Jumat, 21 Maret 2014

TERBUNUHNYA SALAH SATU TOKOH YAHUDI KA'AB BIN AL ASYRAF


 KISAH-KISAH SHAHIHAH
DARI SUNNAH NABAWIYAH 
 TERBUNUHNYA SALAH SATU TOKOH YAHUDI KA'AB BIN AL ASYRAF 
 Dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah diantara kalian yang sanggup membunuh Ka'ab bin Al Asyraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan melukai Rasul-Nya."
Maka Muhammad bin Maslamah berdiri dan berkata: "Wahai Rasulullah, setujukah anda jika aku yang akan membunuhnya?"
Beliau menjawab: "Ya."
Muhammad bin Maslamah berkata: "Tetapi, izinkanlah aku terlebih dahulu untuk mengatakan sesuatu kepadanya."
Beliau bersabda: "Silahkan!"
Kemudian Maslamah pergi mendatangi Ka'ab,
lalu dia berkata: "Sesungguhnya laki-laki itu (maksudnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -pent) telah meminta sedekah kepada kami padahal kami dalam keadaan susah, oleh karena itu aku datang kepadamu untuk berhutang."
Ka'ab berkata: "Dan juga - demi Allah - kalian akan bosan kepadanya."
Maslamah berkata: "Sesungguhnya kami telah mengikutinya, dan kami tidak suka meninggalkannya hingga kami mengetahui akhir kesudahannya, dan kami hendak meminjam satu atau dua wasaq."
Ka'ab bin Al Asyraf menjawab: "Baiklah, akan tetapi kalian harus memberikan jaminan kepadaku."
Mereka menjawab: "Engkau harus kami beri jaminan apa?"
Ka'ab menjawab: "Gadaikanlah isteri-isteri kalian kepadaku."
Mereka menjawab: "Bagaimana mungkin kami harus menggadaikan isteri-isteri kami, sementara kamu adalah orang yang paling rupawan di Kalangan Arab."
Ka'ab berkata: "Kalau begitu, gadaikanlah puteri-puteri kalian."
Mereka berkata: "Bagaimana bisa kami harus menggadaikan puteri-puteri kami, nantinya mereka akan dihina orang-orang dan dikatakan, 'Mereka telah digadaikan dengan satu atau dua wasaq, ' hal ini akan membuat kami terhina, akan tetapi kami akan menggadaikan la'mah kami."
Sufyan (perowi) mengatakan; maksudnya adalah senjata.
Kemudian mereka membuat perjanjian untuk bertemu kembali. Di suatu malam Maslamah bersama Abu Na`ilah - ia adalah saudara sepersusuan Ka'ab - datang menemui Ka'ab, lalu Ka'ab mengundangnya untuk masuk ke dalam benteng, setelah itu Ka'ab turun menemui mereka.
Isteri Ka'ab berkata kepadanya: "Kemana engkau hendak keluar pada saat seperti ini?"
Ka'ab menjawab: "Dia adalah Muhammad bin Maslamah dan saudaraku Abu Na`ilah."
Isteri Ka'ab berkata: "Aku mendengar suara seperti darah menetes."
Ka'ab menjawab: "Dia hanyalah saudaraku, Muhammad bin Maslamah dan saudara sepersusuanku Abu Na`ilah. Sesungguhnya sebagai seorang yang terhormat, apabila dipanggil, maka ia akan menemuinya walaupun di malam hari."
Kemudian Muhammad bin Maslamah memasukkan (ke dalam benteng) dua orang bersamanya, yaitu Abu Abs bin Jabr, Al Harits bin Aus dan 'Abbad bin Bisyr.
Maslamah berkata: "Sungguh, aku akan meraih rambut kepalanya dan menciumnya, jika kalian melihatku telah berhasil membekuk kepalanya, maka mendekatlah dan tebaslah dia."
Sesekali Maslamah berkata: "Kemudian aku akan memberikan kesempatan kepada kalian untuk menciumnya."
Ketika Ka'ab turun untuk menemui mereka dengan bau minyak wanginya mulai tersebar,
Maslamah berkata: "Aku belum pernah mencium aroma wangi yang lebih bagus dari ini."
Ka'ab menjawab: "Aku memiliki minyak wangi wanita arab dan lebih sempurna dikalangan Arab."
Maslamah berkata: "Apakah engkau mengizinkanku untuk mencium kepalamu?"
Ka'ab menjawab: "Silahkan!"
Kemudian Maslamah menciumnya dan diikuti oleh sahabat-sahabatnya.
Setelah itu Maslamah berkata lagi: "Apakah engkau mengizinkanku lagi?"
Ka'ab menjawab: "Silahkan!"
Rupanya Ka'ab tidak merasa keberatan dan menyodorkan kembali kepalanya kepada Muhammad bin Maslamah.
Ketika ia telah berhasil menguasai kepalanya,
Maslamah berkata: "Mendekatlah!"
Maka mereka langsung membunuhnya, dan setelah itu mereka menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau."
[✏ HR. Al Bukhari no 4037, Muslim no 1801 📚]