Minggu, 19 Mei 2013

Adakah Taubat Bagi Ahli Bid’ah?


 

211. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah menghalangi taubat dari ahli bid’ah.” (Dishahihkan Syaikh
Al Albani dalam Ash Shahihah nomor 1620)
212. Dari Abu Amru Asy Syaibani ia berkata :
“Selalu dikatakan bahwa Allah enggan (menolak) memberi taubat kepada ahli
bid’ah dan ia tidak berpindah kecuali menuju yang lebih jelek lagi.” (Ibnu
Wadldlah 61 dan 62)
213. Dari Ibnu Syaudzab ia berkata, saya mendengar Abdullah bin Al Qasim
berkata :
“Tidaklah seorang hamba yang berada di atas hawa nafsu
meninggalkannya melainkan ia berpindah kepada yang lebih jelek lagi.”
lalu
ia
Kemudian saya menyebutkan hadits ini (hadits pada poin 211) kepada sebagian
shahabat kami lalu katanya :
[ Pembenarannya terdapat dalam hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
yang mengatakan :
Mereka lepas dari agama ini seperti lepasnya panah (menembus keluar) dari
sasarannya dan tidak akan kembali sampai mati.” ] (Ibnu Wudldlah : 61-62)
214. Dari Hammad bin Zaid dari Ayyub ia berkata, ada seseorang yang
berpendapat dengan satu pendapat lalu kembali dan meninggalkannya
maka saya mendatangi Muhammad (bin Sirin) dengan gembira untuk
menyampaikan berita ini kepada beliau dan mengatakan : “Bagaimana
perasaanmu bahwa si Fulan telah meninggalkan pemikirannya yang
selama ini dianutnya?”
Beliau menjawab : “Perhatikanlah ke mana dia berpindah, sesungguhnya
penutup hadits (tentang Khawarij, ed.) ini lebih keras lagi terhadap mereka
dibanding awalnya yaitu mereka lepas dari agama Islam dan tidak akan kembali
kepadanya.” (Ibid)
215. Dari Mu’awiyah bin Shalih (ia mengatakan) bahwa Al Hasan bin Abil
Hasan Al Bashry berkata :
“Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi enggan memberi izin ahli bid’ah untuk
bertaubat.” (Al Lalikai 1/141 nomor 285)
216. Seseorang berkata kepada Ayyub : “Hai Abu Bakr, sesungguhnya Amru
bin Ubaid sudah kembali meninggalkan pemikirannya.”
62Maktabah As Sunnah
http://assunnah.cjb.net/
Beliau berkata : “Sesungguhnya ia tidak akan kembali.”
Orang itu berkata lagi : “Benar. Sungguh ia telah kembali!”
Ayyub berkata pula :
[ Sungguh dia tidak akan kembali --diulanginya tiga kali--. Ketahuilah bahwa dia
tidak akan kembali. Tidakkah kamu mendengar sabda Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam (ketika beliau berkata) :
“Mereka lepas dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari buruannya
(sasarannya) yang kemudian tidak akan kembali sampai mati.” ] (Al Lalikai
nomor 286)
217. Abdullah bin Al Mubarak berkata :
“Wajah ahli bid’ah itu diliputi kegelapan (tidak bercahaya) meskipun ia
meminyakinya sehari tiga kali.” (Al Lalikai nomor 284)
218. Dari Ibnul Mubarak dari Al Auza’i dari Atha’ Al Khurasani sesungguhnya ia
berkata :
“Hampir-hampir Allah itu tidak mengizinkan ahli bid’ah itu taubat.” (Al Lalikai
283)
219. Sufyan Ats Tsaury berkata :
“Bid’ah itu lebih dicintai iblis daripada kemaksiatan karena (pelaku) maksiat
dapat (diharapkan) bertaubat sedangkan (pelaku) bid’ah tidak dapat (diharapkan)
untuk bertaubat.” (Majmu’ Fatawa 11/372)
63Maktabah As Sunnah
http://assunnah.cjb.net/