Sabtu, 18 Mei 2013

Pengaruh Buruk Akibat Memuji Ahli Bid’ah



192. Abul Walid Al Baji dalam Kitabnya, Ikhtishar Firaqil Fuqaha ketika
menyebutkan keadaan Abu Bakar Al Baqillaniy mengatakan : “Abu Dzar
Al Harawy telah menceritakan kepadaku bahwa ia condong kepada
madzhab Al Asy’ari.”
Maka saya tanyakan dari mana ia dapatkan madzhab ini. Katanya : “Saya
pernah berjalan bersama Abu Al Hasan Ad Daraquthniy dan kami bertemu
dengan Abu Bakr bin Ath Thayyib Al Qadli lalu Ad Daraquthniy memeluknya dan
mencium wajah dan kedua matanya maka setelah kami berpisah saya bertanya
siapa laki-laki tadi?”
Ia menjawab : “Imamnya kaum Muslimin, pembela Islam, (yaitu) Al Qadli Abu
Bakr bin Ath Thayyib.”
Abu Dzar berkata : “Sejak saat itu saya berulang-ulang mendatanginya bersama
ayahku dan akhirnya kami mengikuti madzhabnya.” (At Tadzkirah 3/1104-1105
dan As Siyar 17/558-559)
Saya berkata : “Ini merupakan istidlal (pengambilan dalil) yang jelas sekali.
Karena jika seorang alim diam dalam permasalahan ahli bid’ah dan tidak
menerangkan kebid’ahan mereka maka ia akan membahayakan orang lain yang
jahil hingga akhirnya mereka dapat terjatuh dalam kebida’ahan pula.
Dan yang lebih berbahaya serta lebih pahit lagi dari diamnya itu adalah apabila
keluar ungkapan-ungkapan pujian dan sanjungan terhadap ahli bid’ah yang
mungkin (pada dirinya) tampak keshalihan dan ketaqwaan.”
56Maktabah As Sunnah