Sabtu, 30 Januari 2016

BANYAK BICARA, SUMBER KEBINASAAN




SEDIKIT BICARA MELEMBUTKAN HATI.


Berkata Sufyan Ats-Tsauriy rahimahullah :

"Wajib bagi engkau untuk sedikit berbicara, niscaya akan melembutkan hatimu.
dan wajib bagi engkau untuk senantiasa diam, niscaya engkau akan memiliki sifat wara'.
dan janganlah kalian berhasrat terhadap dunia".


Al Hilyah 8/82

‏قال سفيان الثوري رحمه الله:

عليك بقلة الكلام يلين قلبك
وعليك بطول الصمت تملك الورع
ولا تكونن حريصاً على الدنيا.

الحلية-٨/٨


SALAM


____________________


MENINGGALKAN KEBIASAAN BANYAK BICARA

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam An Nisa 114:

 لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."

Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'dy berkata:

"Maksudnya ayat ini adalah: tidak ada kebaikan pada mayoritas bisik - bisik dan apa yang diperbincangkan manusia. Jika omongannya tidak ada kebaikan padanya, maka bisa jadi omongan itu tidak bermanfaat,  seperti terlalu banyak berbicara yang mubah. Dan bisa pula berupa kejelekan dan kemudharatan murni seperti pembicaraan yang diharamkan dengan segala jenisnya.

Tafsir As Sa'dy cet.Dar Ibn Hazm hal.181

Rasul sholallahu alaihi wa sallam bersabda:

مِنْ حُسْنِ إسْلام ِ  الْمَرْءِ تَرْكُهُ  ما لا َ يَعْنِيْهِ

"Termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal - hal yang dia tidak punya kepentingan dengannya."

HR Tirmidzi dan Ibnu Majah

Al Imam Atho bin Abi Rabah rahimahullah berkata:

"Dahulu para salaf membenci sikap berlebihan dalam berbicara. "

Al Adab Asy Syar'iyyah 1/66

 Semoga Allah membimbing kita agar setiap kata yang keluar dari lisan kita selalu bermanfaat dan berpahala. Allahumma Aamiin.


 WA Forum Salafy Surabaya
˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜
 Untuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
 www.ittibaus-sunnah.net

 أصحاب السنة


Ashhabus Sunnah


__________________



BANYAKNYA BERBICARA TIDAK MENUNJUKKAN BANYAKNYA ILMU SESEORANG

 Berkata Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah,

"Betapa banyak orang belakangan ini yang terkecoh dengan perkara ini, mereka mengira bahwa ketika seseorang banyak bicara, suka berdebat, dan pandai membantah dalam permasalahan agama itu menunjukkan keilmuan seseorang lebih dari selainnya.

Sungguh anggapan seperti ini adalah kebodohan yang nyata.

Lihatlah para pembesar dan ulama' dari kalangan shahabat, Abu Bakr, Umar Ali dan Muadz, Ibnu Mas'ud serta Zaid bin Tsabit. Bagaimana sikap mereka?

Ucapan mereka lebih sedikit dari ucapan Ibnu Abbas, padahal mereka lebih berilmu darinya.

Lihat pula tabi'ut tabi'in ucapan mereka lebih banyak daripada tabi'in, sementara para tabi'in lebih berilmu dari mereka.

 Ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat, bukan pula banyak bicara. Namun ilmu yang sejati adalah cahaya yang ada didalam qalbu, dimana seorang hamba mampu menggunakannya untuk memahami kebenaran dan membedakan dengan kebatilan.

Ia juga mampu memberikan istilah-istilah yang ringan lagi mudah dipahami."

 Fadhlu Ilmis Salaf 'alal Khalaf, 5.

 Alih bahasa: Abdurrahman al Bakasy


 MAJMU'AH ITTIBA'US SALAF


________________


Renungan Pagi


BANYAK BICARA, SUMBER KEBINASAAN

Berkata Ibnu Hazm rahimahullah:

"Betapa banyak kita saksikan, orang yang binasa karena ucapannya.

Dan kita tidak mendapati seorangpun yang sampai kepada kami, seorang binasa karena diamnya.

Maka janganlah engkau berbicara, kecuali apa yang bisa mendekatkan dirimu kepada Sang Penciptamu.

Kalau engkau takut dikategorikan sebagai orang yang dzolim, maka diamlah (dari perkara yang tidak bermanfaat)."

ar Rasail (1/402)


Majmu