Kamis, 23 Mei 2013

Berpegang Dengan Al Quran Dan As Sunnah, Mengikuti Atsar Salafus Shalih, Dan Menjauhi Bid’ah



1.Allah Ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-
benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. Dan
berpeganglah kamu semua dengan tali Allah dan jangan berpecah-belah. Dan
ingatlah nikmat Allah terhadapmu ketika kamu saling bermusuhan maka Dia
satukan hati kamu lalu kamu menjadi bersaudara dengan nikmat-Nya dan
ingatlah ketika kamu berada di bibir jurang neraka lalu Dia. selamatkan kamu
daripadanya. Demikianlah Allah menjelaskan kepada kamu ayat-ayat-Nya agar
kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran : 102-103)

2.Allah Ta’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan jangan
kamu ikuti jalan-jalan (lainnya) sebab jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan
kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Allah berwasiat kepada kamu mudah-
mudahan kamu bertaqwa.” (QS. Al An’am : 153)

3.Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Berpeganglah dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang
terbimbing, gigitlah dengan gerahammu dan hati-hatilah kamu terhadap
perkara yang baru karena sesungguhnya setiap bid’ah itu adalah sesat.” (HR.
Ahmad 4/126, At Tirmidzy 2676, Al Hakim 1/96, Al Baghawy 1/205 nomor
102)

4.Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya Allah meridlai tiga perkara untuk kamu --di antaranya beliau
bersabda-- : “ ... dan hendaknya kamu semua berpegang dengan tali Allah.”
(Hadits dikeluarkan oleh Al Baghawy 1/202 nomor 101)

5.Hudzaifah bin Al Yaman radliyallahu 'anhu berkata :
“Hai para Qari’ (pembaca Al Quran) bertaqwalah kepada Allah dan telusurilah
jalan orang-orang sebelum kamu sebab demi Allah seandainya kamu
melampaui mereka sungguh kamu melampaui sangat jauh dan jika kamu
menyimpang ke kanan dan ke kiri maka sungguh kamu telah tersesat sejauh-
jauhnya.” (Al Lalikai 1/90 nomor 119, Ibnu Wudldlah dalam Al Bida’ wan
Nahyu ‘anha 17, As Sunnah Ibnu Nashr 30)

6.Ibnu Mas’ud radliyallahu 'anhu berkata :
“Ikutilah dan jangan berbuat bid’ah! Sebab sungguh itu telah cukup bagi
kalian. Dan (ketahuilah) bahwa setiap bid’ah adalah sesat.” (Ibnu Nashr 28 dan
Ibnu Wudldlah 17)

7.Imam Az Zuhry berkata, ulama kita yang terdahulu selalu mengatakan :
“Berpegang dengan As Sunnah itu adalah keselamatan. Dan ilmu itu tercabut
dengan segera maka tegaknya ilmu adalah kekokohan Islam sedangkan
dengan perginya para ulama akan hilang pula semua itu (ilmu dan agama).”
(Al Lalikai 1/94 nomor 136 dan Ad Darimy 1/58 nomor 16)

8.Ibnu Mas’ud radliyallahu 'anhu berkata :
“Berpeganglah kamu dengan ilmu (As Sunnah) sebelum diangkat dan berhati-
hatilah kamu dari mengada-adakan yang baru (bid’ah) dan melampaui
batas dalam berbicara dan membahas suatu perkara, hendaknya kalian tetap
berpegang dengan contoh yang telah lalu.” (Ad Darimy 1/66 nomor 143,
Al Ibanah Ibnu Baththah 1/324 nomor 169, Al Lalikai 1/87 nomor 108,
dan Ibnu Wadldlah 32)

9.Dan ia juga mengatakan bahwa :
“Sederhana dalam As Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh di
dalam bid’ah.” (Ibnu Nashr 30, Al Lalikai 1/88 nomor 114, dan Al Ibanah
1/320 nomor 161)

10.Sa’id bin Jubair (murid dan shahabat Ibnu Abbas) berkata --mengenai
ayat-- :
“Dan beramal shalih kemudian mengikuti petunjuk.” (QS. Thaha : 82)
Yaitu senantiasa berada di atas As Sunnah dan mengikuti Al Jama’ah. (Al
Ibanah 1/323 nomor 165 dan Al Lalikai 1/71 nomor 72)

11.Imam Al Auza’i berkata :
“Kami senantiasa mengikuti sunnah kemanapun ia beredar.” (Al Lalikai 1/64
nomor 47)

12.Imam Ahmad bin Hambal berkata :
“Berhati-hatilah kamu jangan sampai menulis masalah apapun dari ahli ahwa’
sedikit atau pun banyak. Dan berpeganglah dengan Ahli Atsar dan Sunnah.”
(As Siyar 11/231)

13.Umar bin Abdul Aziz dalam risalahnya untuk salah seorang
aparatnya mengatakan :
Dari Umar bin Abdul Aziz Amirul Mukminin kepada Ady bin Arthaah :
“Segala puji hanya bagi Allah yang tidak ada sesembahan yang haq kecuali
Dia.
Kemudian daripada itu :
Saya wasiatkan kepadamu, bertaqwalah kepada Allah dan sederhanalah dalam
(menjalankan) perintah-Nya dan ikutilah sunnah Nabi-Nya Shallallahu 'Alaihi
Wa Sallam dan tinggalkanlah apa yang diada-adakan ahli bid’ah terhadap
sunnah yang telah berlalu dan tidak mendukungnya, tetaplah kamu berpegang
dengan sunnah karena sesungguhnya ia telah diajarkan oleh orang yang
tahu bahwa perkara yang menyelisihinya adalah kesalahan atau
kekeliruan, kebodohan, dan keterlaluan (ghuluw). Maka ridlailah untuk dirimu
apa yang diridlai oleh kaum itu (shahabat) untuk diri mereka sebab mereka
sesungguhnya berhenti dengan ilmu dan menahan diri dengan bashirah
yang tajam dan mereka dalam menyingkap hakikat segala perkara lebih kuat
(mampu) apabila di dalamnya ada balasan yang baik. Jika kamu
mengucapkan bahwa ada suatu perkara yang terjadi sesudah mereka
maka ketahuilah tidak ada yang mengada-adakan sesuatu sesudah mereka
melainkan orang-orang yang mengikuti sunnah yang bukan sunnah mereka
(shahabat) dan menganggap dirinya tidak membutuhkan mereka. Padahal para
shahabat itu adalah pendahulu bagi mereka. Mereka telah berbicara
mengenai agama ini dengan apa yang mencukupi dan mereka telah jelaskan
segala sesuatunya dengan penjelasan yang menyembuhkan, maka siapa
yang lebih rendah dari itu berarti kurang dan sebaliknya siapa yang
melampaui mereka berarti memberatkan. Maka sebagian manusia ada yang
telah mengurangi hingga mereka kaku sedangkan para shahabat itu berada
di antara keduanya yaitu di atas jalan petunjuk yang lurus.” (Asy Syari’ah
212)

14.Ibnu Baththah berkata :
“Sungguh demi Allah, alangkah mengagumkannya kecerdasan kaum itu,
betapa jernihnya pikiran mereka, dan alangkah tingginya semangat mereka
dalam mengikuti sunnah nabi mereka dan kecintaan mereka telah mencapai
puncaknya hingga mereka sanggup untuk mengikutinya dengan cara seperti itu.
Oleh sebab itu ikutilah tuntunan orang-orang berakal seperti mereka ini --wahai
saudara-saudaraku-- dan telusurilah jejak-jejak mereka niscaya kalian akan
berhasil menang dan jaya.” (Al Ibanah 1/245)

15.Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma berkata :
“Tetaplah kamu beristiqamah dan berpegang dengan atsar serta jauhilah bid’ah.”
(Al I’tisham 1/112)

16.Al Auza’i berkata :
“Berpeganglah dengan atsar Salafus Shalih meskipun seluruh manusia
menolakmu dan jauhilah pendapatnya orang-orang (selain mereka) meskipun
mereka menghiasi perkataannya terhadapmu.” (Asy syari’ah 63)