Senin, 22 Februari 2016

JANGAN BERKATA : YA ALLAH, AMPUNILAH AKU JIKA ENGKAU KEHENDAKI



=====================

 Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam Bersabda :

لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ فَإِنَّهُ لَا مُكْرِهَ لَه

 Janganlah Sekali-kali Seseorang Berkata : Ya Allah Ampunilah Aku Jika Engkau Kehendaki, Ya Allah Rahmatilah Aku Jika Engkau Kehendaki. Hendaknya ia Kokohkan Permintaan, Karena Tidak Ada Sesuatupun yang Bisa Memaksa Allah. (H.R AlBukhari dan Muslim).

 Para Ulama Menjelaskan Bahwa dalam Berdoa Janganlah Seseorang Mengatakan: itupun Jika Engkau Kehendaki Ya Allah. Hal ini Dikarenakan 2 Hal :

1. Setiap Manusia adalah Faqir (Sangat Butuh) kepada Allah.

 Seseorang yang Mengatakan Hal itu, Seakan-akan ia Mengatakan : yah, Kalau Engkau Beri Syukur, Kalaupun Tidak, ya Tidak Mengapa.

 Itu Menunjukkan Sikap Takabbur Seakan-akan ia Tidak Terlalu Butuh dengan Yang Diminta.

 Seseorang yang Berdoa Harus Menunjukkan Kerendahan dan Sangat Butuhnya ia kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'ala.

2. Allah Subhaanahu Wa Ta’ala Tidaklah Sama dengan Makhluk.

Makhluk Jika Diminta, Kadang akan Ada Unsur Keberatan dan Tidak Enak. Semakin Banyak Diminta, Semakin Tidak Senang dalam Hatinya.

Beda dengan Allah. Tidak Ada Satupun yang Memberatkan bagi Allah untuk Diberikan. Semakin Sering Diminta, Allah Semakin Cinta.

Kalau Seseorang Meminta Sesuatu kepada Makhluk (Orang Lain), Bisa Saja dia Mengatakan : itupun Kalau Anda Kehendaki, Kalaupun Tidak, Ya Tidak Mengapa.

Hal ini Pula yang Menunjukkan Kesalahan Orang-orang yang Mengqiyaskan Allah dengan para Raja ketika Meminta Sesuatu.

Mereka berkata : Kalau Kita Meminta kepada Allah, sebaiknya Menggunakan Perantara para Wali atau Rasul yang Dekat dengan Allah. Bukankah kalau Kita ada Keperluan dengan Presiden dan Raja kita Tidak Bisa Langsung Meminta, tapi Harus lewat Ajudan atau para Menterinya terlebih dahulu?

Itu adalah Kesalahan yang Fatal karena Menyamakan Allah dengan Makhluk.

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Tidak Ada Sesuatupun yang Semisal DenganNya dan Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S asy-Syuuro: 11).

Kalau Meminta kepada Allah, Seharusnya Langsung Berdoa kepada Allah Tanpa Perantara, karena Ia Sangat Dekat dengan HambaNya.

Nabi pernah Ditanya oleh Seseorang : Wahai Rasulullah, Apakah Allah itu Dekat Sehingga Kita Cukup Bermunajat (Berbisik-bisik) dalam Doa ataukah Harus Berteriak?

Allah Turunkan Jawaban atas Pertanyaan itu :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِي إِذَا دَعَانِ

Dan Jika Hamba-hambaku Bertanya Kepadamu tentang Aku, Maka Sesungguhnya Aku Dekat. Aku akan Kabulkan Doa Orang yang Berdoa. (Q.S AlBaqoroh : 186).

Tidak Ada Sesesuatupun yang Memberatkan bagi Allah Ketika Diminta. Semuanya Mudah BagiNya.

Allah Berfirman dalam Hadits Qudsi :

يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ

Wahai Hamba-hambaku, Kalau Seandainya Seluruh Kalian dari Awal sampai Akhir, Manusia dan Jin, Berdiri di Satu Tanah Lapang (yang luas), Kemudian Semuanya Meminta KepadaKu, Kemudian Aku Beri Seluruhnya Sesuai dengan yang Diminta. Hal itu Tidaklah Mengurangi Apa yang Ada di SisiKu, kecuali Seperti Berkurangnya Air Laut Samudera Ketika Jarum Dicelupkan Padanya. (H.R Muslim).

=====================

Dikutip dari Buku "Sukses Dunia Akhirat dengan Istighfar dan Taubat."

Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

=====================

http://bit.ly/alistiqomah