Rabu, 29 Mei 2013

Menilai Seseorang Dengan Kecintaan dan Kebenciannya Terhadap Ahlus Sunnah



239. Dari Ibnul Madiniy ia berkata bahwa saya mendengar Abdurrahman bin
Mahdi berkata :
“Jika kamu lihat seseorang mencintai Ibnu Aun di kalangan penduduk Bashrah
maka percayailah dia. Dan di kalangan penduduk Kufah, Malik bin Mighwal dan
Zaidah bin Qudamah maka jika kamu lihat orang mencintai mereka harapkanlah
kebaikannya. Demikian pula jika kamu lihat orang mencintai Al Auza’i dan Abu
Ishaq Al Fazary di Syam serta Malik bin Anas di Hijaz.” (Al Lalikai 1/62 no 41)
240. Ibnu Mahdy berkata :
“Jika kamu lihat ada penduduk Syam mencintai Al Auza’i dan Abu Ishaq Al
Fazary harapkanlah kebaikannya.” (Al Jarh wa Ta’dil 1/217)
241. Ia juga berkata :
“Jika kamu lihat ada penduduk Syam mencintai Al Auza’i dan Abu Ishaq Al
Fazary maka ia adalah Ahlus Sunnah.” (Ibid)
242. Dari Ahmad bin Yunus dari Ats Tsaury ia berkata :
“Ujilah sikap penduduk Mosul terhadap Al Mu’afy bin Imran.” (Tahdzibut
Tahdzib 10/180)
243. Imam Al Barbahary berkata :
“Menguji keadaan seseorang di dalam Islam adalah bid’ah adapun saat ini maka
menguji dilakukan dengan Sunnah.” (Syarhus Sunnah 126 nomor 152 dan
Thabaqat Hanabilah 2/38)
244. Dari Ahmad bin Zuhair ia berkata, saya mendengar Ahmad bin Abdullah
bin Yunus berkata :
“Ujilah penduduk Mosul dengan Al Mu’afy bin Imran. Jika mereka mencintainya
maka mereka adalah Ahli Sunnah dan sebaliknya apabila mereka membencinya
maka mereka adalah ahli bid’ah sebagaimana penduduk Kufah juga diuji dengan
(sikap mereka terhadap) Yahya.” (Al Lalikai 1/66 nomor 58)
68Maktabah As Sunnah
http://assunnah.cjb.net/