃣Macam yang pertama: Kezhaliman yang paling besar adalah kesyirikan (menyekutukan Allah ta'ala), sebagaimana firman Allah ta'ala:

{إن الشرك لظلم عظيم}

"Sesungguhnya kesyrikan itu adalah benar-benar kezhaliman yang besar."

2⃣Macam yang kedua: kezhaliman seorang hamba terhadap dirinya dengan berbagai maksiat, karena dia telah menyerahkan dirinya untuk disiksa.

3⃣Macam ketiga: kezhaliman seorang hamba terhadap manusia dengan

-mengambil harta mereka,
-menggunjing mereka,
-mengadu domba,
-mencuri harta mereka,
-menganiaya kehormatan mereka dengan gunjingan, adu domba, fitnah, umpatan, celaan dan sebagainya dari bentuk pengurangan hak,
-atau pada darah mereka dengan membunuh orang yang bersih dari tuduhan tanpa alasan yang benar, atau dengan memukul, melukai, menghina tanpa alasan yang benar. Maka hal-hal ini terhitung sebagai kezhaliman terhadap manusia.

I'anatul Mustafid

WA AL-UKHUWWAH



( أنواع الظلم)

النوع الأول: - وهو أعظمها -: ظلم الشرك، قال تعالى: ((إن الشرك لظلم عظيم)).

النوع الثاني: ظلم العبد نفسه بالمعاصي، لأنه عرض نفسه للعقوبة.

النوع الثالث: ظلم العبد للناس، بأخذ أموالهم، أو غيبتهم، أو نميمتهم، أو سرقة أموالهم، أو التعدي عليهم في أعراضهم بالغيبة والنميمة والقذف والهمز واللمز وغير ذلك من التنقص، أو في دمائهم بقتل الأبرياء بغير حق، أو بالضرب و الجرح والإهانة بغير حق، فهذا تعد على الناس.

[1/57] بتصرف

PENGAKUAN MANTAN MUBALLIGH (Pentolan) LDII


INILAH POIN-POIN KESESATAN
Aqidah LDII ( Lembaga Dakwah Islam Indinesia )

1⃣ TIDAK SAH sholat dibelakang Imam SELAIN Islam Jamaah.

✖Apabila terpaksa supaya diniati munfarid/sholat sendiri.
✖Apabila orang LDII berjumlah 2 orang / lebih,supaya membuat IMAM SHOLAT BAYANGAN yaitu salah satu dari orang LDII tersebut dijadikan Imam sholatnya.(makmum yg dijadikan Imam sholat pada saat sholat berjamaah).

2⃣ Ilmu Al-Quran dan Al- Hadist yg benar hanyalah ilmu yg di MANQUL kan / di ajarkan dari Nurhasan Al ubaidah,karna satu2nya orang yg punya SANAD didunia ini hanyalah Dia.

TIDAK BENAR  dan TIDAK SAH ilmu yg di ambil selain dari Dia.

3⃣ Semua orang yg tidak mau BERAMIR dan BERBAI'AT kepada NURHASAN UBAIDAH hukumnya KAFIR.
Adapun orang yg keluar dr Islam Jamaah /LDII hukumnya MURTAD /KELUAR DARI ISLAM.

4⃣ Menikah harus sesama Islam Jamaah / LDII

Tidak sah nikah seseorang kalao tdk dinikahkan oleh Amir LDII atau Wakil2nya.

5⃣ Tidak boleh mensholati MAYIT yg bukan anggota Islam Jamaah.
Apabila terpaksa mensholati supaya TIDAK USAH WUDHU.

6⃣ Apabila mati tidak boleh mewarisi harta peninggalannya walaupun yg mewarisi Orang tuanya (hukum waris tidak berlaku apabila ada anggota keluarga yg tidak ikut LDII)

7⃣ Tidak mengakui presiden Indonesia sebagai WALIYUL AMRI yg sah.

8⃣ HALAL berbohong kepada selain golongannya maupun kpd pemerintah untuk kemaslahatan dakwahnya.

9⃣ TIAP BULAN WAJIB  mengeluarkan Shodaqoh yg diserahkan kepada Amir sebesar 2,5% atau 5% atau 7,5% atau 10%  dari PENGHASILAN TIAP BULAN.
Perincian untuk menentukan prosentase adalah sebagai berikut:

A)-Apabila harta kekayaannya 7 jt s/d 15 jt maka tiap bulan wajib setor 2,5%.

B)-Apabila harta kekayaannya 15 jt s/d 22  jt maka tiap bulan wajib setor 5%.

C)-Apabila harta kekayaannya 22 jt s/d 30 jt maka tiap bulan wajib setor 7,5%.

D)-Apabila harta kekayaannya 30 jt keatas maka tiap bulan wajib setor 10%.

Adapun Jamaah yg kekayaannya dibawah 7 jt tetap wajib setor  namun bebas dari ketentuan tsb diatas.

 Apabila Jamaah bersalah Wajib menulis SURAT TAUBAT untuk disaksikan kepada Amir.

Serta Harus membayar KAFAROH sejumlah uang,sesuai kadar kesalahannya untuk diserahkan kepada Amir.

1⃣1⃣ Mewajibkan semua orang untuk BAIAT kepada AMIR  Islam Jamaah.

Adapun orang yg mati belum berbaiat maka matinya mati JAHILIYAH / KAFIR.

1⃣2⃣ Tidak boleh membaca buku / kitab yg tidak dimanqulkan oleh AMIR nya.

Adapun yg sudah dimanqulkan Amirnya adalah  Al-Quran dan Kitabussitah.

1⃣3⃣ Amir mempunyai IJTIHAD yg wajib untuk ditaati.

Apabila Jamaah Mentaati Ijtihad2 Amir maka wajib masuk surga dan barang siapa yg tidak mentaatinya akan masuk kedalam Neraka.

Antara lain:
A....SHODAQOH  /  INFAQ  % AN tiap bulan.
B....Menulis surat taubat bagi yg bersalah.
C....menetapi  progam 5 bab dalam ilmu dan amal.yaitu:...
1) mengaji
2) mengamal
3) membela
4) sambung Jamaah.
5) Taat Alloh ,Rosul dan Amir.

D...apabila pergi ketempat Jamaah  harus membawa surat sambung....dll

⤴In sya Alloh bersambung...

..Zamroni Muh.Wahid Mantan Mubaligh LDII
===========

Di Persaksikan ketsiqohanNya Oleh:
Abu Zaid Taufiq Temanggung:

 In sya Alloh yang memposting tentang POIN² KESESATAN AQIDAH LDII di atas yaitu Pak Zamroni lebih Tsiqoh, karena beliau sudah ngaji di Salafy dan beliau di LDII sudah lama selama ±40 tahun, dan beliau salah satu MANTAN MuballighNya LDII.
Wallohu a'lam bishshowaab....
_____________________

Notefoot
~~~~~~
Berdasarkan hadits Hudzaifah ibnul yaman radhiyallahu anhu : ( Dahulu para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shalallahu a'laihi was salam tentang kebaikan ,
Tapi saya bertanya kepada Rasulullah Shalallahu a'laihi was salam tentang kejelekan
Khawatir/takut kejelekan tersebut menimpaku.
(Riwayat Muslim)
~~~~~~~~~~~

Di Nukil Dari Group:
مجموعة أخبار مكة والمدينة
__________________

Penanggung jawab penyebaran

Admin Group:
» Fawaid ilmiyah wad durus || www.fawaidilmiyahwaldurus.blogspot.co.id

Minggu, 13 Desember 2015

WAHAI ORANG-ORANG YANG BERPALING DARI MENUNTUT ILMU…APA UDZUR KALIAN DI SISI ALLAH



 Diantara perkataan Fadhilatu al-‘Allamah al-Mufassir Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di -semoga Allah merahmati beliau-
... Beliau berkata:

“Wahai orang-orang yang berpaling dari menuntut ilmu.. Apa ‘udzur ( alasan) kalian di sisi Allah, Sedangkan kalian dalam keadaan  sehat wal’afiat dan bersenang-senang..!?

 Apa yang menghalangi kalian darinya( dari menuntut ilmu agama)…, padahal kalian dalam keadaan diberi rizki oleh Rabb kalian (sehingga) kalian bisa menggembala(binatang ternak kalian)…

 Apakah kalian rela atas diri-diri kalian untuk ( disamakan) menjadi seperti binatang ternak yang digembalakan bebas..!?
Apakah kalian lebih memilih hawa nafsu daripada petunjuk.., padahal hati-hati kalian dalam keadaan lalai dan bingung..
Apakah kalian hendak menempuh jalan-jalan kebodohan, padahal itu adalah jalan yang lemah..
Sedangkan kalian meletakkan jalan-jalan petunjuk, padahal itu adalah jalan yang terang lagi bermanfaat..

 Apakah engkau rela jika dikatakan kepadamu:
❓❓ Siapa Rabbmu,  apa agamamu, dan siapa Nabimu..,  engkau tidak mampu menjawab..

 Dan jika dikatakan :
❓❓ Bagaimana tata cara sholat dan beribadah, engkau menjawab dengan jawaban yang tidak benar…

 Juga bagaimana engkau akan berjual-beli dan bermuamalah,
sedangkan engkau tidak mengerti yang halal dari yang haram..

 Demi Allah, sesungguhnya tidak akan ada yang rela dengan keadaan ini melainkan hanya orang-orang yang serupa dengan binatang ternak..

 Maka -semoga Allah merahmati kalian- hendaknya kalian menjadi orang-orang yang mempelajari ilmu

 Jika kalian tidak mampu melakukannya, maka hadirlah di majlis ilmu sebagai mustami’ (orang yang menyimak) dan mengambil faidah darinya. Serta bertanyalah kepada ahli ilmu agar kalian memperoleh petunjuk dan keterangan yang jelas.

 Namun, jika kalian tidak mau melakukannya dan berpaling dari ilmu secara keseluruhan, maka sungguh kalian telah binasa dan termasuk ke dalam orang-orang yang merugi

 Tidakkah kalian telah mengetahui, bahwa menyibukkan diri dengan ilmu adalah termasuk dari ibadah yang paling mulia, termasuk dari ketaatan dan bentuk pendekatan diri (kepada Allah -pent) yang paling afdhol, serta akan beroleh keridhoan Rabb bumi dan langit (Allah).

... Sedangkan majlis ilmu, engkau duduk di sana lebih baik daripada dunia dan seisinya. Serta faidah yang engkau petik darinya dan kemanfaatan yang engkau peroleh dengannya, tidak ada suatu apapun yang dapat mengimbangi dan menyamainya.

 Maka bertakwalah wahai hamba Allah. Sibukkanlah diri kalian dengan apa-apa yang menjadi tujuan penciptaan kalian dari mengenal Allah dan beribadah kepada-Nya.

 Serta mintalah kepada Rabb kalian agar Allah memberikan taufik, perlindungan, dan penjagaan-Nya kepada kalian.

.. Allah berfirman: Ataukah orang yang beribadah di waktu malam dalam keadaan sujud dan berdiri, ia takut akan akhirat dan mengharap rahmat dari Rabbnya. Katakanlah : apakah sama antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu? Hanyalah orang-orang yang berakal yang mau mengingat.

 Sumber : Kitab “al-Fawakihusy Syahiyyah fil Khuthobil minbariyyah” : (no. 66)

(Pengirim artikel), Yang mencintai kalian: Abu Bakr bin Yusuf asy-Syarif

Sumber : http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=42232&goto=newpost

Wallahu’alam bishowab

Alih Bahasa: Syabab Forum Salafy

 WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net
 Channel Telegram : http://bit.ly/ForumSalafy

Rekaman Audio Kajian Radio Al I'tishom 12-13 Desember 2015


1⃣ Adab Menggunakan HP
Sesi 1 http://bit.ly/1NO1OpM
Sesi 2 http://bit.ly/1TJWoMu

2⃣ Menunaikan Amanah
http://bit.ly/1Rja3fT

 Al-Ustadz Rifa'i حفظه الله

 Wahai Anakku, Jika Sudah Terputus Amalku...
http://bit.ly/1YdvU7p

Al Ustadz Ayip Syafruddin

 Sabtu - Ahad, 12-13 Desember 2015 M

Radio Al I'tishom Semarang

 salafysemarang.com
---------------------------
 WA Radio Al I'tishom

Sabtu, 12 Desember 2015

Senyumanmu di hadapan saudaramu merupakan shadaqah


BERCANDA ANTARA BERLEBIHAN DAN MEREMEHKAN
... Adz-Dzahaby –rahimahullah– berkata:  “Tertawa ringan dan tersenyum lebih utama. Adapun sebagian orang-orang yang berilmu yang meninggalkannya maka hal itu terbagi menjadi dua:

 Pertama: menjadi sesuatu yang utama bagi orang yang meninggalkannya karena menjaga adab, takut kepada Allah, dan sedih terhadap keadaan dirinya.

 Kedua: tercela bagi orang meninggalkannya karena pemarah, sombong dan dibuat-buat.

 Namun orang yang banyak tertawa dia akan diremehkan oleh manusia. Dan tidak diragukan lagi bahwa tertawa pada pemuda lebih ringan urusannya dan lebih dimaklumi dibandingkan pada orang yang sudah tua.

 Adapun tersenyum dan berwajah ceria maka jelas lebih mulia dibandingkan itu semua. Karena Nabi shallallahu alaihi was sallam bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِيْ وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ.

“Senyumanmu di hadapan saudaramu merupakan shadaqah.” (Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 353 –pent)

.., Jarir (bin Abdillah Al-Bajaly –pent) radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi was sallam tidak pernah melihat diriku kecuali beliau selalu tersenyum.” (Al-Bukhary no. 6089 dan Muslim no. 2475)

 Inilah akhlak Islam.  Jadi yang paling utama adalah orang yang banyak menangis di malam hari, namun banyak tersenyum di siang hari…

 Tinggal di sini ada sedikit yang perlu diperhatikan: bagi siapa yang terlalu banyak tertawa dan tersenyum, hendaknya dia menguranginya dan mencela dirinya agar manusia tidak muak kepadanya. Sedangkan bagi yang suka cemberut dan bermuka masam hendaknya dia tersenyum, memperbaiki akhlaknya serta mencela dirinya atas keburukan akhlaknya. Segala sesuatu yang menyimpang dari sikap pertengahan maka hal itu tercela. Dan jiwa membutuhkan perjuangan dan latihan.”

(Siyar A’lamin Nubalaa’, terbitan Muassasah Ar-Risalah, 10/140-141)

WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net
Channel Telegram : http://bit.ly/forumsalafy

Bersihkan Masjid & Mushalla Kita dari Paham Radikalisme ISIS & SYIAH


Jum'at & Sabtu, 22-23 Shafar 1437H ~ 04-05.12.2015M | Ma'had Riyadhul Jannah As-Salafy, Wonogiri | Bersama Al-Ustadz Abu Mu'awiyah Askary hafizhahullah
-- Download audio | Mp3 versi 24 Kbps --

[ Khutbah Jum'at ]

Berinfaq di Jalan Allah عز وجل
01. Download Audio di sini



[ Kajian Tematik ]

Kiat Islamy Menggapai Rumah Tangga Idaman
02. Download Audio di sini


Bersihkan Masjid & Mushalla Kita dari Paham Radikalisme ISIS & SYIAH
03. Sesi 1 Download Audio di sini

04. Sesi 2 Download Audio di sini


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber: ARS | Panitia Kajian Islam Ilmiyyah Ma'had Riyadhul Jannah As-Salafy

Dipublikasikan oleh: WA Forum Berbagi Faidah & AlFawaaid•Net

Jumat, 11 Desember 2015

Islam Nusantara Dalam Timbangan Syariat



Sabtu & Ahad, 23-24 Shafar 1437H ~ 05-06.12.2015M | Masjid Al-Muamalah BTP Makassar | Bersama Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed hafizhahullah
-- Download audio | Mp3 versi 24 Kbps --

[ Kajian Tematik ]

Islam Nusantara Dalam Timbangan Syariat
01. Sesi 1 Download Audio di sini



02. Sesi 2 Download Audio di sini

03. Sesi 3 Download Audio di sini

04. Sesi 4 Download Audio di sini

05. Sesi TJ Download Audio di sini


Wasiat Wasiat Manhajiyah
Bersama Al-Ustadz Muhammad As-Sarbini hafizhahullah
06. Download Audio di sini


[ Taushiyah ]

Ketika Ajal Menjemput Siapkah Anda?
01. Ba'da Magrib (Malam Ahad) Download Audio di sini


Bekal Menuju Akhirat
02. Ba'da Subuh (Ahad) Download Audio di sini


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber: ARS | SalafyMakassar*Net


Ahad, 24 Shofar 1437H ~ 06.12.2015M | Masjid Agung Nur Sulaiman, Banyumas | Bersama Al-Ustadz Muhammad Afifuddin As-Sidawy hafizhahullah

-- Download audio | Mp3 versi 24 Kbps --

[ Kajian Tematik ]

Mengenal Islam Lebih Dalam
01. Sesi 1 Download Audio di sini

02. Sesi 2 Download Audio di sini

03. Sesi TJ Download Audio di sini


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber: ARS | Tasjilat Al Faruq Purwokerto { AlFaruq*Net }

Dipublikasikan oleh: WA Forum Berbagi Faidah & AlFawaaid•Net


Kamis, 10 Desember 2015

Vonis Ikhwanul Muslimin Kelompok Yang Sesat Dan Menyesatkan !



Kabar Menggembirakan untuk Ahlus Sunnah wal Jama'ah Dan Kesedihan dan Kedukaan untuk Ahlut Tahazzub wal Bid'ah
 Buku-buku para pembesar kelompok Ikhwanul Muslimin telah DITARIK dari peredaran di Kerajaan Saudi Arabia.

  Kementerian Tinggi Pendidikan Kerajaan Saudi Arabia telah mengumumkan untuk segera menarik buku-buku tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin dari peredaran. Yakni buku-buku yang sangat berbahaya yang ditulis oleh:

1⃣ Sayyid Quthb
Seseorang yang berpandangan bahwa umat Islam telah murtad dari kalimat Laa ilaaha illallaah, dan bahwa masjid-masjid yang ada di masa ini adalah tempat peribadatan jahiliyah.

2⃣ Muhammad Quthb
Orang yang telah mempromosikan buku-buku saudaranya (Sayyid Quthb) di Kerajaan Saudi Arabia.

3⃣ Yusuf Al-Qaradhawi
Orang yang memuji Yahudi dan mengatakan, "Kami berangan-angan negeri kami menjadi seperti negeri mereka (Yahudi)."
Dia juga mengatakan ketika Yahudi mendapatkan 99% suara dalam pemilu, "Seandainya Allah menawarkan diri-Nya kepada seluruh penduduk bumi maka Dia tidak akan mencapai prosentase suara sebanyak ini."

4⃣ Hasan al-Banna
Orang yang berbaiat kepada empat thariqah Shufiyyah dan mengatakan dalam perkumpulan-perkumpulan bid'ah mereka, "Sang Nabi telah hadir dan telah memaafkan semua orang atas semua kejadian yang telah lewat dan berlalu."

5⃣ Abul A'la al-Maududi al-Hindi
Orang yang mencela para nabi Allah; Musa, Yunus, Yusuf, dan Muhammad 'alaihimus shalaatu was salaam.
Dia juga membuat orang lain ragu terhadap hadits-hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, membuat orang ragu terhadap peristiwa keluarnya al-Masih ad-Dajjal, ia menjadikan masalah politik dan khilafah lebih besar dibandingkan Dakwah kepada Tauhid.

Beserta nama-nama lainnya dari kelompok Ikhwan Muslimin.

 Sungguh telah benar al-'Allamah Muhammad Hamid al-Faqiy rahimahullaah yang hidup semasa dengan mereka, beliau katakan tentang mereka, "Khawwaanul Muslimin (para pengkhianat kaum muslimin)."

Ya Allah, jagalah kerajaan ini dan pemerintahnya dengan penjagaan-Mu. Dan lindungilah kerajaan ini dari kejahatan orang-orang jahat dan makar orang-orang fajir, dari permusuhan orang-orang kafir, ahlul bid'ah, dan orang-orang fasik.

~~~~~~~~~~~
 80 kitab karya tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin telah DITARIK dari peredaran.
 Para pengusung paham Ikhwanul Muslimin DILARANG mengajar.

••••••••••••••••
 Majmu'ah Manhajul Anbiya
 Channel Telegram https://telegram.me/ManhajulAnbiya

Wasiat al Imam Sufyan Ats tsauri Rahimahullah


Untaian wasiat nan indah dari Sufyan As Tsauri rahimahullah
 Siapa yang tak kenal dengan Sufyan As Tsauri, pemimpin ulama  pada zamannya. Beliau memilki nama lengkap Sufyan bin Said bin Masruq As Tsauri.

 As Tsauri sendiri adalah nisbat kepada Tsaur bin Abdu Manaat bukan Tsaur Hamdan. Beliau dilahirkan pada tahun ke 97 hijriyah di kota Kufah.
.
 Nasihat dan ilmu beliau selalu terkenang dan tergoreskan dengan tinta emas, semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang luas. Al Imam Sufyan Atsauri  pernah menulis sepucuk surat wasiat kepada Abbad bin Abbad AlKhowash yang tertera berikut ini :

Amma Ba’du’.

“ Sesungguhnya engkau berada pada zaman dimana para Sahabat Nabi akan meminta perlindungan apabila menjumpai zaman tersebut. Padahal mereka adalah orang – orang yang memiliki ilmu yang  tidak ada pada kita, serta mempunyai andil yang besar yang kita pun alpa darinya.

✔Lantas bagaimana, ketika kita mendapatkan zaman ini, dengan ilmu yang sedikit, dan kesabaran yang kurang, serta minimnya para pendukung kebaikan, disertai pula  dengan kerusakan yang ada pada manusia dan keburukan dunia?

✔Maka hendaknya engkau kembali kepada para salaf , dan berpegang teguhlah  dengannya. Dan wajib atasmu untuk menahan diri dari popularatis, karena pada zaman ini dibutuhkan seseorang yg menyembunyikan amalannya.

✔Dan asingkan dirimu serta kurangilah dari bergaul bersama manusia. Dahulu para salaf apabila bertemu satu dengan yang lainnya saling memberikan manfaat, adapun pada hari ini, itu semua telah sirna. Maka yang selamat, menurutku adalah meningggalkan untuk tidak banyak bergaul bersama manusia.

✔ Dan berhati – hatilah dari mendekati  para penguasa dan bergaul bersamanya. Dan janganlah tertipu tentangnya , seperti dikatakan kepadamu : “ Dekatilah penguasa untuk memberi syafaat (bantuan ), dan membela orang yang terdzholimi, atau menolak kedzhaliman. Sungguh Itu semua adalah tipu daya iblis, yang hanya dilakukan oleh orang yang jahat dari kalangan Ahlu Quro’ ( ahli dalam bacaaan Al Qur’an ).

✔Dan telah dikatakan : “ Hati – hatilah dari fitnah seorang ahli ibadah yang bodoh, dan ahli ilmi yang jahat. Karena keduanya adalah fitnah bagi orang - orang yg terfitnah .”

✔Dan apa yang engkau dapatkan dari suatu permasalahan atau fatwa, maka peganglah dan janganlah engkau berlomba – lomba (untuk berfatwa) pada perkara tersebut.

✔ Dan hati – hatilah engkau dari menyerupai seseorang yang bangga apabila ucapannya dikerjakan atau  disebarluaskan serta  senang bila perkataannya didengar. Namun jika ucapannya ditinggalkan, dapat diketahuilah (sifat riya' nya tersebut).

✔Dan hati – hatilah engkau dari cinta terhadap kedudukan, karena seseorang yang gila akan kekuasaan ia akan lebih mencintainya  dari emas dan perak. Dan itu adalah pintu yang suram yang tidaklah bisa dilihat melainkan oleh para ulama yang kokoh.

✔Maka hati – hatilah terhadap dirimu, dan sertakanlah niat dalam tindakanmu. Dan ketauhilah, bahwa telah dekat suatu perkara yang dengannya manusia akan menginginkan kematian.

✏Wassalaam .

[Al Hilyah , 6 / 376 - 377]

Alih Bahasa :
Abul Fida أصلح الله سريرته

Salafy Tegal