Jumat, 24 Mei 2013

Perintah Komitmen Dengan Jamaah Muslimin dan Imam Mereka Serta Peringatan Bahayanya Perpecahan



17.Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa yang memisahkan diri dari Al Jamaah sejengkal saja maka ia telah
menanggalkan ikatan Islam dari lehernya.” (As Sunnah Ibnu Abi Ashim dan
dishahihkan Syaikh Al Albani 892 dan 1053)

18.Beliau bersabda :
“Barangsiapa yang mati tanpa mempunyai imam maka ia mati dalam keadaan
jahiliyyah.” (As Sunnah Ibnu Abi Ashim dihasankan Syaikh Al Albani 1057)

19.Beliau bersabda :
“Tetaplah kamu bersama Al Jamaah dan jauhilah perpecahan, sesungguhnya
syaithan selalu bersama orang yang sendirian dan ia lebih jauh dari yang
berdua dan siapa yang ingin tinggal di tengah-tengah kebun surga maka
hendaknya tetap berpegang dengan Al Jamaah.” (Shahih As Sunnah Ibnu Abi
Ashim 88)

20.Beliau bersabda :
“Berjamaah itu rahmat dan perpecahan itu adzab.” (Hadits hasan dalam As
Sunnah Ibnu Abi Ashim 93)

21.Beliau bersabda :
“Barangsiapa yang keluar dari ketaatan dan meninggalkan Al Jamaah maka ia
mati dalam keadaan jahiliyah.” (Hadits shahih dalam As Sunnah Ibnu Abi
Ashim 93 dan 1064)

22.Beliau bcrsabda :
“Tiga hal yang tidak ditanya dari mereka yaitu seseorang yang memisahkan diri
dari Al Jamaah dan orang yang mendurhakai imamnya dan mati dalam keadaan
maksiat.” (Hadits shahih dalam As Sunnah Ibnu Abi Ashim 89, 100, dan
1060)

23.Mu’adz bin Jabal radliyallahu 'anhu berkata :
“Tangan Allah ada di atas Al Jamaah, maka siapa menyimpang maka Allah
tidak akan mempedulikan dia dengan penyimpangannya itu.” (Al Ibanah
1/289 nomor 119)

24.Ibnu Mas’ud radliyallahu 'anhu berkata :
  “Hai manusia, tetaplah kalian taat dan berada dalam Al Jamaah karena
sesungguhnya itu adalah tali Allah yang Ia perintahkan berpegang dengannya
dan sesungguhnya apapun yang tidak disukai dalam jamaah jauh lebih baik
daripada apapun yang disukai di dalam perpecahan.” (Al Ibanah 1/297 nomor
133)

25.Al Auza’i berkata :
“Dikatakan bahwa terdapat lima hal yang shahabat Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam dan para tabi’in di atasnya, di antaranya menetapi Al
Jamaah.” (Al Lalikai 1/64 nomor 48)