Selasa, 08 April 2014

Kisah antara seorang laki-laki dengan sepupunya

   Terdapat sosok seorang laki-laki, yang mana dia termasuk bagian dari tentara kaum muslimin pada perang Yarmuk (Yarmuk adalah sebuah lembah di daerah Syam yang mana terjadi di situ peperangan antara kaum muslimin dengan orang-orang musyrikin Roma pada masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-shiddiq — radhiyallahu 'anhu —.pent).

Pergi dalam rangka mencari anak pamannya (sepupunya.pent) di antara bergelimpangnya orang-orang yang terbunuh dan terluka, dan dia membawa bejana yang berisi penuh dengan air. Dia menyusuri sekian pasukan yang telah bergelimpangan di medan perang tersebu demi mencari anak pamannya. Sampai akhirnya dia bertemu jua dengan anak pamannya itu, tidak lain dalam keadaan yang sangat kepayahan (karena luka-lukanya.pent).
Maka berkatalah dia kepada anak pamannya itu, "apakah kamu ingin minum?". Anak pamannya tidak bisa menjawabnya (dikarenakan parah lukanya dan payah badannya.pent), lalu ia mengisyaratkan bahwa dia menjawab, "iya, saya ingin minum". Akan tetapi dia mendengar rintihan yang menyayat hati dari seorang laki-laki yang berada di sekitarnya, dengan jiwa yang tidak berdaya maka anak pamannya tadi mengisyaratkan untuk mendatangi sumber rintihan itu dan memberi minum padanya lebih dulu. Lalu pergilah laki-laki tadi mendatangi sumber rintihan itu, dan bertanya, "Apakah kamu ingin minum?". Dia menjawab, "iya (dengan suara yang kian melemah menyayat hati)". Disaat ingin meminumkan orang yang kedua ini, terdengarlah rintihan yang lebih menyayat lagi dari arah lain, maka berkatalah laki-laki itu (yang merintih kedua tadi.pent), "Pergilah, temui dia, kasih dia minum, cepat..!! Dan berikanlah kepadaku sisanya".
Maka pergilah dia menemui suber suara rintihan maut tadi, disaat dia sampai tujuan, dia tidak lagi menemukan rintihan itu melainkan sebuah jasad yang terbujur dengan ruh telah tercabut menghadap Sang Kholiq (inna lillaah wa inna ilaihi raji'un). Maka kembalilah dia kepada sumber rintihan yang ke dua tadi, dan dia tidak menemukan orang itu, melainkan sebuah jasad yang telah terpanggil nyawanya menghadap Sang Kholiq (inna lillaah wa inna ilaihi raji'un). Lalu dia kembali menemui anak pamannya tadi dan dia menemukannya juga tidak lain dan tidak bukan hanya jasad yang terbujur dan ruhnya telah terpanggil menemui ROBB SANG MAHA KUASA (inna lillaa wa inna ilaihi raji'un).
Inilah yang di namakan mahabbah, dan inilah yang namanya shodaqoh, dan persabatan seperti inilah yang akan dapat memperbaiki umat dan memakmurkan Negara.
          ***cintailah saudaramu sebagaimana kamu cinta pada dirimu sendiri***
  Telah benar sabda Rasul shalallahu 'alaihi wa sallam:
لا يحب أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

(Di terjemahkan dari kitab:  "Mufrodul 'alam"/47 [Maktabah al-'shriyyah].
Dikirim oleh Al-akh Habib Mochtar (salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)