Rabu, 06 Mei 2015

INILAH KONDISI MUHAMMAD AL-IMAM AR-RAIMI AL-MA’BARI


Apakah setelah bukti-bukti ini semua, kalian masih akan membela, membantah, tetap fanatik, dan berpihak padanya??Saudaraku yang tercinta, JANGANLAH KAMU FANATIK pada pribadi-pribadi tertentu.
Membantah seseorang yang salah dalam masalah aqidah atau manhaj adalah termasuk manhaj para salaf yang mulia nan banyak kebaikannya,
-semoga Allah meridhoi mereka -

Alhamdulillah, di sisi kita ada para ulama kibar dan para masyayikh yang memiliki keutamaan dan mulia, mereka mencukupi kita dan menjadikan kita tidak butuh lagi terhadap orang-orang yang di-jarh, para pengacau, dan orang-orang yang sudah ditahdzir.

Siapakah sebenarnya si pemilik nama ini:
yaitu “Muhammad al-Imam bin Abdillah ar-Raimiy (al-Imam)” Pengasuh Markiz Ma’bar – Dzammar?

Kumpulan Arsip kesesatan-kesesatan dan kesalahan-kesalahan “Muhammad bin Abdillah al-Imam” dan
bantahan-bantahan, serta
tahdzir para ulama kibar terhadapnya.

Muhammad al-Imam” menanda-tangani dan memberi stempel atas Watsiqah yang zhalim perjanjian dengan orang-orang Hautsi yang jelek lagi jahat, yang di dalamnya terdapat berbagai KESESATAN, KEKUFURAN, dan KEJAHATAN.

Gambar “al-Watsiqah” yang zhalim
http://koo.re/YAUVe

Di antara bencana yang ada di dalam “al-Watsiqah” itu:

1. Dia mengatakan bahwa orang-orang Hautsi Rafidah (yang notabene manhajnya kufur, zindiq, sesat dan rusak, orang yang menginjak-injak al-Quran dengan kakinya, dan mengkafirkan para shahabat) adalah “saudara kami, kita adalah sesama muslimin.”
Wal’iyyadzu billah.

2. Membolehkan kebebasan berfikir (berpendapat), yang para ulama dan para imam telah sepakat atas kufurnya “kebebasan berfikir (berpendapat)”.

Dengarkanlah khutbah Id yang disampaikan oleh “Muhammad al-Imam”, yang di dalam khutbah itu terdapat BERBAGAI BENCANA dan KESESATAN.

Dan al-Imam ini menyatakan dalam khutbah itu:

“Bahwasanya watsiqoh itu sudah benar dan tidak ada seorangpun yang bia  memaksaku”.

Itu diucapkan pada
tanggal  1 Syawwal 1435 H,

dari situs resminya di google:
http://www.sh-emam.com/show_sound.php?id=10774

Muhammad al-Imam tahu bahwa para ulama Islam yang kibar TELAH MEMBANTAH DIA dan AL-WATSIQAH yang zhalim itu,
namu sikap SOMBONG, TERLENA,  SOK BERILMU,  dan TIDAK MAU MENERIMA KEBENARAN, serta sanjungan para pengikutnya membuatnya mengatakan seperti itu.

Dengarkanlah ketika Muhammad al-Imam mengatakan tentang Rafidhah yang jahat dan jelek:

“Kami tidak menghalalkan darah dan harta mereka”.

http://cutt.us/erJXs

Perhatikanlah ketika Muhammad al-Imam mengatakan dalam sebuah selebaran kecil miliknya yang tersebar, tentang “Persatuan Yaman” :
“Bahwasanya itu adalah salah satu hak di antara hak-hak Allah yang wajib ditunaikan oleh hamba-hambaNya”.

http://cutt.us/ZFMnE
http://cutt.us/meUO

Dengarkanlah ketika Muhammad al-Imam mengatakan tentang orang yang menyerukan untuk memisahkan diri :

“Siapa yang menyerukan kepada kami agar memisahkan diri,  maka dia seperti orang yang mengajak kami kepada kekufuran.”

Kemudian dia menganggap apa yang tersebar darinya adalah termasuk kedustaan.

http://cutt.us/gs9nB

Dengarkan ketika Muhammad al-Imam meremehkan kitab-kitab bantahan karya al-‘Allamah asy-Syaikh al-Walid Rabi’ hafizhahullah, dan karya al-‘Allamah al-Muhaddits al-Albani rahimahullah.
Lalu dia mencoba menghindar, bersembunyi, dan berputar-putar dari menjawab, lalu mengatakan:
“Hendaknya kalian menuntut ilmu, jangan menyibukkan diri dengan ini, dan… dan… dst.

Ucapannya para mumayyi’ (orang yang tidak tegas) dan orang yang suka menggembosi.

http://cutt.us/O4ry

Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Walid Rabi’ bin Hadi ‘Umair al-Madkhali hafizhahullahu ta’ala berkata:

“Orang yang tidak mengenal kitab-kitab bantahan walaupun dia menghafal banyak ilmu, namun sesungguhnya dia, baarokallaahu fiik, DALAM KONDISI GONCANG/BINGUNG.”

http://koo.re/nShqT
…………………………

Dengarkan suara Muhammad al-Imam ketika ia mengatakan,

“Bahwasanya front-front pertempuran yang ditegakkan sekarang ini, sesungguhnya di belakang pertempuran itu ada agen-agen rahasia atau musuh-musuh, dan di sana ada makar tersembunyi.”

Dia juga mengatakan:

“Bahwa front-front yang ada dalam peperangan Afghanistan, di belakangnya ada musuh-musuh. Dan musuh-musuh itu memanfaatkan perang ini untuk membasmi anak-anak kita dan memecah-belah mereka sesuai dengan apa yang mereka inginkan”

http://koo.re/MbdB7

……………………………………

1. Yang pertama, Tahu kamu bahwa Muhammad al-Imam mencela siapa? Dia mencela :
▪ al-‘Allamah asy-Syaikh al-Walid al-Imam Rabi’,
▪ al-‘Allamah al-Walid ‘Ubaid,
▪ Samahatul ‘Allamah al-Walid  Abdul Muhsin al’Abbad, dan
▪ Ma’alii asy-Syaikh al-‘Allamah Shalih al-Luhaidan,
karena merekalah yang memfatwakan untuk berjihad melawan orang-orang Hautsi di Yaman pada hari-hari ini dengan membentuk front-front untuk melawannya.

2. Yang kedua, apakah kamu tahu, wahai Muhammad al-Imam, siapa yang memfatwakan untuk berjihad di Afghanistan? Para imam pada zaman yang sekarang ini, yaitu:
▪ Samahah al-Imam al-Walid al-‘Allamah Ibnu Baz,
▪ Samahah al-‘Allamah al-Utsaimin,
▪ Samahah al-‘Allamah al-Albani, dan
▪ Samahatul al-‘Allamah Muqbil al-Wadi’ii.
Berarti Muhammad al-Imam mencela mereka.

Muhammad al-Imam mengatakan, “bahwa disana ada makar tersembunyi”, yaitu kondisi dia ini secara eksplisit menyatakan, bahwa “Aku lebih memahami Waqi’yang terjadi, karena di sana ada makar tersembunyi yang tidak difahami/diketahui oleh para ulama kibar”,
dan ini adalah tuduhan-tuduhan Ikhwanul Muflisin kepada para ulama kibar bahwa mereka tidak memahami Waqi (realita) yang terjadi.

Kembalilah pada tautan (link) tadi dan dengarkanlah!

Dengarkan suara Muhammad al-Imam yang secara terang-terangan di khutbah Jum’at, dia MENCELA PEMERINTAH kaum muslimin dan bahwasanya mereka adalam pemerintah yang menaati orang-orang kafir dan undang-undang mereka
(Muhammad al-Imam mengucapkannya dengan suara yang tinggi dan keras).

http://koo.re/6phzK

Ini adalah hasutan dan penyebutan aib-aib pemerintah secara terang-terangan.
Tindakan ini MENYELISIHI manhaj para salafus shalih.

Dari shahabat Abud Darda’ radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata:

أول نفاق المرء : طعنه على إمامه
“Awal munculnya sifat nifak pada seseorang adalah : (ketika) dia mencela pemimpinnya”
Diriwayatkan oleh al-Baihaqy di dalam Syu’abul Iman : 9406

al-Imam al-Humaam al-Barbahari rahimahullah:

“Jika kamu melihat ada seseorang mendoakan kejelekan pada penguasa maka ketahuilah bahwa DIA adalah PENGIKUT HAWA NAFSU! “.

Dinukil dari kitab [ Syarh as-Sunnah ].

al-Imam Muwaffiqud Diin, Ibnu Qudamah rahimahullah berkata :

“Termasuk Sunnah adalah mendengar dan taat kepada para pemimpin kaum muslimin dan para pemerintah mukminin, baik yang adil maupun yang jahat”.

Kitab Lum’atul I’tiqad

Perhatikanlah syubhat yang Muhammad al-Imam membantahnya dalam kitabnya “al-Bayan li Iidhahi maa ‘Alaihi Jami’ah al-Iiman”,

Muhammad al-Imam menyebut az-Zindaani (tokoh IM di Yaman, pent) di dalamnya, dan dia mengatakan tentangnya sebagai
“al-Walid (Sang Ayah) asy-Syaikh Abdul Majid az-Zindany”

Namun Muhammad al-Imam terus berkelit dan berputar-putar dengan jawaban yang panjang untuk menjawab syubhat, dan dia tidak mengucapkan dengan jelas, menyatakan sesat, atau menentang az-Zindany sedikitpun.

1. Foto sampul kitab
http://cutt.us/kTQ96

2. Foto pada halaman 126, yang terdapat ucapannya “al-Walid…”
http://cutt/tCE2z

3. Foto halaman 127 dan 128, dan dia tidak menyatakan az-Zindany sesat.
http://cutt.us/m4cmO

4. Foto halaman 129 dan 130, dan dia tidak menyatakan az-Zindany sesat.
http://cutt.us/KwkK

5. Akhir jawaban, halaman 131, dan dia tidak menyatakan az-Zindany sesat.
http://cutt.us/PC5Z7

Dengarkan suara Muhammad al-Imam yang mengatakan:

إنه لم يعايش الحوثي حتى يكفره أو يحكم عليه بالكفر
“bahwasanya dia tidak hidup bersama Hautsi, hingga dia bisa mengkafirkan atau menghukumi dia dengan kafir.”

http://cutt.us/uN1d7

Wal’iyadzu billah…
Apakah harus engkau hidup di tengah-tengah Hutsi hingga engkau tahu kekufurannya? Bukankah seseorang itu bisa menjadi kafir gara-gara suatu kalimat atau dengan satu perbuatan?!

……………………

Dengarkan suara Muhammad al-Imam yang mengatakan :

إنه لن يقاتل إلا مع نبي
“bahwa ia tidak akan berperang kecuali bersama seorang Nabi”

http://cutt.us/2iXh

Wal’iyadzu billah…
Bukankah Rasul terakhir adalah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam?!
Tidakkah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa akan datang suatu zaman kaum muslimin memerangi orang-orang kafir?
Apakah kamu wahai al-Imam tidak akan berperang??!
Apakah peperangan Syaikhul Islam melawan bangsa Tartar adalah perang yang batil, karena itu adalah perang tanpa disertai seorang rasul? Apakah peperangan Abu Bakr ash-Shiddiq melawan orang-orang yang murtad juga batil, karena itu adalah perang tanpa disertai seorang rasul?
A’uudzu billah…

……………………

Bantahan para ulama kibar yang kokoh keilmuannya:

1. Bantahan al-‘Allamah asy-Syaikh al-Imam Rabi’ bin Hadii Umair al-Madkhali hafizhahullah

2. Bantahan asy-Syaikh al-‘Allamah al-Walid ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiry hafizhahullah

3. Bantahan asy-Syaikh al-‘Allamah DR. ‘Abdullah bin Abdirrahim al-Bukhari hafizhahullah

Download disini:
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=146036

4. Bantahan Ma’aliy asy-Syaikh al-‘Allamah al-Walid Shalih bin Muhammad al-Luhaidan hafizhahullah

terhadap Muhammad al-Imam yang mengatakan: “Sesungguhnya Rafidhah itu, kami tidak menghalalkan darah dan harta mereka.”
http://cutt.us/HC9fB

5. Bantahan Fadhilatusy Syaikh DR. Arafat bin Hasan al-Muhammadi hafizhahullah
YouTube – http://m.youtube.com/watch?v=iRnljCmgfWE

Bantahan al-‘Allamah al-Walid ‘Ubaid bin ‘Abdillah al-Jabiry hafizhahullah

terhadap ucapan yang sesat “Bahwasanya kami tidak berperang kecuali bersama seorang nabi”.
http://koo.re/zidiQ

Bantahan dan peringatan bagi orang yang berdalil dengan tazkiyah al-‘Allamah al-Wadi’i untuk al-Imam dan yang selainnya.

Pertanyaan :
“Ada orang yang telah Anda tazkiyah dan telah Anda bolehkan untuk berdakwah, maka bagaimanakah tindakan kami atas tazkiyah tersebut jika ternyata telah kondisi orang tersebut berbeda dengan kondisinya yang dulu?”

Asy-Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Humam Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah menjawab:

“Jika telah berubah kondisinya, maka aku cabut kembali tazkiyahnya atau ijazahnya, dan sungguh aku melakukannya.
Sebagian manusia, jika telah berubah kondisinya maka aku cabut kembali tazkiyahnya.”

Untuk mendengar fatwa beliau dalam bentuk suara, silakan download:
http://www.muqbel.net/files/fatwa/muqbel-fatwa2181.mp3

Peringatan

al-‘Allamah asy-Syaikh DR Shalih bin Fauzan aalu Fauzan hafizhahullah wa ro’ah berpesan:

“Jika terjadi pertentangan antara jarh dan ta’dil, maka JARH LEBIH DIDAHULUKAN terhadap ta’dil (pujian, tazkiyah).”

Situs ar-Robbaniyyuun al-‘Ilmiyyah
http://www.alrbanyon.com/vb/showthread.php?t=18318

al-Imam ash-Shan’ani berkata:

“Tapi orang yang men-jarh lebih didahulukan (kritikannya) meskipun banyak yang memberi ta’dil (pujian)”.
Dari kitab “Subulus Salam: 1/117

al-‘Allamah al-Imam az-Zarkasyi berkata:
“Yang benar adalah mendahulukan jarh berdasarkan alasan yang telah kami sebutkan, yaitu karena mendahulukan jarh itu tiada lain adalah tindakan untuk menyertakan tambahan yang tersembunyi (tidak diketahui) oleh orang yang menta’dil. Dan hal itu ada meskipun jumlah pihak yang menta’dil lebih banyak, kurang,  atau sama dengannya (pihak yang men-jarh)
Maka kalau ada satu orang yang men-jarh dan ada 100 orang yang men-ta’dil-nya maka TETAP didahulukan ucapan seorang yang men-jarh itu karena alasan tersebut.”

Dari kitab an-Nukat:3/263

Waliduna al’Allamah asy-Syaikh Rabi’ al-Madkhali hafizhahullah mengatakan:

“Para ulama tidaklah menuntut bukti atas kebenaran suatu jarh kecuali tatkala terjadi pertentangan dari seorang yang berilmu tentang jarh dan ta’dil.
Karena hukum asal yang berlaku di kalangan mereka adalah MENERIMA jarh tersebut dari para ulama yang terpercaya lagi mencukupi, tanpa menuntut adanya bukti.”

Dari kitab: “al-Halaby yudammiru nafsahu bil jahl wal ‘inad wal kadzib”, halaqoh kedua.

Apakah dipersyaratkan adanya nasehat sebelum tahdzir?

Jawaban asy-Syaikh al-‘Allamah Dr. ‘Abdullah bin Abdirrahim al-Bukhari hafizhahullah

di situs Sahab as-Salafiyyah:
www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=119220

Tahdzir asy-Syaikh al-‘Allamah al-Walid ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri hafizhahullah

terhadap Muhammad al-Imam dan bahwasanya dia adalah MUBTADI’,  SESAT,  dan IKHWANI

Youtube: http://m.youtube.com/watch?v=JKTz-wNqTK8

Tahdzir kedua al-‘Allamah asy-Syaikh al-Walid ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri hafizhahullah

terhadap Muhammad al-Imam, dan bahwasanya dia adalah SESAT lagi MENYESATKAN.
http://koo.re/Fkj3N

Sikap al-‘Allamah asy-Syaikh al-Imam Rabi’ bin Hadii Umairi al-Madkhaliyhafizhahullah

terhadap vonis bid’ah dari al-‘Allamah Ubaid terhadap al-Imam yang dinukilkan oleh murid beliau yang berakhlaq bagus:

Fadhilatus Syaikh al-Mifdhal Abu Ziyad Khalid Baqais as-Su’udiy hafizhahullah
http://koo.re/w9UA1

Telah tiba saat untuk mengucapkan kebenaran

Bantahan terhadap al-Imam dan membongkar kekeliruan pada masa lalu dan tertutupi yang ada padanya, dengan judul
“al-Waqofaat li al-Imam wa al-Bura’i”

karya Fadhilatu asy-Syaikh al-Mifdhal Ali al-Hudzaify al-Yamaniy hafizhahullah

 Format PDF

Download langsung disini:
http://goo.gl/2p1pnM
atau
http://goo.gl/BHKSgx

Nasehat dari Fadhilatu asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiri hafizhahullah

Beliau berkata:
“Hendaknya kalian berpegang dengan apa yang dikatakan oleh para ulama”.

http://cutt.us/vn9qV

▪ Tahdzir Fadhilatu asy-Syaikh al-Khaluq Abul Hasan ‘Ali ar-Ramly al-Urduny hafizhahullah

Beliau berkata:

“Aku tidak memperkenankan menyebarkan apa yang terkait dengannya di grup saya atau membelanya. Dan wajib bagi para masyayikh Yaman, menolong Muhammad al-Imam itu sendiri, yaitu dengan cara MENGINGKARINYA dan bersikap keras padanya agar dia rujuk dari kebatilannya. Bukan malah memujinya, saling berkunjung dengannya, menguatkannya di atas kebatilannya, dan memberikan berbagai udzur untuknya”.

1. http://cutt.us/mDtA4

2. http://cutt.us/sZNj3

Nasehat dari Fadhilatu asy-Syaikh al-Khaluq Ghaziy bin Mubarak al-‘Armani as-Su’udi hafizhahullah

Beliau berkata:

“Muhammad al-Imam adalah orang yang di-jarh dengan jarh yang mufassar (rinci) dan telah nampak darinya beberapa perkara yang menunjukkan kerusakan manhajnya dan kejelekan thoriqohnya (cara dakwahnya)”.

http://cutt.us/H3anx

Fadhilatu asy-Syaikh al-Khaluq Badr bin Muhammad al-Badr al-‘Anazy hafizhahullah wa ro’ah

“Nasehat kepada para admin grup dan ikhwah salafiyyin yang budiman, hendaknya mereka tidak menukil pernyataan orang-orang yang telah di-jarh dan majhul karena ini adalah penipuan kepada ummat”.

http://goo.gl/5tzfXS

Shahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Salah seorang di antara kalian jangan taqlid kepada seseorang,  kalau orang itu beriman maka dia beriman, kalau kafir maka dia kafir.  Kalau kamu harus bertauladan maka bertauladanlah kepada orang yang sudah mati.  Karena orang yang masih hidup tidak aman dari fitnah.”
ath-Thabarani 8764

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
” Barangsiapa mencintai syaikh yang menyelisihi syari’at,  maka dia bersamanya. Kalau sang syaikh tersebut dimasukkan neraka,  maka dia pun bersamanya.”
Majmu al-Fatawa 18/315

TAMMAT,  alhamdulillah
••••••••••••••••••••
Majmu’ah Manhajul Anbiya