Kamis, 15 September 2016

Bolehkah Mengambil Ilmu Dari Setan ?



PERBEDAAN ANTARA MENGAMBIL KEBENARAN DAN MENGAMBIL ILMU SYAR'I

Syaikh Shalih bin Fawzan al Fawzan hafizhahullah

Pertanyaan :
Apakah hadits dari Abu Hurairah dalam menjaga zakat menunjukkan bahwa al haq (kebenaran) itu diambil meskipun dari setan?

Jawaban :
(Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada Abu Hurairah): Dia jujur kepadamu sekalipun dia pendusta.

Ya. Dia (setan) jujur kepadamu namun dia pendusta.

Jadi, bila seseorang membawa al haq, maka diterima al haq itu darinya.

Pertanyaan :
Apakah dalam hadits Abu Hurairah sebagai dalil bolehnya mengambil ilmu dan al haq meskipun dari ahli bid'ah?

Jawaban :
Tidak, tidak seperti itu. Ambillah ilmu itu. Alhamdulillah sunnah itu banyak.

Ambillah ilmu itu dari ahlus sunnah dan jangan engkau mengambilnya dari ahli bid'ah karena tidaklah menyampaikanmu kepada ilmu ini.

Saat sekarang ini tidaklah bumi kosong dari ahlussunnah dan ulama ahlussunnah.

Syarh al 'Aqidah al Wasithiyyah


http://www.alfawzan.af.org.sa/node/16308

http://bit.ly/Al-Ukhuwwah

السؤال: هل الحديث عن أبي هريرة في حفظ الزكاة دل على أن الحق يُؤخذ ولو كان من الشيطان؟
الجواب: صدقك وهو كذبوب نعم. صدقك وهو كذوب إذا جاء بحق يُقبل منه.
السؤال: هل في حديث أي هريرة دليل جواز أخذ العلم والحق حتى عن صاحب البدعة؟
الجواب: لا ليس فيه ذلك. خُذ العلم الحمد لله هذه السنة كثير خذ العلم عن أهل السنة ولا تأخذه عن أهل البدع ما وصلك الحال إلى هذا ما خلت الأرض من أهل السنة وعلماء أهل السنة.