Sabtu, 26 Maret 2016

Demikianlah Hendaknya Seorang Teman



Asy-Syaikh Zaid Al-Madkholiy -rohimahullohu ta'ala- berkata :

Teman sejati itu adalah yang membantu saudaranya sesuai kemampuan, meskipun (hanya) dengan (menyampaikan) sebuah kalimat yang baik.

Dan membantunya dengan (memberikan) nasihat untuk pribadinya. Dan jika lupa sesuatu, dia mengingatkannya demi menegakkan hak pertemanan.

Terlebih dalam perkara yang terkait dengan urusan agama, maka dia mengingatkannya dan menasihatinya serta mengulurkan (bantuan) kebaikan untuknya. Maka semua itu termasuk memenuhi (hak) persahabatan.


Dan adapun orang yang jika engkau lupa, dia tidak mengingatkanmu.

Jika engkau memerlukannya, dia tidak membantumu.

Maka sungguh dia tidaklah menegakkan hak persahabatan, karena dia tidak mengetahui kadar persahabatan dan kadar sesuatu yang mengakibatkan pemenuhan (hak) bersama dengan teman-teman.

Aunul Ahadish Shomad bi Syarhil Adabil Mufrod (1/166)


❍ هكذا يكـ↡ـون الصَّديق ❍

❉ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺯﻳﺪ المدخلي -رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى-:

«ﺍﻟﺼﺎﺣﺐ ﺑﺤﻖ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻌﻴﻦ ﺃﺧﺎﻩ ﺑﻘﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﺴﺘﻄﻴﻊ ﻭﻟﻮ ﺑﻜﻠﻤﺔ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﺍﻟﻄﻴﺒﺔ، ﻭﻳﻌﻴﻨﻪ ﺑﺎﻟﻨﺼﻴﺤﺔ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ، ﻭﺇﺫﺍ ﻧﺴﻲ ﺷﻴﺌﺎ ﺫﻛﺮﻩ، ﻟﻴﻘﻮﻡ ﺑﺤﻖ ﺍﻟﺼﺤﺒﺔ ﻻﺳﻴﻤﺎ ﻓﻴﻤﺎ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﺄﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻳﺬﻛﺮﻩ ﻭﻳﻨﺼﺢ ﻟﻪ، ﻭﻳﺴﺪﻱ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ، ﻓﻜﻞ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﻓﺎﺀ ﺑﺎﻟﺼﺤﺒﺔ،

ﻭﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﺇﺫﺍ ﻧﺴﻴﺖ ﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮﻙ، ﻭﺇﺫﺍ ﺍﺣﺘﺠﺖ ﺇﻟﻴﻪ ﻟﻢ ﻳﻌﻨﻚ؛ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻘﻢ ﺑﺤﻖ ﺍﻟﺼﺤﺒﺔ؛ ﻷﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﻗﺪﺭﻫﺎ ﻭﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﺘﺮﺗﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻮﻓﺎﺀ ﻣﻊ ﺍﻷﺻﺤﺎﺏ».

❒ ﻋﻮﻥ ﺍﻷﺣﺪ ﺍﻟﺼﻤﺪ ﺑﺸﺮﺡ ﺍﻷﺩﺏ ﺍﻟﻤﻔﺮﺩ ❪١٦٦/١❫.
[ﭰﻨ↡الدين اﻟﻨﺻﻴﺤﺔ↡ﭑة]I
----------- ❁✿❁ ---------
 @din_nasiha ↓↓
 bit.ly/1PNiHUc


 Ibnu abi Humaidi -hafizhahullah-
 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah