Sabtu, 09 Agustus 2014

HAMAS DAN IKHWANUL MUSLIMIN



HAKEKAT SEBENAR DARI HAMAS-IKHWANUL MUSLIMIN
SEBAGAI BONEKA RAFIDHAH, YAHUDI, DAN AMERIKA


Pendahuluan

Jika di Libanon kita mengenal jual beli “tiket” antara Yahudi dengan Rafidhah Ibnu Saba’ Al Yahud untuk membantai rakyat Libanon dengan nickname Hizbullah (baca: Hizbusy Syaithan) maka di Palestina “tiket” jual beli Yahudi dengan Rafidhah Ibnu Saba’ Al Yahud untuk membantai rakyat Palestina bernickname Hamas.
Hakekat Hamas menjadi jelas berdasarkan pernyataan terang-terangan oleh Khalid Mishaal di sela-sela pertemuannya dengan cucu Imam Khumainy di Cairo yang dilansir oleh beberapa kantor berita dan surat kabar Iran. Ketika itu dia menyatakan: “Sesungguhnya Hamas adalah anak rohani dari Imam Khumainy.”
Hamas adalah anak rohani dari Imam Khumainy
Gambar 1. Hamas adalah anak rohani dari Imam Khumainy
Membongkar hakekat Ikhwanul Muslimin adalah sebuah pembahasan yang cukup menggelitik -insya Allah – tatkala Partai Ikhwanul Muslimin di negeri ini yang secara resmi disokong penuh oleh Sururiyun Turatsiyun Halabiyun Rodjaiyun dengan koordinator lapangan semacam Caldok Firanda dan Doktor Muhammad Arifin Badri serta Master Muhammad Abduh Tuasikal di arena demoskratos secara koor kesemuanya (ditambah lagi dengan beberapa elemen kambing yang kebingungan dari unsur MLM dan Hadadiyah Hajuriyah yang terang-terangan membela Halabiyun dan mencanangkan Ishlah dengan mereka seperti yang dicanangkan oleh para dai senior di An nash radio dan Syiar tauhid, lihat buktibuktinya pada makalah yang telah lalu) berteriak lantang BAHAYA SYI’AH. Apa iya??
Nyata
Gambar 2. Nyata!! “Kambing-kambing” yang kebingungan akhirnya berlabuh ke Halabiyun, MSGH (Mutalawwin Sururiy Gabung Hajuriy)
Maka inilah persaksian (baca: pengakuan) dari pihak Rafidhah, Hamas dan Ikhwanul Muslimin sendiri bagaimana hubungan kekerabatan dan keakraban diantara mereka, saling berpilin berkelindan bahu membahu tanpa harus dipaksa oleh Ahlussunnah untuk mengakui dan bahkan mereka mempublikasikan dan sebarluaskan sendiri video dan foto-fotonya ke publik.
وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
Dan nampaklah dari video yang dipublikasikan bagaimana kedua pucuk petinggi Hamas, Khalid Mishaal dan Ismail Haniyeh dalam kunjungannya ke Iran menampakkan kemesraannya yang sangat dengan petinggi Rafidhah tersebut dan begitu ta’dzimnya mengunjungi kuburan Imam Khumainy la’natullah ‘alaihi berikut menghadiahkan karangan bunga untuknya:
Darah Khumainy yang mengalir deras di tubuh Hamas
Gambar 3. “Darah” Khumainy yang mengalir deras di tubuh Hamas (mohon ma’af untuk keperluan pembuktian, sengaja kami tampilkan wajahnya dalam bentuk utuh) baca: Hukum Gambar Sebagai Alat Bukti.
Tak luput ucapan terima kasih dilontarkan oleh pimpinan tinggi Hamas, Ismail Haniyeh kepada Mursi (mantan Presiden Mesir dari partai Ikhwanul Muslimin) dan Iran:
Demikian pula Khalid Mishaal mengucapkan hal yang sama, yang lebih terang dan lebih jelas dalam berterima kasih kepada Negara Rafidhah Iran, Khamanei dan Khumainy, dua pemimpin spiritual tertinggi Rafidhah yang masih hidup dan yang telah mati tersebut:
وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
…dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya..
“…Kami datang kepada Anda semua untuk menghaturkan terima kasih kepada Anda semua. Kami berterimakasih kepada Iran yang telah mendukung kami, baik pemerintahannya dan juga bangsanya. Iran telah memberikan perhatian dan bantuan kepada kami. Maka Anda semua memiliki saham dalam kemenangan Gaza ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran, Sayyid Ali Khamenei.
Kami ucapkan terima kasih kepada yang terhormat, Presiden Ahmadi Nejad.
Presiden Rafidhah Iran, Ahmadi Nejad dan tiga petinggi Ikhwanul Muslimin Hamas, Mursi, Yusuf Qaradhawi dan Khalid Meshaal
Gambar 4. Presiden Rafidhah Iran, Ahmadi Nejad dan tiga petinggi Ikhwanul Muslimin/Hamas, Mursi, Yusuf Qaradhawi dan Khalid Meshaal…Jihad adalah jalan kami…benarkah? (mohon ma’af untuk keperluan pembuktian, sengaja kami tampilkan wajahnya dalam bentuk utuh) Baca: Hukum Gambar Sebagai Alat Bukti.
Kami ucapkan terima kasih kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat Iran beserta seluruh bangsa Iran yang mulia yang mana kami telah merasakan bantuan-bantuan mereka yang terus menerus kepada kami ketika kami berjuang melawan serangan-serangan Zionis yang membabi buta terhadap Gaza.
Terima kasih atas segala bantuan, baik berupa bantuan materi, bantuan politik, propaganda dan dukungan rakyat yang telah anda semua berikan kepada kami. Itu semua tidak akan sia-sia di sisi Allah, dan tidak akan terlupakan oleh rakyat Palestina.
Adalah sebuah keberuntungan bahwa kami dapat mengunjungi Anda dalam acara Peringatan yang ke-30 bagi Kemenangan Revolusi Iran yang dipimpin oleh Almarhum Imam Khomeini ra. Revolusi Agung yang telah merubah Iran dari satu kondisi ke kondisi lain. Semua mengetahui bahwa hari ini Iran telah dimuliakan oleh Allah dengan Islam dan telah menjadi penolong bagi gerakan-gerakan muqawamah (perlawanan).” (Terjemah resmi yang dikeluarkan oleh Syiah Tube)
Masih adakah yang sangsi bahwa Hamas adalah wajah lain dari seringai Rafidhah yang secara tulus ikhlas sedang menjual tiket (baca:roket) kepada negeri Yahudi yang wilayah udaranya dilindungi oleh peralatan canggih anti-rudal (bukan anti-roket) agar pesawat-pesawat tempur Yahudi memiliki karcis legal untuk masuk membombardir membantai dan membunuh ribuan rakyat Palestina????
Tidakkah kita menyadari?
Adalah hal yang sangat menakjubkan bahwa terus menerusnya model penyerangan mematikan (akal sehat) Hamas terhadap “saudara bebuyutan” mereka (dari jalur Abdullah bin Saba’), Yahudi yang telah berlangsung bertahun-tahun dengan menggunakan senjata mematikan berupa roket yang tidak jarang diluncurkan dari daerah-daerah pemukiman warga sipil Palestina tidaklah berubah sama sekali. Bukankah orang-orang yang masih dikarunia akal sehat sangat menyadari bahwa model serangan roket mematikan semacam ini tidak akan mampu menggoyang, mengalahkan dan apalagi menghancurleburkan kekuatan Yahudi? Maksud kami mematikan adalah dengan model penyerangan roket yang telah bertahun-tahun menjatuhi lahan kosong Yahudi atau terkadang beruntung bisa mematikan 2,3, 5 orang Yahudi tersebut  telah berhasil menjadi tiket legalitas “membela diri” bagi Yahudi untuk melakukan serangan balasan untuk membersihkan “area perlawanan” yang mengancam keselamatan warga Yahudi sehingga mereka berhasil membombardir pemukiman padat penduduk dan mengantarkan terbunuhnya ribuan warga sipil Palestina, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Strategi muqawamah (perlawanan) macam apa ini yang terus bertahun-tahun dipertahankan walau faktanya ribuan nyawa rakyat Palestina telah sukses dan masih terus diantarkan Hamas menemui ajalnya dengan cara semacam ini? Inikah hakekat pembelaan dan perlindungan terhadap rakyat Palestina ataukah hakekat pemusnahan itu sendiri dengan bekerjasama bersama Yahudi?
Syiah berkicau tentang hubungan mesra para dedengkot Ikhwanul Muslimin dengan Syiah Imamiyah
Dalam akun bernickname Syiah Jawi https://www.facebook.com/notes/syiah-jawi/membaca-kembali-persaudaraan-ikhwanul-muslim-mesir-dengan-syiah-imamiyah/188447621177808 , dia menurunkan makalah menggugah kasih sayang saudaranya dari firqah Ikhwanul Muslimin dengan sub judul: Sikap Para Tokoh Ikhwanul Muslimin kepada Syiah, mengabsen satu persatu para dedengkot Ikhwanul Muslimin dan yang berkaitan dengannya serta menuliskan betapa mesranya hubungan setia serta pembelaan mereka terhadap Syiah Imamiyah dan permusuhannya terhadap ulama Ahlussunnah. Berikut nukilannya:
            “Di halaman awal bukunya, Izzuddin Ibrahim menjelaskan  peranan seorang tokoh kenamaan Ikhwanul Muslimin yang banyak membongkar kejahatan musuh-musuh Islam terhadap madzhab syiah, beliau bernama Dr Fathi Yakhan – yang menuliskanya dalam bukunya ”Muffakir al Islami Fii Al A’lam ’Arabi al Hadis” -,  beliau mengatakan, bahwa  ”terdapat seorang  lugu bernama Muhibuddin al Khatib yang berasal dari Saudi Arabia yang menulis buku yang berisi tentang kafirnya syi’ah dan sesatnya  syi’ah,  buku itu diberi judul Al Khtuthut Al Ridhah, dalam buku tersebut dituliskan cerita bohong tentang syiah. Disaat-saat akhir ini terungkap bahwa al Khatib adalah seorang yang senang menyebarkan pikiran kotor dan jahat yang menentang umat Islam, permusuhanya itu sangat jelas ditampakan saat bersama gerakan nasional Thalai as sabab al Arabi, kejahatanya terungkap di konstantinopel, ketika hendak ditangkap ia melarikan diri ke Yaman dan ia kemudian bergabung dengan Syarif Husain yang mengumumkan revolusi Arab. Ia menjadi buruan  tentara kekhalifahan”
Kutipan ini menunjukan bahwa elite Ikhwanul Muslimin juga telah berjuang sedemikian rupa untuk melakukan purifikasi (pembersihan) terhadap tuduhan keji kepada syiah.
Pendiri Ikhwanul Muslimin (Mesir) Hasan al Bana, diketahui intens dalam menjalin hubungan dengan ulama-ulama ahlul ba’it (syiah),  Pendiri Ikhwanul Muslim tersebut bertemu dengan Ulama syiah pada tahun 1948 di musim haji, pada waktu itu Syaikh Hasan Al Banna bertemu dengan  Ayatullah Al Kasani. Menurut Abdul Karim al Syirazi (dalam al Wahdah al islamiyah yang kemudian juga dimuat di Majalah Risalah Islam) disebutkan bahwa Hasan al Banna, Imam Akbar Abdul Majid Salim, Imam Musthafa Abdul Raziq bermaksud mengadakan konfrensi sunnah dan syiah. Keterangan al Syirazi tersebut diperkuat dengan pernyataan seorang cendikiawan Ikhwanul Muslim yang bernama al Ustadz Salim al Bahnsawi, ia mencatat dalam bukunya al sunnah al muftara alaiha, ia menuliskan ”sejak terbentuk kelompok pendekatan antar madzhab-,adzhab Islam yang dikoordinior oleh Hasan al Banna dan Ayatullah al Qummi serta solidaritas Islam, maka berdampinganlah antara Ikhwanul Muslimin dengan syiah, yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Ayatullah  Nawab shafawi ke kairo ditahun 1954’. Tetapi Hasan al Bana kemudian syahid, dan salah seorang muridnya  ’al Ustadz Abdul Muta’al al Jabri (menulis dalam bukunya ”Limadza Uqhtuyila Hasan al Banna) ia menuliskan ”Seandainya Hasan al Banna berumur panjang niscaya akan mampu merealisasikan beberapa hal aktual di negeri ini, terutama konsesnsus antara Hasan al Banna dan Ayatullah Al Kasani” TETAPI SYAHIDNYA HASAN AL BANNA TAK KEMUDIAN HUBUNGAN IKHWAN DENGAN SYIAH MEREDUP, KONTAK ITU TERUS DIJALIN DAN KEMUDIAN TOKOH-TOKOH IHWAN BERDIRI DI GARDA TERDEPAN DALAM MEMBELA MADZHAB SYIAH, dan berikut adalah pernyataan pembelaan para tokoh-tokoh Ikhwanul muslimin dan tokoh ahlu sunnah lainya.
Abdul Mutu’al Syaikh al Jabri berkata”Hasan al Banna telah bersikap dengan berani, dengan membawa  usaha pendekatan antara madzahb Islam, seandainya saja beliau berkesmpatan melewati periode yang spektakuler ini”
Dr. Ishaq Musa al Huseini, menuliskan dalam bukunya ”Ikhwanul Muslimin”, ”Bahwa sebagian pelajar yang belajar di Mesir telah bergabung pada kelompok ini, dan sebagaimana yang mahsyur di Iraq, organisasi Ikhwanul Muslimin di ikuti pula oleh pemuda-pemuda syiah”
Dalam satu kesempatan Dr Musthafa Syiba’i mengundang Ayatullah Nawab Shafawi untuk berpidato dihadapan para pengikut ikhwanul Muslimin dan Ayatullah berkata “Barang siapa ingin menjadi seorang ja’fari (Syiah imamiyah) yang kompeten hendaknya berkonsolidasi dengan barisan ikhwanul muslimin”
Al Ustadz Muhammad Ali al Dhanawi dalam pidatonya menyitir dari kitab ”Kubra al harakah al islamiyah al Haditsah”, beliau berkata : ”Ide persatuan antara Syiah dengan yang dicanangkan Ikhwanul Muslimin di Mesir  tidak jauh berbeda, karenanya antara syiah dan Ikhwanul Muslimin Mesir terdapat hubungan bilateral yang erat”
Dr Fati Yakhan (yang bukunya banyak dijadikan rujukan kalangan tarbiyah-ikhwan indonesia)  menyatakan kesedihanya tatkala  Ayatullah Nawab Shafawi  dijatuhi hukuman secara keji oleh shah iran, Fathi Yakhan  menyuarakan kepada dunia Islam agar Ayatullah Nawab Shafawi dinobatkan sebagai Pahlawan Mujahid Dakwah”.  Fati Yakhan menuliskan dalam bukunya ”Al Mausu’ah al Harakiyah” untuk Ayatullah Nawab Shafawi “Bergabunglah kalian dengan barisan mujtahid, darah mereka suci, dan bagaikan pelita-pelita, mereka menerangi jalan kebebasan dan perjuangan generasi yang akan datang. Kemenangan pasti akan berpihak pada mereka, tinggal menunggu berputarnya masa sampai tiba saatnya Revolusi Islam di Iran memporak porandakan singgasana Shah Reza yang diktaktor. Sungguh benar yang difirmankan Allah: “Kalimat-Ku telah mendahuli pada hamba-hamba-Ku yang telah diutus bahwa mereka dimenangkan. dan sesungguhnya pasukan (tentaraku) akan menang.”
Saat kedaulatan Negara Israel diakui secara sembunyi-sembunyi oleh negara-negara Arab, Fathi Yakhan  menanggapi dalam kitabnya ”Al Islam Fikratun wa Harakah wa Inkilab”, ia berkata ” Seyogyanya orang-orang Arab mencari  sahabat-sahabat Ayatullah Nawab di Iran, tetap, yang membuatku heran, negara-negara Arab tidak pernah mau, dan mereka tidak mengerti bahwa hanya gerakan Islam itu sendiri yang bisa menyelesaikan segala permasalahanya, bukan dengan sikap ke Araban mereka seperti hari ini. Ya Allah ! Mengapa kecongkakan dan keseombongan memenuhi dada di saat Nawab dan sahabatnya datang dan adakah orang yang lebih berani dari sikap para sahabat-sahabat Ayatullah Nawab ini?
Ketika  revolusi Islam Iran sedang berlangsung Dr Fathi Yakan memimpin komando para ikhwan untuk mendukung gerakan kaum syiah tersebut, beliau menyediakan ruang dimajalahnya Al Aman  untuk menyuarakan dukungan kepada Imam Khomaini, dimasa itu beliau dikenal aktif mengikuti berbagai perayaan keagamaan di Iran dan memberikan ceramah-ceramah mendukung Revolusi Islam Iran, selepas revolusi beliau mendukung program Imam Khomaini dalam Majelis Persatuan Islam  Majma’ Al-Taqrib Bainal-Mazahib Al-Islamiyah (sebuah forum pendekatan antara sunni dan syiah).
Syaikh Muhammad al Ghazali  setelah usai bertemu dengan  Ayatullah Hibatuddin al Husaini  menuliskan dalam bukunya  Nadharat Fii al Qur’an, katanya “Beliau termasuk salah seorang ulama syiah yang agung. Kami sengaja menyebarkan ringkasan (perkenalan kami denganya) agar kalian mengetahui kesempurnaan pemahaman yang dimiliki oleh Ayatullah Hibatuddin al Husaini  tentang I’jaz Al Qur’an, sehingga siapapun akan memahami bahwa syi’ah mensucikan kitab Allah”.  Muhammad al Ghazali yang cendikiawan ikhwan itu juga berkata ” Tujuan para ahli fiqh dan sastrawan syiah , sudah kita pahami, Hanya orang-orang yang berakal sempit bodoh dan jahil saja yang akan memahami syi’ah sebagai golongan sempalan Islam yang menyimpang dari ajaran-ajaran Islam” Beliau dikenal sebagai tokoh ikhwanun Muslimin yang menghapus segala bentuk diskriminasi dan kedengkian terhadap syi’ah.
Dr. Subhi Shaleh sang cendikiawan Ikhwan berkata pada masyarakat sunni mesir ” ketahuilah sesungguhnya di dalam riwayat-riwyat hadis syiah, para ulamanya sangat komitmen pada riwayat yang sesuai dengan tingkah laku Nabi saww” (Ma’alim as Syariat al Islamiyah)
Dr. Muhammad Syakkah seorang cendikiawan ikhwan berkata dalam bukunya ”Islama bila mazhab”: “Masyarakat syiah tidaklah terlibat dalam perkataan-perkataan yang dilontarkan oleh lidah para pemecah belah dengan simbul pengkafiran dan penyesatan”
Syaikh Muhammad Abu Zuhra seorang berkata kepada masyarakatnya yang sunni, “Saudara kita syiah sangat terbuka kepada kalian, meskipun kita dari kalangan ahlu sunnah dan jika kita berkehendak untuk mengunjungi mereka. maka niscaya kita akan disambut sebagai saudara dengan penuh kasih sayang”
Dr Abdul Karim al Zaidani  Pemimpin ikhwanul Muslimin Iraq menulis  dalam bukunya “Al Madkhal li dirasati al Syari’ah al islamiyah” Madzhab syi’ah banyak terdapat dinegeri –negeri iran, iraq, india, pakistan dan damaskus serta di negara-negara lain. Antara fiqoh Ja’fariyah dan fiqih madzhab-madzhab dalam ahlu sunnah tidak lebih dari sekedar perbedaan antara madzhab satu dengan lainnya (seprti syafi’i dengan maliki misalnya pen)”
Al Ustadz Salim al Bahnsawi, beliau adalah seorang cendikiawan Ikhwanul muslim, dan beliau pula yang banyak menepis fitnah musuh-musuh Islam yang menyebut bahwa Al Qur’an syiah berbeda dengan Al Qur’an Ahlu Sunnah, dalam kitab As sunnah al Muftara ’Alaiha beliau mengatakan ”sesungguhnya muhsaf yang tedapat di kalangan ahlu sunnah sama dengan yang ada di masjid dan rumah-rumah orang syi’ah”. Bahkan beliau dikatagorikan cendikiawan Ikhwanul Muslimin yang sering menjelaskan konsep-konsep syiah seperti Ishmah kepada kalangan ikhwanul muslimin sehingga tidak teracuni pemikiran-pemikiran yang keliru tentang syiah.
Al Ustadz Anwar Al Jundi menulis dalam bukunya Al Islam wa Harakah At Tarikh  ”Maka kalian para ikhwan hendaklah mengerti dan sadar atas persekongkolan jahat dan keji dalam berbagai bentuknya  lalu bersama-sama menyempitkan pandangan kalian dan membuka lebar perpecahan antara sunni dan syiah, Bahwa fakta sesungguhnya adalah Syiah adalah saudaramu, dan perbedaan kita dengan syiah tidak lebih dari apa yang diperselisihkan oleh madzhab yang empat dalam ahlu sunnah, oleh karena itu berhati-hatilah kalian dari tingkah membuat berpecahan dan berusahalah sekuat tenaga menjalin persatuan dengan syi’ah”
Ustadz Samih Athif al Zain menuliskan dalam bukunya Wa Islam wa tsaqaf al Insan dan Al Muslimun Man Huum ? ”… Sangat disesalkan bahwa masih bersemanyam dalam jiwa virus-virus jahat yang sakit dan kotor, itu terjadi oleh Oknum yang berisi menegakan negara Islam di atas dasar perpecahan yang diprakarsai musuh-musuh Islam serta orang-orang rakus akan kekayaan mereka bersifat parasit, dan menghisap saudara mereka sendiri. Wahai para ikhwan, wahai saudaraku muslim sunni wahai saudaraku muslim syi’ah, kami tegaskan  dalam kitabku ini, bahwa kita adalah saudara… Mari kita wujudkan persatuan untuk menghentikan propaganda permusuhan mengembalikan wujud persaudaraan kaum muslimin yang saling tolong menolong serta kasih mengasihi”
Abul Hasan An Nadwi saat di wawancarai oleh majalah Al I’tisham al Islamiyah al Mishriyah mengatakan ” Bahwa persatuan sunni dan syiah akan membuat transformasi besar bagi peradaban,  yang belum pernah ada tandinganya dalam sejarah pembaharuan gagasan Islam”
Ustadz Shabir Thu’aimah  menuliskan dalam  kitabnya ”Tahdiyat Amama Al ’Urubah wa Al Islam”  bahwa ” Antara Sunnah dan syi’ah sama-sama bersekutu dalam segi Ushul dan sepakat dalam bidang tauhid dan masing-masing memiliki pola yang sama dalam substansi keimanan, oleh karena itu, peradaban masa depan Islam mengharapkan persekutuan itu mewujud dalam persaudaraan suci kaum muslimin”
Abdul Wahab Khalaf menuliskan dalam kitab Ushul Fiqh nya,  ” Ijma’ tidak akan terwujud dan terlaksana jika hanya memenuhi empat unsur Hanafi. Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Dan itu berarti Ijma’ tidak dapat berlaku jika hanya ditetapkan oleh unsur ahlu sunnah saja dan meninggalkan Syi’ah, dengan sendirinya hal itu tidak dapat dikatakan sebagai ijma menurut hukum syara’. Sebab ijma’ tidak bisa terjadi melainkan berdasarkan kesepakatan secara umum dari seluruh mujtahid umat Islam di seluruh dunia pada waktu terjadinya suatu peristiwa. Termasuk didalamnya Mujtahid sunnah dan syi’ah”
Ustadz Ahmad ibrahim Beik (beliau adalah guru Syaltut dan Abu Zahra) berkata dalam kitabnya Ilmu Ushul al Fiqh wa Yalihi Tarikh at Tasri,  ”Pemeluk Syi’ah imamiyah ialah orang Islam yang beriman kepada Allah para utusan-Nya, Al Qur’an dan segala hal yang telah dibawa oleh Rasulullah saw”
Ustadz ’Isham Al Atthar (beliau adalah pemimpin gerakan Ikhwanul Muslimin di Jerman),  beliau adalah sahabat dekat Ayatullah Khomaini, beliau adalah tokoh Ikhwanul Muslimin yang memberikan sumbangan dalam membuka cakrawala dunia barat dan kaum muslimin akan urgensi Revolusi Islam Iran, untuk mendukung gerakan Revolusi Islam Iran tersebut beliau menerbitkan majalah yang diberi judul ”Al Ra’id”. Inilah salah satu bentuk kecintaan tokoh sunni kepada tokoh syiah.
Dr. Hasan at Thurabi adalah tokoh fenomenal dari Sudan,  saat revolusi Iran berhasil menumbangkan Shah Reza Pahlevi,  beliau datang ke Iran untuk bertemu dengan Imam Khomaini,  dan menyatakan dukunganya terhadap gerakan Khomaini. Bersamaan dengan itu, Di negerinya ”Sudan” gerakan Organisasi Ikhwanul Muslimin dan para mahasiswa Islam Khurthum turun ke jalan mendukung Dr Hasan Thurabi yang memberikan dukungan kepada Imam Khomaini.  Berkat beliau pula syiah menjadi dikenal di Sudan, dan menurut Ayatullah Ja’far Subhani, seorang hakim agung dari Sudan, menyatakan dirinya sebagai pengikut Ahlul Bait, setelah beliau membaca Nahjul Balaghah dari buku yang ia temukan tertinggal  di di salah satu kursi di ruang tunggu kantornya, begitu kagumnya Ayatullah Ja’far subhani pada sang Hakim Agung sudan, saat mendengar Sang Hakim Agung Wafat dari media masa, beliau cium foto sang hakim agung tersebut.
 Ustadz Rasyid Al Ghanusyi adalah tokoh Ikhwanul Muslimin dari Tunisia, yang dinegeri itu bernama Al Harakah al Uslamiyah, ketika revolusi Islam Iran sedang berlangsung,  beliau menerbitkan media  yang dinamai Al Ma’rifah untuk  mendukung revolusi Iran, kepada masa Ikhwanul Muslimin beliau berpidato ”Dengan kemenangan revolusi Islam di Iran, Islam akan memberikan memiliki kekuatan baru”
Ustadz Muhammad Abdur Rahman,  berasal dari Yordania, merupakan Wakil Pengawas Umum organisasi Ikhwanul Muslimin, beliau menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin Yordania memberikan dukukungan penuh kepada Revolusi Islam Iran, sementara itu tokoh Ikhwan lain Ibrahim Zaid al Kailani secara aktif melakukan kerja diplomasi untuk menuntut Raja Husein dari Yordania agar mengubah sikapnya terhadap Iran, meskipun ditolak.
Ustadz Yusuf Al Adham, jurnalis dan penyair ikhwanul Muslimin yang bekerja dibawah otoritas Dr Fathi Yakan di majalah Al Aman, beliau secara aktif menulis syair-syair untuk mendukung Imam Khomaini, dan berikut adalah salah satu syair beliau yang terkenal :
Khomaini merupakan pemimpin dan imam
Gigih tiada takut mati dalam menumpas kezaliman
Kami berikan tanda padangnya selempang dan bintang
Dari darah dan jiwa kami untukmu Imam
Kita berantas kesyirikan dan taklukan kezaliman
Agar cakrawala kembali bersinar dan aman
Ustadz Jabir Raziq, jurnalis Ikhwanul Muslimin dari majalah Al Da’wah, Al I’tisham dan Al Mukhtar, beliau adalah jurnalis ikhwan yang getol membongkar kejahatan Sadam, saat serangan Iraq kepada Iran dilakukan oleh tentara sadam, Raziq, secara khusus menulis jati diri  Sadam,  Raziq menyamakan Sadam dengan Micael Aflak  arsitek pembentukan Jerusalem Baru.
Abu A’la Al Maududi,  ulama besar dari Pakistan dari Partai Jama’ah Islamiyah – beliau menulis buku yang  terkenal berjudul ”Khalifah dan Kerajaan” dan buku itu sempat dipolemikan oleh orang-orang wahabi- dalam satu kesempatan wawancara dengan Majalah milik Ikhwanul Muslimin Mesir ”Al Da’wah” , saat ditanya tentang Revolusi Iran dan Imam Khomaini beliau mengatakan ”Revolusi Imam Khomaini  adalah Revolusi Islam, yang ditegakan oleh orang-orang Islam Iran, dari para pemuda-pemuda yang terdidik dan di didik oleh para ulama-ulama Islam, Oleh karena itu  adalah keharusan dan wajib bagi mayoritas umat Islam serta organisasi-organisasi Islam memberikan dukungan sepenuhnya kepada Revolusi ini, sekaligus membantunya dalam segala bidang” –selesai penukilan-
Setelah pengakuan dan persaksian yang datangnya dari mereka sendiri, baik dari pihak Hamas maupun induk semangnya, Ikhwanul Muslimin dan Rafidhah, apakah kita tidak mampu menyadari bahwa Hamas (boneka Rafidhah keturunan Yahudi Abdullah bin Saba’) yang mengaku sendiri mendapatkan sokongan penuh Rafidhah dan berbai’at di atas manhaj dan jihadnya Ikhwanul Muslimin telah menjadi tiket bagi saudaranya Rafidhah, yakni Yahudi itu sendiri untuk terus mengerahkan pesawat pembomnya membombardir memusnahkan warga sipil Palestina, dan menyebabkan penderitaan mereka yang terus menerus dan berkelanjutan sampai saat ini atas nama perang melawan Zionis?
PKSSumut dalam laman resminya mengakui bahwa Hamas yang berideologikan Ikhwanul Muslimin didirikan secara sah atas restu negara Yahudi untuk menyaingi PLO
Gambar 5. PKSSumut dalam laman resminya mengakui bahwa Hamas yang berideologikan Ikhwanul Muslimin didirikan secara sah atas restu negara Yahudi untuk menyaingi PLO
Sungguh sangat memilukan jika masih ada yang terkecoh dengan sandiwara kolosal para polytikus Partai Ikhwanul Muslimin Indonesia yang didukung penuh oleh para polytikus Halabiyun Rodjaiyun yang membungkus syahwat kekuasaan yang mereka incar dengan slogan BAHAYA SYI’AH. Bukankah Syiah, revolusi Iran dan Khumainy adalah bagian dari wajah perjuangan kalian sendiri wahai Ikhwanul Muflisin????
Allahul musta’an.
Hamas, Asy Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan hafizhahullah
Berikut ini kami sampaikan penjelasan dari Asy Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan hafizhahullah terkait hakekat Hamas (dengan tambahan bukti dan gambar dari kami/-tpah.):
Wajib atas semua orang untuk mengembalikan urusan kepada Allah, dan ketika terjadi perselisihan hendaknya mengembalikan perkara yang diperselisihkan itu kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam. Dan hendaknya setiap orang mewaspadai fitnah, karena sesungguhnya itu adalah fitnah yang tuli. Hampir-hampir ketika muncul fitnah engkau tidak melihat walaupun hanya sekilat cahaya yang bisa memberimu petunjuk di jalan, kecuali apa yang datang kepadamu dari kitab Rabb-mu dan sunnah Nabi-mu shallallahu alaihi was sallam. Apa yang akan engkau katakan tentang fitnah ini?! Hamas sedang berusaha memobilisasi manusia, untuk apa?! Padahal Al-Quds ada di belakang kalian, Al-Quds tidak berada di Mesir. Al-Quds di belakang kalian (Hamas –pent), jadi kenapa kalian memobilisasi manusia?! Siapa yang akan kalian perangi?!
(Brigade Al-Quds Palestina Berterima Kasih Kepada Iran, -tpah.):
Brigade al Quds, Dan secara khusus kami berterima kasih kepada saudara-saudara kami di Republik Islam Iran.
Gambar 6. Dan secara khusus kami berterima kasih kepada saudara-saudara kami di Republik Islam Iran. Iran membantu Gaza karena dorongan kewajiban moral dan agamanya. Oleh karena itu sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Republik Islam Iran atas bantuan ini. Iran tidak akan mengabaikan ketertindasan bangsa Palestina ketika mereka berjuang untuk membela bangsa dan negara.(Terjemah resmi dari Syiah Tube, -tpah.)
Bukankah kalian mengaku bahwa kalian termasuk Al-Ikhwan Al-Muslimun yang mengaku mengajak untuk menyayangi dan berbuat baik kepada umat Islam serta menghentikan orang yang sesat.
(Hakekat Hamas yang berbai’at di atas manhaj & “jihadnya” Ikhwanul Muslimin, berikut ritual bai’at Ikhwaninya, -tpah.):
Anggaplah mereka (pemerintah Mesir –pent) termasuk orang-orang yang sesat, maka apa yang kalian lakukan?! Kalian memerangi mereka! Kalian kobarkan fitnah karenanya. Ini adalah fitnah yang tuli dan buta. Bagaimana menyikapinya?!
Jalannya menuju Al-Quds, tidak melewati Cairo. Al-Quds ada di belakang kalian, maka apa yang telah kalian lakukan untuk Al-Quds?! Kalian justru telah menelantarkannya. Karena Hamas hakekatnya adalah boneka buatan Yahudi. Hamas yang mendirikan adalah Yahudi dan Amerika Salibis.
Tahun 2007 nampak orang kuffar telah mengkarikaturkan bagaimana ciptaan mereka yakni Hamas
Gambar 7. Tahun 2007 nampak orang kuffar telah mengkarikaturkan bagaimana ciptaan mereka (Hamas) menjadi pion utama Paman Sam dan Yahudi untuk menjaga kelangsungan konflik di ring Gaza (-tpah.)
Dan Hamas termasuk kelompok Rafidhah (Syi’ah ekstrim –pent) yang sangat erat kaitannya. Ini adalah perkara yang tidak mungkin diingkari. Ini adalah hakekat.
Jadi sekarang mereka memobilisasi dukungan kekuatan. Untuk apa?! Apa yang akan kalian lakukan?! Apa yang kalian inginkan?!
Sesungguhnya Al-Ikhwan Al-Muslimun didirikan oleh intelejen Inggris yang mereka merupakan boneka buatan Yahudi.
(Pengakuan jujur, serasi selaras, seiring sejalannya sejarah dakwah Ikhwanul Muslimin dan para dedengkotnya dengan dakwah Rafidhah. Pertemuan tingkat tinggi dedengkot Ikhwanul Muslimin dengan dedengkot Rafidhah, Al Khamanei -tpah.):
Merekalah yang mendirikannya dan menyokong dananya. Dan hingga hari ini mereka menjadi pisau besar yang beracun yang menancap di punggung umat. Tidaklah engkau menjumpai Al-Ikhwan Al-Muslimun kecuali engkau pasti akan menjumpai berbagai macam fitnah. Dan jika mereka berada di sebuah tempat, pasti muncul fitnah di sana. Hanya kepada Allah saja kita mengadukan.





http://tukpencarialhaq.com/2014/08/04/hakekat-sebenar-dari-hamas-ikhwanul-muslimin-sebagai-boneka-rafidhah-yahudi-dan-amerika/